TEMPO.CO, Jakarta -Keinginan untuk donor ginjal demi mendapatkan uang sudah menjadi candaan di masyarakat. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang benar-benar melakukannya karena dihadapkan situasi mendesak.
Tahun lalu, warganet sempat dihebohkan oleh unggahan di media sosial tentang seorang pria yang menawarkan ginjalnya melalui iklan di papan reklame. Pria tersebut terpaksa bertindak demikian lantaran mengalami kesulitan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Meskipun harga jualnya tinggi, donor ginjal memiliki risiko dan prosedur yang panjang. Seperti apa tahapannya?
Melansir Mayo Clinic, calon pendonor ginjal harus memenuhi beberapa syarat untuk menentukan apakah ginjalnya cocok bagi calon penerima. Calon pendonor akan diminta untuk mengikuti serangkaian tes, seperti tes darah dan tissue typing.
Selain itu, beberapa faktor tambahan yang mungkin dipertimbangkan dalam menemukan donor ginjal yang tepat antara lain usia, ukuran ginjal, dan papara infeksi.
Sebelum Operasi
Calon pendonor ginjal diharuskan menjaga tubuhnya agar tetap sehat sebelum operasi. Terdapat beberapa hal yang dianjurkan, seperti minum obat sesuai resep, mengikuti panduan diet dan olahraga, serta tidak merokok.
Calon pendonor juga akan diminta untuk tetap terhubung dengan tim transplantasi dan terlibat dalam kegiatan yang sehat.
Saat Operasi
Transplantasi ginjal dilakukan dengan anestesi umum. Tim bedah akan memantau detak jantung, tekanan darah, dan tingkat oksigen pasien.
Tahapan pertama dalam operasi yakni pembuatan sayatan di bagian bawah perut. Kecuali penerima donor menderita komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan infeksi, ginjal aslinya akan dibiarkan di tempatnya.
Setelah itu, pembuluh darah ginjal baru akan melekat pada pembuluh darah di bagian bawah perut pasien, tepat di atas salah satu kakinya.Ureter ginjal yang baru kemudian terhubung ke kandung kemih.
Setelah Operasi
Meskipun operasi cangkok ginjal berjalan dengan lancar, pendonor dan penerima donor tidak langsung bisa beraktifitas secara normal. Mereka harus menghabiskan waktu beberapa hari hingga seminggu di rumah sakit dengan pemantauan oleh dokter dan perawat.
Sampai luka operasi sembuh, keduanya juga dilarang mengangkat benda berat lebih dari 4,5 kg atau berolahraga selain berjalan. Setelah meninggalkan rumah sakit, diperlukan pemantaian ketat selama beberapa minggu untuk memeriksa seberapa baiknya kinerja ginjal baru.
Penerima ginjal lantas harus meminum obat imunosupresan setelah transplantasi untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh. Jenis obat-obatan lain juga dapat dijadikan tambahan untuk mengurangi risiko komplikasi lain, seperti infeksi.
Itulah prosedur yang harus dilewati dalam donor ginjal. Jika ginjal baru gagal, penerima donor dapat melanjutkan dialisis atau mempertimbangkan transplantasi kedua.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca : Jangan Asal Minum Obat Pereda Nyeri, Bahayanya ke Ginjal