Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Hati untuk Turunkan Risiko Kematian

Reporter

image-gnews
ilustrasi kanker (pixabay.com)
ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data BPJS Kesehatan, kanker adalah penyakit dengan pembiayaan besar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, kanker adalah penyakit di urutan kedua dalam segi beban pembiayaan yang mencapai Rp 3,5 triliun.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menegaskan pentingnya pemeriksaan dini untuk mengatasi penyakit kanker hati agar lebih mudah diobati dan memperbesar peluang sembuh. Pasalnya, sebagian besar penderita mengetahui penyakitnya setelah memasuki stadium lanjut sehingga sulit diobati sepenuhnya dan memakan biaya besar.

"Semakin dini penyakit ini ditemukan maka peluang pasien untuk sembuh pun semakin besar," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, dalam sambutan yang dibacakan oleh Kasubdit RS Pendidikan Kementerian Kesehatan, dr. Else Mutiara Sihotang, dalam webinar, Selasa, 28 September 2021.

Dia mengatakan kanker hati yang lebih banyak terjadi pada pria sering tanpa diketahui karena tidak ada gejala khas. Itu yang menyebabkan sebagian besar penderita baru memeriksakan diri ketika penyakit telah memburuk. Kanker yang berada di urutan keempat penyebab kematian tertinggi di dunia ini disebut punya tingkat keganasan tinggi.

"Pada laki-laki di Indonesia, kanker paru ada di peringkat terbanyak sebesar 2,31 persen, kemudian kanker nasofaring, kanker hati di urutan ketiga terbanyak dengan 1,54 persen," katanya, menambahkan penderita kanker di Indonesia mencapai 0,13 persen dari jumlah penduduk.

Dengan kebijakan serta tata laksana yang optimal, dia berharap masyarakat semakin memahami pentingnya pemeriksaan dini kanker hati demi mencegah keterpurukan ekonomi yang berpekanjangan.

"Dengan semakin meningkatnya kasus kanker Indonesia maka penanggulangan kanker harus dilakukan secara komprehensif, mulai dari preventif, deteksi dini, skrining, diagnosis, terapi serta rehabilitasi paliatif," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, Kementerian Kesehatan terus berusaha memenuhi sumber daya pelayanan kesehatan lewat sumber daya manusia, sarana prasarana, peralatan kesehatan dan obat-obatan. Namun dia kembali menegaskan pentingnya kerjasama dan kolaborasi serta dukungan dari organisasi profesi hingga lembaga swadaya masyarakat agar masyarakat lebih peduli dan berperan aktif dalam penanganan kanker yang efektif.

Para praktisi dan pakar kesehatan diminta lebih giat memperkenalkan pemeriksaan dini kanker hati yang akurat dengan mengedepankan pelayanan berkualitas. Kementerian Kesehatan tengah berupaya memenuhi akses pelayanan kanker secara komprehensif di rumah sakit lewat strategi stratifikasi layanan unggulan kanker, terutama di wilayah yang jadi prioritas pemenuhan kebutuhan pelayanan kanker.

"Diharapkan melalui rencana stratifikasi layanan kanker ini menjadi daya ungkit untuk lebih mendekatkan masyarakat pada layanan kanker, termasuk pemeriksaan dini kanker hati," ujarnya.

Jika masyarakat sudah lebih memahami soal pemeriksaaan dini dan penanganan kanker, maka perawatan kesehatan pasien secara mandiri bisa meningkat. Pasien juga dapat mempersiapkan diri mengantisipasi kemungkinan efek samping yang timbul akibat pengobatan dan disiplin dalam menjalani pengobatan.

"Saya berharap edukasi dan sosialisasi tentang pemeriksaan dini dan pengobatan inovatif kanker hati yang berkualitas dan terjangkau serta dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat," harapnya.

Baca juga: Kanker Hati, Gejala dan Pengobatannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

13 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?