Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Covid-19, Waspadai Komorbid Berikut Ini

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Seorang pasien positif Covid-19 terbaring di tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Memorial Sarasota di Sarasota, Florida, 11 Februari 2021. [REUTERS/Shannon Stapleton/File Foto]
Seorang pasien positif Covid-19 terbaring di tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Memorial Sarasota di Sarasota, Florida, 11 Februari 2021. [REUTERS/Shannon Stapleton/File Foto]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan melalui laman kemkes.go.id, Rabu, 21 Oktober 2020, menyatakan komorbid sebagai penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana, mengatakan bahwa 95 persen pasien Covid-19 di Jawa Timur meninggal karena komorbid. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Muhammad Ichsan Mustari, mengatakan bahwa 97 persen kasus kematian di wilayahnya disebabkan oleh komorbid. "Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien," kata dia seperti yang dikutip Tempo dari laman kemkes.go.id.

Analisis kematian pasiem Covid-19 berdasarkan usia dan riwayat komorbid telah dianalisis Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Dilansir dari laman covid19.go.id, Rabu, 16 Desember 2020, hasil penelitian ini berhasil menemukan tingkat risiko Covid-19 pada pasien dengan komorbid.

Pasien Covid-19 yang memiliki penyakit ginjal mempunyai risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibanding pasien yang tidak memiliki penyakit ginjal. Sedangkan pada penyakit jantung, risikonya 9 kali lebih besar daripada orang yang tidak memiliki penyakit jantung.

Sementara itu, orang dengan komorbid diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih tinggi dan orang dengan komorbid hipertensi serta penyakit imun memiliki risiko kematian 6 kali lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki penyakit ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, beresiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19," ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, seperti yang dikutip Tempo dari laman covid-19.go.id, Rabu, 16 Desember 2020.

Pasien Covid-19 yang memiliki dua komorbid akan berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19 dibanding mereka yang tidak memiliki komorbid. Sementara orang dengan tiga komorbid memiliki risiko 29 kali lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19. 

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Risiko Kematian Pasien Covid-19 Berlipat 2-3 Kali Karena Penyakit Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

3 jam lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?


Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

16 jam lalu

Batu ginjal.
Awas, Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Duduk terlalu lama bisa jadi salah satu penyebab batu ginjal karena orang jadi malas buang air kecil sehingga jarang minum.


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

23 jam lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

2 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.