TEMPO.CO, Jakarta - Kasus virus corona atau Covid-19 hingga saat ini telah mencapai 74.576 orang dengan korban jiwa 2.118 orang. Para ilmuwan di Cina menduga virus corona atau Covid-19 dapat menular dengan mudah seperti influenza.
Dalam studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, dilansir dari Channel News Asia, ada bukti baru bahwa Covid-19 ini berbeda dengan coronavirus serupa lain.
Tidak seperti betacoronavirus penyebab SARS yang menyebabkan infeksi jauh di saluran pernapasan bawah, Covid-19 tampaknya juga menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Hal tersebut membuat Covid-19 tidak hanya mampu menyebabkan pneumonia berat, tetapi juga dapat menyebar dengan mudah seperti flu biasa.
Para peneliti di Provinsi Guangdong memantau jumlah virus corona pada 18 pasien Covid-19. Salah satunya memiliki tingkat virus moderat di hidung dan tenggorokan, padahal dia tidak memiliki gejala infeksi.
Di antara 17 pasien lain yang memiliki gejala, tim peneliti menemukan kadar virus meningkat segera setelah gejala pertama kali muncul dengan jumlah virus di hidung lebih tinggi dibandingkan dengan di tenggorokan. Pola ini lebih mirip dengan influenza daripada SARS. Tingkat virus pada pasien tanpa gejala mirip dengan apa yang ada pada pasien dengan gejala, seperti demam.
Para peneliti mengatakan temuan mereka menambah laporan bahwa virus dapat ditularkan pada awal perjalanan infeksi dan menyarankan bahwa pengendalian virus akan memerlukan pendekatan yang berbeda dengan penanganan SARS, yang terutama melibatkan pengendalian penyebarannya di pengaturan rumah sakit.
Sementara itu, seorang imunolog di Scripps Research di La Jolla, Amerika Serikat, Kristian Andersen, mengatakan temuan peneliti Cina tersebut menambah bukti bahwa virus baru ini, meskipun secara genetis serupa, tidak berperilaku seperti SARS.
"Virus ini jelas jauh lebih mampu menyebar di antara manusia daripada virus corona baru lain yang pernah kita lihat. Ini lebih mirip dengan penyebaran flu," kata Andersen.