TEMPO.CO, Jakarta - Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan Indonesia. Dia meninggal pada Minggu, 19 Juli 2020, dalam usia 80 tahun.
Tak hanya menghasilkan karya sastra, Sapardi Djoko Damono juga aktif mengajar dan menjadi penerjemah karya sastra dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia. Salah satu terjemahan Sapardi Djoko Damono adalah novel Lelaki Tua dan Laut karya Ernest Hemingway pada 1973.
Dalam menerjemahkan karya sastra, Sapardi Djoko Damono mengatakan, bukan sekadar mengalihbahasakan kata per kata dan dilakukan hanya dengan sekali membaca karya itu. "Saya penerjemah juga. Memang harus membaca berulang kali dulu untuk menghayati," kata Sapardi Djoko Damono saat hadir dalam acara Indonesia International Book Fair 2017 pada Kamis, 7 September 2017.
Sapardi Djoko Damono. Dok.TEMPO/Iqbal Ichsan
Menurut Sapardi Djoko Damono, karya hasil terjemahan adalah 'milik' si penerjemah. Dia mencontohkan, karya antologi puisi 'Hujan Bulan Juni' yang diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin, adalah milik penerjemahnya, T. F. Chan. "Terjemahan itu milik pemerjemah. Buku dalam bahasa Indonesia milik saya, sementara buku berbahasa Mandarin milik Pak Chan," kata Sapardi seraya terkekeh yang kemudian disambut tawa lepas dari Chan.
T. F. Chan yang merupakan diaspora Indonesia bermukim lama di Hong Kong. Dia sependapat dengan Sapardi Djoko Damono. Sebelum menerjemahkan karya sastra, penerjemah harus berkali-kali dulu membacanya. "Saya harus membaca berulang-ulang kali sehingga merasa sajak yang saya terjemahkan itu saya yang buat," kata Chan.