Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini Pemerintah Putuskan PPKM Lanjut atau Tidak, Ahli: Acuannya 3 Juli 2021

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta,  Minggu, 25 Juli 2021. Presiden Joko Widodo memastikan meski ada perpanjangan, akan ada penyesuaian di beberapa sektor secara bertahap. ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 25 Juli 2021. Presiden Joko Widodo memastikan meski ada perpanjangan, akan ada penyesuaian di beberapa sektor secara bertahap. ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Senin 2 Agustus 2021, pemerintah akan memutuskan apakah akan melanjutkan atau menyetop kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Pemerintah telah menetapkan status PPKM Darurat pada 3 - 20 Juli 2021.

Ternyata kasus Covid-19 masih tinggi hingga periode akhir PPKM Darurat. Pemerintah kemudian memperpanjang masa pembatasan tersebut hingga hari ini 2 Agustus 2021. Setiap daerah memiliki tingkatan PPKM yang berbeda, tergantung kondisi kasus Covid-19 di wilayah masing-masing.

Ahli Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penentuan lanjut tidaknya PPKM beserta status levelnya dapat dilakukan berdasarkan dua hal. "Pertama, status epidemiologi atau penularan di suatu daerah dan kedua, kapasitas respons kesehatan yang tersedia," kata Tjandra Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu 1 Agustus 2021.

Kalkulasi kebijakan PPKM yang diputuskan hari ini, dia melanjutkan, sebaiknya sesuai dengan dokumen terbaru Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 14 Juni 2021. Dokumen itu berjudul 'Considerations for Implementing and Adjusting Public Health and Social Measures in the Context of Covid-19'.

Tjandra Yoga Aditama menjelaskan poin kedua, yakni kapasitas respons kesehatan yang tersedia. Menurut dia, rumah sakit di Jakarta dan kota besar di Pulau Jawa tidak sepenuh pada dua atau tiga pekan lalu. "Kondisi sekarang, pasien dapat lebih mudah masuk IGD kalau perlu, dan relatif lebih mudah mendapat perawatan di ruang isolasi dan ICU," katanya.

Adapun poin pertama, yakni status epidemiologi, Tjandra Yoga mengingatkan agar pembacaan data penularan di masyarakat harus lebih cermat dan hari-hati. Sedikitnya ada empat data epidemiologi yang dilaporkan setiap hari, yakni jumlah kasus baru, jumlah tes, angka positif, dan jumlah yang meninggal.

"Untuk menilai apakah angka-angka itu sudah membaik atau belum, analisa dapat dilakukan dengan membandingkan data tersebut dengan data pada 3 Juli 2021," katanya. Empat data epidemiologi yang merekam kejadian pada 3 Juli 2021 menjadi rujukan karena saat itulah PPKM Darurat dimulai.

"Harus disadari bahwa angka pada 3 Juli 2021 bukanlah angka yang akan dicapai sesudah PPKM dilakukan hingga kini," kata Tjandra Yoga yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara ini. "Angka kejadian pada 3 Juli 2021 justru angka yang tinggi, sehingga pada waktu itu diputuskan keadaan PPKM Darurat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan begitu, dia melanjutkan, kalau angka hari-hari ini masih sama dengan angka kejadian pada 3 Juli 2021, apalagi lebih tinggi, artinya keadaan belum membaik. Berikut detail kejadian pada 3 Juli 2021 yang menjadi basis acuan untuk mempertimbangkan lanjut tidaknya kebijakan PPKM hari ini.

  • Kasus baru
    Pada 3 Juli 2021 tercatat sebanyak 27.913 kasusCovid-19 baru. Pada 1 Agustus 2021, angka kasus baru naik menjadi 30.738. "Ingat, pernah ada target agar sesudah PPKM angka kasus baru dapat turun di bawah 10 ribu per hari," katanya.

  • Angka kepositifan
    Pada 3 Juli 2021 angka kepositifan total sebanyak 25,2 persen dan jika berdasarkan PCR/TCM 36,7 persen. Pada 1 Agustus 2021, angka kepositifan total adalah 27,3 persen dan kalau berdasarkan PCR/TCM 52,8 persen.

    WHO mengambil angka kepositifan kurang dari 5 persen untuk menyatakan situasi sudah terkendali. Sementara data tadi menunjukkan angka di Indonesia masih lima kali lebih besar dari pedoman WHO.

  • Jumlah tes
    Pada 3 Juli 2021, jumlah tes Covid-19 sebanyak 110.983 orang dan 157.227 spesimen. Pada 1 Agustus 2021, angka tes naik menjadi 112.700 orang.

