Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Gerakan Sosial Kita Diikuti Banyak Orang, Ingat Nilai WISDOM

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Sesi mentoring Bijaksana Junerosano 'Every U Does Good Heroes'/Unilever
Sesi mentoring Bijaksana Junerosano 'Every U Does Good Heroes'/Unilever
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Waste4Change Bijaksana Junerosano alias Sano telah lama berkecimpung dalam berbagai gerakan sosial pelestarian lingkungan di Indonesia. Ia berbagi ilmu serta pengalaman kepada 100 peserta terpilih mengenai ‘People Engagement’ dalam program mentoring ‘Every U Does Good Heroes’ serial The Journey pada pertengahan November 2021. Setelah beberapa sesi sebelumnya telah banyak menekankan pentingnya mindset; resilience; strategic thinking; hingga brand purpose, sesi mentoring kali ini berfokus pada strategi mewujudkan upaya kolektif dalam menciptakan solusi akan suatu masalah, khususnya dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan lestari.

Sano mengatakan untuk membuat gerakan kita diikuti oleh lebih banyak orang, Sano menyarankan untuk mengikuti nilai WISDOM. “Untuk memulai aksi nyata, kita perlu menekankan nilai WISDOM, yaitu mengenal watak, menemukan impian, menyusun strategi yang tepat, senantiasa mendidik diri, bekerja keras (otot maupun otak), dan kemampuan manajemen dalam menjalankan sebuah gerakan. Dalam implementasinya, kita perlu mewujudkan upaya kolektif serta memiliki tim yang efektif. Dukungan kuat dari sekitar merupakan hal penting untuk bisa mencapai tujuan dalam membangun planet yang lebih hijau,” ujar Sano dalam pertemuan virtual itu.

Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi hal problematik di Indonesia. Terbukti, tingginya produksi sampah nasional yang mencapai 67,8 juta ton pada tahun 2020 berkontribusi besar pada semakin menggunungnya timbunan-timbunan di tempat pembuangan akhir (TPA). Masalah tersebut tidak hanya menimbulkan pencemaran lingkungan, tetapi juga memicu terjadinya bencana, bahkan hingga hilangnya ratusan nyawa. Permasalahan sampah di Indonesia adalah hal yang sangat pelik. Kolaborasi dan peran serta semua pihak dalam mata rantai sampah sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini. Semakin banyak pihak yang terlibat membantu melakukan aksi nyata, akan semakin cepat solusi atas permasalahan lingkungan bisa dihadapi.

Di tengah tingginya tantangan permasalahan sampah khususnya sampah plastik, Sano telah lama bergerak memimpin gerakan-gerakan yang berorientasi pada pemecahan masalah tersebut, seperti Waste4Change dan Greeneration Foundation. Saat ini, pengelolaan sampah yang dilakukan Waste4Change mencakup area Jabodetabek, Sidoarjo, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan. Baginya, kemampuan menggerakan upaya kolektif dan memiliki tim yang efektif merupakan suatu hal penting untuk memberi dampak yang lebih luas. Tim yang efektif tidak hanya melibatkan banyak orang dengan berbagai talenta di dalam suatu organisasi, tetapi juga mencari berbagai talenta yang sejalan dengan visi yang sama, serta mau bergerak untuk mewujudkan visi dari gerakan atau organisasi bersama.

Tidak hanya itu, melalui sesi mentoring kali ini, Sano juga memberikan beberapa poin penting dalam membuat sebuah tim yang efektif pada gerakan yang kini telah dijalani oleh para peserta. Untuk membantu para peserta dalam membentuk tim yang efektif melalui employee engagement, Sano membagikan sebuah model yang dapat menjadi referensi bagi peserta dari Gallup Engagement Hierarchy. Dalam model tersebut, terdapat empat tingkatan employee engagement, yaitu kebutuhan dasar (basic needs), dukungan manajemen (individual), kerja sama (team work), dan perkembangan (growth) yang dapat membentuk tim yang efektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kristy Nelwan, Head of Communications PT Unilever Indonesia, Tbk mengatakan timnya memiliki sejumlah komitmen dan target untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, dari hulu sampai hilir, hingga tahun 2025 mendatang. "Sebagai contoh, kami melakukan berbagai upaya penyelesaian masalah plastik melalui tiga kerangka kerja pengelolaan, edukasi pemilahan sampah pada berbagai level, hingga investasi besar dalam pengembangan model bisnis baru yang mendukung ekonomi sirkular," katanya.

“Kami percaya bahwa upaya kolektif serta tim yang efektif merupakan hal penting dalam merealisasikan sebuah gerakan. Sesi dari Sano kali ini menjadi kesempatan yang bagus bagi para peserta untuk belajar dari pengalaman beliau selama ini, sehingga harapannya gerakan-gerakan yang para peserta canangkan dapat didukung dengan faktor People Engagement yang mumpuni.”

Sesuai dengan yang telah disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi COP-26, penyelesaian masalah lingkungan dapat diselesaikan melalui solidaritas, kemitraan, hingga kolaborasi. Ketiga elemen tersebut menjadi bagian penting dari program ‘Every U Does Good Heroes’ yang diinisiasi oleh PT Unilever Indonesia untuk menemukan sosok-sosok muda yang ingin mewujudkan purpose dan memberikan kebaikan bagi Indonesia yang lebih hijau, sehat, dan sejahtera. Sebanyak 100 peserta terpilih mendapatkan program mentoring dengan berbagai modul, salah satunya modul People Engagement yang diharapkan dapat membantu peserta dalam proses pembentukan tim yang efektif untuk mewujudkan visi dari gerakan/organisasi masing-masing.

Baca: Gerakan Sosial Tanpa Asap dari Kelompok Perindu Sehat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

3 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

5 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

5 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

5 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.


Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

5 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.


Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik


Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

6 hari lalu

Es Krim Magnum. Womensfreesamples.com
Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.


Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

7 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.