TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia terus meledak seiring dengan pemberian vaksinasi pada masyarakat. Kasus baru bahkan melewati angka 54 ribu pada 14 Juli 2021. Hal itu menimbulkan kabar jika program vaksinasi menyebabkan ledakan Covid-19.
Kabar itu dibantah para ahli. Relawan Covid-19, dr. Muhammad Fajri Addai, meluruskan jika kabar itu tidak benar.
"Lonjakan kasus Covid-19 terjadi bukan karena program vaksinasi yang tidak efektif namun karena faktor perilaku manusia," tulis Farji di unggahan Instagramnya @dr.fajriaddai.
Ia memaparkan usai vaksinasi Covid-19 tidak serta merta membuat orang menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Vaksin melatih sistem imun tubuh untuk mengenali virus dan mempersiapkan senjata antibodi serta sel imun lain.
Saat virus menyerang di kemudian hari, antibodi bersama sel imun lain sudah terbentuk sebelumnya dan itu akan dengan cepat menurunkan jumlah virus sehingga gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan serta risiko penularan, rawat inap, dan kematian juga akan menurun.
Fajri menambahkan vaksin Covid-19 dapat menyebabkan perlindungan optimal bila sebagian besar populasi sudah divaksin, atau 70-90 persen penduduk telah vaksinasi. Dengan begitu, penularan di suatu komunitas akan berkurang karena kekebalan kelompok telah terbentuk.
Akan tetapi, sejauh ini cakupan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih rendah untuk mencapai kekebalan kelompok. Perilaku manusia yang menjadi penyebab kasus Covid-19 di Indonesia seperti mobilitas tinggi, rendahnya kedisiplinan protokol kesehatan, dan cakupan vaksinasi yang masih rendah, ditambah hadirnya virus varian baru seperti Alpha dan Delta yang telah terbukti memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi. Gabungan semua kondisi tersebut membuka lebar kesempatan virus untuk menyebar secara ekstensif.
"Vaksinasi belum bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus apabila cakupan program vaksinasi masih rendah seperti saat ini. Agar pandemi terkendali, dibutuhkan percepatan program vaksinasi, perubahan perilaku masyarakat akan protokol kesehatan 5M, dan di sisi lain pemerintah terus menggalakan 3T," tuturnya.
Baca juga: Waspadai OTG di Sekitar, Ini Perlunya 5M untuk Cegah COVID-19