  • Fatalitas
    Pada 3 Juli 2021 ketika PPKM Darurat mulai berlaku, tercatat sebanyak 491 orang meninggal karena Covid-19. Pada 1 Agustus 2021, angkanya naik menjadi 1.604 yang yang meninggal. Angka kematian Covid-19 naik lebih dari tiga kali lipat.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Yang Perlu Diperhatikan sebelum Vaksinasi Covid-19 Menurut Dokter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angka Kematian Demam Berdarah di Bangladesh Tembus 1.000 Jiwa, Terburuk dalam Sejarah

1 hari lalu

Pasien terinfeksi demam berdarah berada di bawah kelambu saat mereka menerima perawatan di Shaheed Suhrawardy Medical College and Hospital di Dhaka, Bangladesh, 26 Juli 2023. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Angka Kematian Demam Berdarah di Bangladesh Tembus 1.000 Jiwa, Terburuk dalam Sejarah

Data resmi pemerintah Bangladesh pada Minggu malam menunjukkan lebih dari 1.000 orang di negara telah meninggal karena demam berdarah sejak awal tahun


Tim PBB Tiba di Nagorno-Karabakh, Pertama dalam 30 Tahun

1 hari lalu

Pengungsi dari wilayah Nagorno-Karabakh naik truk setibanya di desa perbatasan Kornidzor, Armenia, 27 September 2023. REUTERS/Irakli Gedenidze
Tim PBB Tiba di Nagorno-Karabakh, Pertama dalam 30 Tahun

Misi PBB tiba di Nagorno-Karabakh pada Minggu, ketika eksodus massal etnis Armenia dari wilayah tersebut mulai berakhir


WHO: Larang Rokok dan Vape di Sekolah Demi Lindungi Generasi Muda

4 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
WHO: Larang Rokok dan Vape di Sekolah Demi Lindungi Generasi Muda

WHO menyebut generasi muda mulai mengenal produk tembakau dan nikotin sehingga penggunaan rokok elektrik meningkat.


Kilas Balik dan Tema Hari Rabies Sedunia 2023 yang Ditetapkan WHO

5 hari lalu

Warga memperlihatkan kucing peliharaannya yang selesai menjalani vaksinasi rabies gratis di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 18 September 2023. Vaksinasi rabies gratis oleh Rumah Kucing Zorro tersebut dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia 2023 dengan menyediakan 1.000 dosis vaksin untuk kucing dan anjing peliharaan sebagai upaya antisipasi penularan penyakit rabies di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kilas Balik dan Tema Hari Rabies Sedunia 2023 yang Ditetapkan WHO

Hari ini 28 September, diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia. Simak kilas balik sejarahnya dan tema yang diusung pada 2023.


Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

5 hari lalu

Ilustrasi Barbeque
Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

Makan makanan gosong memang dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Bisa sebabkan penyakit kanker hingga masalah pencernaan?


Bahkan, di Pukul 03.30 Subuh, Jakarta Tetap Paling Polusi di Dunia, Mengapa?

12 hari lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Bahkan, di Pukul 03.30 Subuh, Jakarta Tetap Paling Polusi di Dunia, Mengapa?

Bahkan, pada pukul 03.30 subuh, Kamis, 21 September 2023, polusi udara Jakarta tetap paling tinggi di dunia.


Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

14 hari lalu

Foto udara bangunan dan jalanan yang rusak pasca banjir bandang melanda di Derna, Libya 16 September 2023. REUTERS/Ayman Al-sahili
Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

Tindakan keras terhadap media menyusul laporan bahwa petugas polisi menahan dan menginterogasi wartawan Libya


WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

15 hari lalu

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mendaftarkan informasi untuk seorang pasien di pintu masuk klinik demam Rumah Sakit Pusat Wuhan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, 31 Desember 2022.  Surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, menerbitkan artikel mengutip beberapa pakar Cina yang mengatakan penyakit yang disebabkan oleh virus itu relatif ringan bagi kebanyakan orang pada hari Selasa. REUTERS/Tingshu Wang
WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.


WHO dan Palang Merah Desak Penghentian Penguburan Massal Korban Banjir Libya

18 hari lalu

Pengungsi menerima bantuan makanan dari sekolah swasta dan orang tua dari timur Libya, pasca banjir di Derna, Libya 15 September 2023. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
WHO dan Palang Merah Desak Penghentian Penguburan Massal Korban Banjir Libya

WHO, ICRC, dan IFRC dalam pernyataan bersama meminta pihak berwenang menghentikan penguburan massal korban banjir Libya.


Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

19 hari lalu

Staf memasang tanda bertuliskan
Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat khusus terkait dengan infeksi virus Nipah.