TEMPO.CO, Jakarta - Hampir dua bulan lamanya anak-anak belajar dari rumah. Dengan sistem pembelajaran online dan tidak bertemu langsung dengan teman-teman, tentu akan membuat anak cepat bosan.
Alih-alih ilmu yang diajarkan dapat diserap dengan baik, anak yang bosan justru tidak akan bisa mendapatkan manfaat apapun. Psikolog anak sekaligus salah satu pendiri Rumah Konsultasi Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, membagikan beberapa tips jitu dalam mengatasi kebosanan anak belajar di rumah. Pertama, ia mengimbau orang tua menyediakan tempat belajar yang nyaman untuk anak. Ini bisa dilakukan dengan menata ruangan dengan berbagai ornamen dekorasi atau berpindah ruangan.
“Misalnya, belajar di teras rumah sambil gelar tikar. Itu suasana baru yang secara tidak langsung bisa membangkitkan semangat baru untuk anak belajar,” paparnya dalam Media Briefing bersama Cerebrofort di Jakarta pada Selasa, 28 April 2020.
Membuat jam istirahat secara berkala juga diimbau oleh Saskhya. Menurutnya, banyak orang tua yang lupa bahwa belajar di rumah seharusnya seperti belajar di sekolah. Artinya, dalam satu hari ada jam-jam istirahat, entah 10-15 menit.
“Anak tidak mampu menyerap semua pelajaran dari pagi sampai siang hari. Jadi, seperti di sekolah, harus ada istirahat supaya antusiasme anak-anak untuk belajar lagi itu lebih besar,” jelasnya.
Memberikan variasi belajar juga disarankan Saskhya. Misalnya, belajar tidak melulu menatap layar laptop atau komputer namun juga diselingi dengan praktikum.
“Keterlibatan dalam aktivitas itu bisa mengatasi rasa jenuh. Itulah pentingnya orang tua mengawasi agar anak tidak sekedar menonton tapi ada aksi untuk terlibat dalam pelajaran,” katanya.