TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona tak dipungkiri membuat banyak orang cemas dan panik. Sosiolog yang juga dosen Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo, menyarankan masyarakat membangun tiga pertahanan, yaitu pertahanan diri, pertahanan sosial, dan pertahanan kelembagaan untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Pertahanan diri adalah dengan menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Mari konsumsi vitamin C, vitamin E, dan makanan yang baik," kata Imam.
Imam mengatakan selain mengonsumsi makanan yang baik dan sehat serta vitamin, pertahanan diri juga dibentuk melalui pola hidup yang sehat. Perilaku yang tidak sehat, seperti merokok, sebaiknya dihindari.
Kemudian, pertahanan sosial adalah upaya bersama untuk menjaga diri agar tidak saling bersentuhan, yang bisa menularkan virus corona. Hindari juga kerumunan karena kita tidak tahu apakah orang-orang di sekitar ada yang terinfeksi atau tidak.
"Kita ini memang bangsa yang akrab, yang saat bertemu biasa bersalaman bahkan berpelukan. Saat ini, itu harus kita hindari untuk melakukan ketahanan sosial," tuturnya.
Sedangkan pertahanan kelembagaan harus dilakukan oleh lembaga-lembaga, termasuk perusahaan, dengan memastikan orang-orang yang datang memiliki risiko yang kecil tertular virus corona, misalnya dengan melakukan pengukuran suhu tubuh dan penyediaan penyanitasi tangan (hand sanitizer) atau masker.
"Kalau seluruh perusahaan, masjid, dan gereja melakukan itu, maka kita akan bisa membangun pertahanan kelembagaan. Kalau itu bisa dilakukan, kita tidak perlu melakukan lock down," katanya.