Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi orang lupa
Ilustrasi orang lupa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pikun atau secara kesehatan disebut demensia adalah kondisi di mana sering kali melupakan beberapa hal di saat sedang melakukan aktivitas. Pikun umumnya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia atau lansia. Namun, ada beberapa faktor juga yang menyebabkan pikun dapat terjadi di usia muda.

Dilansir dari yankes.kemenkes.go.id, pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual. Penurunan intelektual tersebut akan mempengaruhi bagaimana seseorang menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari seperti berbahasa, berkomunikasi, dan pengendalian emosi.

Gangguan taraf ringan yang biasanya terjadi adalah penurunan daya ingat segera yang akan membuat penderitanya melupakan hal-hal yang baru saja terjadi. Dilansir dari American Academy Family Physicians berikut gejala pikun yang patut diwaspadai:

- Hilang ingatan segera, tidak hanya sekedar lupa

- Lupa tata bahasa yang tepat

- Perasaan yang berubah-ubah sehingga menyebabkan kepribadian yang mendadak berubah atau sampai tidak berminat melakukan aktivitas

- Tidak ingat jalan pulang

- Tidak ingat cara mengerjakan tugas sehari-hari.

Menurut Ahli bedah saraf di Los Angeles, Amerika Serikat, Rahul Jandial, ada beberapa penyebab pikun atau penurunan kesehatan otak, di antaranya:

1. Duduk seharian

Duduk seharian menyebabkan tubuh dan fungsi otak tidak aktif sehingga akan memperburuk daya ingat. "Duduk adalah tidak aktif, dan tidak aktif buruk bagi otak," kata Jandial seperti dilansir dari Livestrong.

Saat tubuh tidak aktif, arteri otak tidak akan dialiri dengan darah sehingga menghambat fungsi otak. Sementera itu, dengan bergeraknya tubuh, arteri akan terbuka dan neuron halus akan dialiri dengan darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi penting ke otak.

2. Antisosial

Antisosial akan menyebabkan diri kita merasa kesepian. Menurut Jandial, kesepian akan memunculkan potensi depresi. Setelah itu, kemungkinan terparah yang akan terjadi adalah penurunan kognitif otak. Dilansir dari studi The Journals of Gerontology: Series B, antisosial atau tidak adanya aktivitas sosial dapat menyebabkan hilangnya integritas materi abu-abu yang mempercepat kemungkinan demensia.

3. Mendengar musik terlalu keras

Dilansir dari penelitian Ear and Hearing edisi November/Desember 2014, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan akan mengganggu pengenalan otak terhadap suara bicara. Kemudian, otak akan mengubah cara memproses ucapan. Jandial juga mengatakan gangguan pendengaran terhadap manusia berkaitan dengan dementia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Kurang tidur

Manusia dengan usia dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur selama tujuh atau lebih dari delapan jam per malam. Jika jam tidur kurang dari yang seharusnya, akan terjadi penurunan kinerja kognitif yang berkaitan dengan memori, penalaran, pemecahan masalah dan keterampilan komunikasi.

5. Merokok

Seperti yang sebelumnya sudah dibahas, aliran darah ke otak sangat berguna untuk menyampaikan oksigen dan nutrisi ke otak. Menurut Jandial, merokok akan merusak lapisan pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Dengan begitu, aliran darah beserta oksigennya akan terhambat.

6. Terlalu banyak gula

Dilansir dari Harvard Medical School, gula yang dikonsumsi oleh objek penelitian (hewan) memiliki keterkaitan dengan penuaan sel dan gangguan memori. Hal tersebut juga berlaku pada manusia karena gula yang terlalu banyak akan memengaruhi konektivitas fungsional otak, mengecilkan otak, dan mengecilkan pembuluh darah.

7. Terlalu banyak garam

Takaran garam yang dibutuhkan orang berusia 14 tahun ke atas sebesar 1.500 miligram per harinya. Jika konsumsi garam lebih dari kebutuhan tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi dan berkurangnya tekanan darah ke otak.

8. Alkohol

Dilansir dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA), alkohol akan meningkatkan gangguan otak serius dan permanen. Konsumsi alkohol jangka panjang akan membuat otak semakin kecil dan kekurangan materi putih otak, serat yang mengangkut informasi antara materi abu-abu. Dalam taraf ringan, alkohol juga mengganggu tubuh seperti penglihatan kabur, bicara cadel, dan waktu reaksi yang lambat.

Pilihan Editor: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Alzheimer dan Pikun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

10 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

13 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

13 hari lalu

Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Aneurisma otak disebabkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami pecah.


Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

19 hari lalu

FPC. Utang Tidur. shutterstock.com
Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Orang yang banyak tidur di akhir pekan didapati berisiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, begitu menurut peneliti Cina.


Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Dalam Pesawat, Apakah Foto Jendela Termasuk?

20 hari lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Dalam Pesawat, Apakah Foto Jendela Termasuk?

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh para penumpang pesawat selama berada dalam perjalanan di pesawat.


Sri Mulyani Ungkap Cukai Minuman Berpemanis Tetap Jalan Tahun Depan

22 hari lalu

Tangkapan layar - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2024). ANTARA/Uyu Septiyati Liman
Sri Mulyani Ungkap Cukai Minuman Berpemanis Tetap Jalan Tahun Depan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan MBDK tetap masuk dalam objek cukai tahun depan


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

24 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


Segini Kadar Alkohol Suga BTS Saat Diperiksa Polisi Naik Skuter Sambil Mabuk

24 hari lalu

Suga BTS. Foto: Instagram @agustd.
Segini Kadar Alkohol Suga BTS Saat Diperiksa Polisi Naik Skuter Sambil Mabuk

Suga BTS kedapatan mengendarai skuter listrik sambil mabuk. Berapa kadar alkohol dalam tubuhnya saat diperiksa polisi malam itu?


Kronologi Suga BTS Diperiksa Polisi karena Diduga Mabuk Saat Kendarai Skuter Listrik

24 hari lalu

Ekspresi personel boyband K-pop, Suga BTS setibanya di kantor polisi Seoul, Korea Selatan, 23 Agustus 2024. Suga BTS tampak tertunduk saat meminta maaf sebelum memenuhi panggilan polisi karena ia mengemudi skuter listrik dalam keadaan mabuk. Dalam pemeriksaan awal, terungkap kadar alkohol dalam darahnya 0,227 persen atau jauh di atas ambang batas 0,08 persen untuk pencabutan SIM. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Kronologi Suga BTS Diperiksa Polisi karena Diduga Mabuk Saat Kendarai Skuter Listrik

Suga BTS dilaporkan diperiksa pihak kepolisian karena diduga mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Begini kronologinya.


Perbedaan Whisky, Wine, dan Beer yang Perlu Anda Ketahui

24 hari lalu

Whisky Macallan. Foto: Macallan
Perbedaan Whisky, Wine, dan Beer yang Perlu Anda Ketahui

Whisky, wine, dan beer memiliki karakteristik yang berbeda. Agar tidak salah pilih, berikut perbedaan mendasar dari ketiga minuman ini.