TEMPO.CO, Jakarta - Kanker usus besar saat ini sudah menempati posisi keempat di Tanah Air setelah kanker payudara, serviks, dan paru. Penyakit ini membutuhkan pembedahan sebagai terapi utama yang bisa mengatasi kanker secara tuntas.
Pasien kanker usus besar tidak perlu takut dibedah atau menjalani operasi karena pembedahan merupakan penanganan utama untuk mengatasi penyakit. Begitu kata dr. Ibrahim Basir, Sp.BKBD dari Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Saya kira kalau untuk pasien-pasien jangan takut dibedah karena pembedahan itu adalah hal utama yang dikerjakan," kata Ibrahim. “Tapi, pembedahan itu bukan cuma pembedahan, bukan cuma mengangkat kanker, bukan cuma bikin selesai tumornya, tapi kita juga mikir quality of life pasien.”
Ibrahim menuturkan pembedahan merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menghilangkan tumor. Umumnya, pembedahan akan dilakukan bersama pengobatan lain, seperti kemoterapi dan atau radiasi.
Seiring perkembangan dunia kedokteran, pasien kini diusahakan tidak terlalu lama di rumah sakit saat ditangani sebab tim medis akan mengusahakan melakukan pembedahan dengan luka sayatan seminimal mungkin sehingga pasien lebih cepat pulih dan segera bisa meninggalkan rumah sakit.
Ibrahim menuturkan peran deteksi dini sangat penting dalam menangani kanker usus besar. Ketika ditemukan pada stadium awal, penanganan akan lebih mudah dan tidak serumit saat sudah berada di stadium lanjut.
Pilihan pengobatan kanker usus besar melibatkan berbagai faktor, di antaranya karakteristik pasien, seperti usia, penyakit penyerta, dan kondisi. Hal kedua yang dipertimbangkan adalah sifat tumor, apakah beban tumor besar, lokasinya, dan memungkinkan untuk dioperasi. Kemudian, sifat molekuler dan terakhir adalah preferensi dari pasien, di mana pengobatan disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan pasien.
Baca juga: Deteksi Kanker Usus Besar lewat Kotoran