TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan belanja masyarakat bergeser di masa pandemi Covid-19. Banyak yang kini cenderung memilih berbelanja secara daring untuk memenuhi kebutuhan.
Sebenarnya, kebiasaan belanja online ini tidak hanya terjadi saat ini saja tetapi sebelum adanya wabah Covid-19 di Indonesia. Namun, pandemi yang masih berlangsung menyebabkan tren belanja online semakin meningkat.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh perusahaan teknologi asal Perancis Criteo, pandemi yang merebak sejak awal Maret 2020 itu berhasil meningkatkan unduhan aplikasi dagang di Indonesia. Data Criteo menunjukkan 55 persen konsumen di Asia-Pasifik mengunduh setidaknya satu aplikasi e-dagang di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Belanja Online Semakin Digemari, Ini 5 Produk Paling Favorit versi Tokopedia
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk memperhatikan sejumlah hal saat menerima paket atau barang dari kurir atau ojek daring agar terhindar dari risiko terpapar virus corona. Dikutip dari akun instagram Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) @lawancovid19_id, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 saat menerima paket.
Pertama, masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak dengan kurir saat menerima paket. "Siapkan tempat khusus depan rumah untuk meletakkan paket," tulis akun tersebut.
Kedua, masyarakat diimbau tetap memakai masker, terutama jika harus berinteraksi langsung dengan kurir saat membayar atau tanda tangan. Ketiga, segera membuang pembungkus paket yang tidak diperlukan ke tempat sampah.
Keempat, bersihkan kemasan bagian luar paket dengan disinfektan. Langkah terakhir yang harus dilakukan ialah mencuci tangan dengan menggunakan sabun usai membuka bungkus barang belanja.