TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengingatkan saat ini kasus COVID-19 di Indonesia konsisten melandai. Bahkan per 6 November, angka positivity rate COVID-19 di Indonesia di bawah 1 persen. Kendati demikian, Reisa mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak lengah dan kendur dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat umum.
Ia mengingatkan lonjakan kasus COVID-19 di negara-negara Eropa harus menjadi pelajaran agar masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan.
"Karena kita harus belajar dari negara-negara lain, terutama di Eropa, sempat terjadi kasus luar biasa kembali hingga saat ini karena sempat kendur dan lengah pada protokol kesehatan," kata Reisa dalam bincang-bincang Kementerian Kesehatan bertajuk "Tetap Waspada saat COVID-19 Melandai", Senin, 8 November 2021.
Dia menerangkan catatan Satgas Penanganan COVID-19 yang menyebutkan terjadi peningkatan kasus di sembilan provinsi dalam sepekan terakhir. Peningkatan kasus terjadi di Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua. Namun, Reisa menyatakan peningkatan kasus tersebut masih dalam batas wajar atau terkendali.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru ini menjelaskan pembukaan aktivitas di berbagai tempat umum seperti lingkungan kantor atau pusat perbelanjaan harus dibarengi dengan ketatnya protokol kesehatan untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus.
"Jadi meskipun sekarang melandai, ingat kita masih dalam kondisi pandemi. Dibukanya aktivitas harus diimbangi dengan ketatnya protokol kesehatan," imbau Reisa.
Per 7 Oktober 2021, kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 444 kasus dengan total menjadi 4.248.165 kasus. Jumlah tersebut konsisten melandai di bawah angka 1.000 kasus per hari sejak pertengahan Oktober 2021.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#hindarikerumunan
#vaksinasicovid-19
Baca juga: Herd Immunity Belum Terbentuk, Ayo Tetap Patuh Protokol Kesehatan