Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Laki-laki dan Botak Lebih Rentan Terinfeksi COVID-19?

Reporter

image-gnews
Pasien terinfeksi virus corona George Gilbert, 85 dan istrinya Domneva Gilbert, 84, saling berpegangan tangan saat kunjungan singkat karena dirawat di tempat terpisah, keduanya dalam uji TACTIC-R, di rumah sakit Addenbrooke di Cambridge, Inggris, Kamis (21/5/2020). (REUTERS/POOL)
Pasien terinfeksi virus corona George Gilbert, 85 dan istrinya Domneva Gilbert, 84, saling berpegangan tangan saat kunjungan singkat karena dirawat di tempat terpisah, keduanya dalam uji TACTIC-R, di rumah sakit Addenbrooke di Cambridge, Inggris, Kamis (21/5/2020). (REUTERS/POOL)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 disebut membunuh lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Bagaimana pula virus berdampak lebih besar pada pekerja garis depan perempuan adalah beberapa pertanyaan tidak terjawab yang dihadapi para peneliti di tengah pandemi virus corona.

Institut Hak Azazi mengumumkan telah bermitra dengan George Institute for Global Health untuk melakukan dua proyek penelitian yang bakal membahas virus corona baru dan jenis kelamin. Secara tradisional, penelitian media yang dilakukan biasanya didominasi oleh laki-laki dalam peran penelitian utama. Ini berarti, kemajuan dalam perawatan yang ada telah disesuaikan dengan dan berdasarkan biologi laki-laki pada umumnya.

Sebagai contoh, penyakit jantung adalah penyebab utama penyakit dan kematian bagi wanita di Australia. Akan tetapi, penyakit ini terus dianggap sebagai penyakit laki-laki dan banyak gejala yang dipahami secara umum dialami oleh pria.

Adapun, program penelitian tentang Covid-19 dan jenis kelamin yang dilakukan bertujuan untuk menghindari bias serta menempatkan perawatan dan pengobatan yang efektif untuk pasien penderita atau mereka yang terinfeksi. Kelly Thompson, Manajer Program Geogre Institute untuk Program Kesehatan Wanita, mengatakan dia dan timnya ingin memastikan kesalahan dan pengawasan yang umumnya ada tidak terjadi ketika bicara soal Covid-19.

Proyek pertama yang dikerjakan bakal mempelajari data Covid-19 global untuk laki-laki dan perempuan secara terpisah, memetakan aktivitas layanan kesehatan dan garis depan kekerasan keluarga selama pandemi, dan mensurvei petugas kesehatan di garis depan.

Proyek kedua adalah seks and gender di Medical Research, merupakan proyek 3 tahun yang akan mengidentifikasi kesenjangan jenis kelamin dan gender dalam sistem penelitian media Austalia, kemudian akan mengembangkan model ekonomi kesehatan yang lebih baik dan sesuai.

“Mengandalkan bukti yang telah dihasilkan oleh dan hanya pada pria, dapat menyebabkan asumi yang salah tentang bagaimana perempuan mengalami penyakit,” katanya, seperti dilansir dari The Guardian.

Keterkaitan antara gender dan penyakit telah diidentifikasi sebagai masalah dalam konteks Covid-19. Sebuah analisis yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Health pada awal Juni 2020 menemukan perempuan hanya mencakup sepertiga dari semua penulis yang menerbitkan penelitian tentang wabah.

Terkait kasusnya sendiri, beberapa penelitian menduga laki-laki lebih parah terkena Covid-19 daripada perempuan karena virus itu diaktifkan oleh enzim yang dikendalikan oleh androgen, kelompok hormon yang berperan dalam karakteristik laki-laki. Dua penelitian kecil yang baru-baru ini diterbitkan menggambarkan berapa banyak laki-laki botak yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, menambah kuat teori tersebut karena kebotakan pada laki-laki dikaitkan dengan androgen yang tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami melihat tingkat Covid-19 yang serupa pada laki-laki dan perempuan, tetapi lebih banyak laki-laki yang mengalami gejala parah. Ada begitu banyak variabel yang membuatnya sulit untuk memahami apa yang mendorong perbedaan ini,” kata Thompson.

Dia menambahkan bahwa perempuan juga lebih mungkin menjadi petugas layanan kesehatan garis depan yang merawat pasien. Tetapi, timnya masih belum memiliki banyak data tentang latar belakang responden yang sedang disurvei.

Namun demikian, salah satu tantangan dalam menjalankan penelitian ini adalah banyak negara yang tidak melaporkan kasus Covid-19 atau kematiannya berdasarkan jenis kelamin atau gender sama sekali. Ini membuat penelitian akan lebih sulit.

“Kami telah melihat bahwa negara-negara yang memiliki kebijakan kesetaraan gender yang lebih progresif cenderung tidak melaporkan hal tersebut, sementara negara dengan kesetaraan yang relatif lebih longgor cenderung melakukannya,” imbuhnya.

Louise Chappell, Direktur Institut Hak Azazi Australia mengatakan salah satu bidang utama yang sekarang menjadi fokus lembaga adalah keadilan gender. Dia mengatakan penelitian tentang hal tersebut menghasilkan banyak kejutan yang tak terduga dan penting untuk diketahui.

“Akses ke kesehatan adalah masalah hak asasi manusia. Jika tidak mengumpulkan data untuk memahami bagaimana laki-laki dan perempuan mengalami hasil kesehatan berbeda, maka hak asasi manusia dasarnya tidak terpenuhi,” katanya.

Dia melanjutkan, sangat mengherankan betapa sedikit yang diketahui tentang masalah kesehatan penting dalam terkait apa yang dialami oleh perempuan. Ini berarti ada ribuan perempuan yang kehilangan akses perawatan terhadap kesehatan yang tepat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

3 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

18 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.