Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Butet Kartaredjasa Alami Serangan Jantung, Waspadai Nyeri Dada

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi nyeri dada (pixabay.com)
Ilustrasi nyeri dada (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Butet Kartaredjasa terkena serangan jantung ketika sedang pentas Kanjeng Sepuh di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019. Hal itu diungkapkan oleh penulis cerita teater Kanjeng Sepuh, Agus Noor, di laman Instagramnya, Sabtu, 23 Maret 2019. Akibat sakitnya, Butet sempat mundur dari panggung dan mendapatkan pertolongan medis. Tapi ia memaksa kembali ke panggung untuk menutup pementasan itu.

BacaTelat Minta Pertolongan, Serangan Jantung Akibatkan Kematian

Agus Noor menuliskan, usai pementasan itu, Butet dirawat di rumah sakit. Dokter yang biasa merawat mengatakan, penyakit jantung Butet kumat karena enzim jantungnya meningkat 100 kali lipat.

Ini bukan serangan jantung pertama bagi Butet. Pada Januari 2010 lalu, ia sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami hal yang sama. Ketika itu, Djaduk Ferianto, adik kandung Butet, menceritakan bahwa Butet mengalami nyeri dada hebat, disertai kringat dingin.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti akibat penyempitan di pembuluh darah. Hal itu menyebabkan otot-otot jantung melemah karena kekurangan asupan oksigen dari darah.

Meskipun kondisi ini sering kali terjadi tiba-tiba, sebenarnya ada gejala yang sering muncul. Sayangnya, gejala itu sering kali diabaikan. Nyeri dada seperti yang pernah dialami Butet Kartaredjasa adalah gejala yang paling umum.

Dokter Ade Median Ambari, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan, nyeri dada sering diremehkan karena dianggap sebagai penyakit masuk angin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, ada perbedaan nyeri dada sebagai bentuk serangan jantung dengan penyakit lainnya. Perbedaan yang mencolok itu dapat dirasakan pada rasa sakit yang seakan menembus hingga ke tulang belakang. “Biasanya ini akan merembet hingga lengan tangan dan seluruh bagian tubuh,” kata Ade belum lama ini.

Lebih dari itu, umumnya nyeri dada sebagai gejala serangan jantung akan terjadi cukup lama. “Kalau penyakit lain mungkin cuman sebentar, untuk serangan jantung, sakit dadanya akan lebih dari 20 menit dirasakan,” katanya.

Gejala ini juga dapat diuji melalui naik dan turun tangga. Menurut dokter Ade, mereka akan merasakan nyeri dada hanya setelah menaiki dua anak tangga.

Selain nyeri dada, tanda serangan jantung dapat meliputi sesak napas, mual, dan keringat dingin. Menurutnya, ketiga hal ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah sehingga berdampak negatif bagi seluruh sistem kerja tubuh.

BacaWaspada, Faktor Risiko Ini yang Sebabkan Serangan Jantung

“Kalau sudah merasakan gejala nyeri dada dan dikuatkan dengan tiga hal itu, saya sarankan segera ke dokter. Ini sangat berbahaya jika tidak segera mendapatkan pertolongan,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

9 menit lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

15 jam lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

4 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.


MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

11 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

17 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

17 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

24 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

36 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

47 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

Pakar kesehatan menyebut sembilan masalah kesehatan yang identik dengan perempuan paruh baya. Apa saja?