Apalagi kini busana batik tampil modis dengan berbagai model. Mungkin Anda termasuk yang memilih batik sebagai pakaian bersilaturahmi ke sanak keluarga. Batik pun memiliki cara pencucian yang sebenarnya sederhana.
Dalam suatu kesempatan, Vice Director Allure, Ade Kartika, menyebutkan kain batik cukup dicuci memakai lerak atau shampoo bayi, kemudian bilas tanpa peras. “Jangan menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung. Jangan pula menyetrika dalam suhu terlalu panas, khususnya untuk bahan silk atau sutera,” kata Ade.
Jangan gunakan deterjen kimia. Gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang kini banyak dijual di pasaran. Jika menggunakan shampoo, larutkan sabun pembersih rambut itu ke dalam air sampai tak ada bagian yang mengental, lalu celupkan kain batik.
Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi. Cukup mengucek dengan tangan, sebaiknya jangan mencuci batik dengan mesin cuci.
Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
Pakaian berbahan sutera juga pilihan ideal untuk perjalanan. Coba diamkan batik sutera berbentuk pashmina Anda yang kusut, di gantungan baju. Kerutan akibat kekusutan segera hilang setelah didiamkan beberapa lama. Ini membuktikan bahan sutera gampang dirapikan, selain ringan sehingga tidak memerlukan banyak ruang di dalam tas Anda.
Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.
Dewi Retno/Berbagai Sumber