Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Pembatasan Waktu Gawai buat Anak, Berapa Idealnya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ibu menemani anak belajar dari rumah. Pixabay.com/Chuck Underwood
Ilustrasi ibu menemani anak belajar dari rumah. Pixabay.com/Chuck Underwood
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku, Reisa Broto Asmoro, menegaskan orang tua harus bisa membagi waktu anak-anak pada saat bermain gawai selama pandemi COVID-19.

“Kalau online kita hanya memanfaatkan gadget untuk komunikasi. Tapi kalau di luar waktu sekolah, ini yang harus hati-hati. Jangan sampai cara instan untuk menghibur anak jadi berlebihan. Jadi, harus dibatasi dan dikasih break,” kata Reisa dalam bincang-bincang bersama Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) secara daring di Jakarta, Senin, 26 Juli 2021.

Semua aktivitas belajar mengajar pada anak di Indonesia dilakukan secara daring dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi yang ada selama masa pandemi COVID-19. Karena itu, Reisa menyarankan orang tua untuk membagi waktu anak saat menggunakan gawai ke dalam beberapa sesi.

“Misalnya, 120 menit waktunya sehari di luar jadwal sekolah, tapi dikasih sesi-sesi jeda. Misalnya tiga kali sesi, jadi setiap 40 menit break dulu. Nanti, 40 menit lagi baru mengerjakan yang lain, setelah itu baru boleh gadget lagi,” kata Reisa.

Ia tidak menyarankan anak yang berusia di bawah 2 tahun boleh bermain gawai. Sedangkan untuk balita, orang tua harus benar-benar memberikan pendampingan penuh saat anak bermain karena membutuhkan barang-barang yang nyata untuk bermain.

“Anak-anak umur di bawah 18 tahun harus menjalankan sekolah online. Dalam situasi tersebut, harus ada kesepakatan yang bisa disesuaikan dengan jadwal pembelajaran online setiap harinya,” jelasnya.

Reisa mengatakan sebenarnya gawai dapat memberikan dampak yang positif bagi anak-anak. Namun, anak tetap perlu diawasi saat memainkannya.

Kemudian, di masa PPKM Level 4, ia mengimbau orang tua tidak membawa anak keluar rumah mengingat tingginya kasus COVID-19 saat ini.

“Saat ini untuk Jabodetabek sendiri dan beberapa kota kabupaten yang lain di Indonesia, kita tahu banyak yang berada di level 4 dan level 3. Tentunya dalam situasi ini anak tidak diperbolehkan keluar rumah, jadi disarankan di rumah saja,” ujar Reisa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mangatakan orang tua dapat membuat jadwal aktivitas keluarga untuk dilakukan bersama. Buat kesepakatan supaya anak maupun orang tua nyaman menjalani hari-hari di masa sulit ini.

"Anak harus dilibatkan dalam proses pembuatan jadwal yang enak dalam kegiatan sehari-hari,” katanya.

Bila memungkinkan, Reisa menyarankan orang tua untuk membawa anak ke alam terbuka yang tidak terlalu banyak orang. Namun bila tidak, orang tua dapat memperkenalkan anak dengan permainan tradisional atau memanfaatkan peralatan-peralatan yang ada di rumah untuk meningkatkan imajinasi.

“Kalau situasinya tidak memungkinkan, di rumah saja. Di rumah juga bisa menyenangkan asal bisa menyiapkan situasi di rumah itu dengan baik. Misal, dengan bermain. Dikenalkan dengan permainan tradisional atau dengan peralatan rumah. Peralatan rumah bisa untuk meningkatkan imajinasi anak dan bisa jadi alternatif bermain yang menyenangkan,” papar Reisa.

Selain melakukan kegiatan bersama, ia menegaskan agar orang tua dapat lebih mengontrol emosi agar dapat membangun komunikasi yang lebih baik bersama anak. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan anak, baik secara fisik ataupun mental, dan terhindar dari perubahan perilaku yang tidak diinginkan, seperti emosi anak yang berubah-ubah dan menarik diri dari lingkungan.

“Penting bagi orang tua agar bersama-sama memahami kondisi pandemi ini bersama anak dan anggota keluarga. Jadi, harus punya komunikasi dengan anak yang baik, dan jadikan momen bersama di rumah ini menjadi momen untuk bonding,” katanya.

Baca juga: Ponsel Sebabkan Berat Badan Naik dan Obesitas, Cek Sebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

9 jam lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

6 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

6 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

8 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

9 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

13 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.