Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deteksi Kanker Usus Besar lewat Kotoran

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker usus besar kebanyakan muncul akibat gaya hidup tak sehat. Ketua Yayasan Kanker Indonesia Pusat, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD., menyarankan pemeriksaan kotoran secara berkala saat buang air besar sebagai salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan kanker usus besar.

"Biasakan intip kotoran, jangan sampai kecolongan ada darah dalam kotoran tapi tidak diperhatikan," kata Aru.

Di negara barat, kanker ini biasanya terjadi pada orang-orang di atas 50 tahun. Namun, di Indonesia kanker usus besar bisa terjadi pada orang-orang yang lebih muda, usia 40-an. Dia menganjurkan orang-orang usia 40-an untuk melakukan kolonoskopi untuk mendeteksi adanya kanker usus besar.

"Kalau memang belum ada aksesnya, maka kita upayakan supaya periksa kotoran sekali setahun untuk melihat apakah ada darah samar," jelasnya.

Aru mengingatkan pentingnya deteksi dini kanker usus besar karena akan lebih mudah ditangani ketika ditemukan semakin cepat. Apalagi perkembangan tumor menjadi kanker ini memakan waktu relatif lama, antara 5-15 tahun.

"Jadi harus bisa mendeteksi lebih dini sehingga harapan hidup akan lebih baik daripada baru ketahuan dalam stadium lanjut," jelas staf senior Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dia mengingatkan untuk menyantap makanan berserat seperti buah dan sayur. Khusus untuk buah, dia menyarankan untuk mengonsumsi tak hanya jus tetapi juga ampas yang biasa dibuang saat membuat jus agar seratnya bisa diserap oleh tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makan berserat lain seperti agar-agar atau puding juga dapat menjadi pilihan santapan sehari-hari. Tempe yang mengandung probiotik juga disarankan demi kesehatan usus. Khusus untuk minuman yang mengandung probiotik, dia mengingatkan untuk melihat kandungan gula di dalamnya. Bila kandungan gulanya tinggi, tidak disarankan untuk mengonsumsi terlalu banyak.

Kanker usus besar dulu tidak masuk hitungan di Indonesia namun saat ini sudah menempati posisi keempat di Tanah Air, mengikuti kanker payudara, serviks, dan paru. Penyakit ini membutuhkan pembedahan sebagai terapi utama yang bisa mengatasi kanker secara tuntas.

Ia memaparkan 60 persen masalah kanker bisa diselesaikan dengan pembedahan. Semakin tinggi stadium, penanganannya akan lebih sulit. Ini juga berhubungan dengan angka harapan hidup. Dia mengatakan pengobatan yang sama ketika diberikan kepada pasien yang berbeda dapat menghasilkan respons yang bervariasi.

"Saat ini muncul pendekatan baru yang disebut sebagai personalized medicine atau pengobatan secara individual. Pengobatan secara individual ini salah satunya dilakukan dengan melakukan pemeriksaan marker kanker. Pengobatan individual umumnya akan memberikan hasil yang lebih baik pada pasien," paparnya.

Baca juga: Kanker Usus Besar, Fakta dan Mitos yang Perlu Dipahami

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 jam lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

17 jam lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

16 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?