Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksotika Tenun Badui

image-gnews
TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ciri khasnya gampang dikenali. Terbuat dari benang kapas warna hitam atau hitam bergaris putih dan tekstur kainnya kasar. Inilah tenun Badui. Boleh jadi kesederhanaannya terkait dengan Badui yang identik sebagai kawasan terisolasi di Provinsi Banten. Pesona keindahan alamnya seolah menyimpan misteri.

"Tetapi, Badui sebenarnya memiliki keindahan tenun luar biasa. "Kami baru sadar ternyata potensi tenunnya sangat-sangat eksotis," kata Ny Okke Hatta Rajasa, Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI) yang menggelar pameran Kamis lalu di Jakarta.

emang, sejak era 70-an, pemerintah berupaya mengajak masyarakat Badui membuka diri. Kendati keterkungkungan masyarakat, terutama di daerah Badui Dalam, tidak benar-benar bisa melepaskan isolasinya, toh seperti dituturkan Okke, tenunnya punya potensi yang besar.

Menurut Okke, masyarakat di sana sudah melakukan sistem perniagaan sederhana. Mereka ke Jakarta atau kota besar dengan berjalan kaki. Lalu, dari pintu ke pintu, perkantoran menjajakan pernik kerajinan, madu, dan aneka tenun atau kain Badui.

"Kearifan lokal serta sikap sederhana mereka membuka jalur perdagangan mengenalkan pesona keindahan dan eksotisme tenunnya," kata Dhanny Dahlan, yang ditunjuk Cita Tenun Indonesia memimpin proyek Badui. Selama dua bulan, Dhanny membina para perajin tenun. Dia berhasil memberikan penyegaran ide pada motif, warna, dan bahan baku dibanding yang selama ini sangat sederhana.

Pemilihan putih dan hitam merupakan warna sakral atau pakem sebagai kepercayaan mereka. "Kami pun melakukan pendekatan lalu memberikan pembelajaran terutama kepada masyarakat Badui Luar yang lebih terbuka dan mau melakukan pengembangan diri," tutur Dhanny.

Tahun ini, memajukan tenun Badui menjadi salah satu program kerja CTI, selain rencana mengembangkan tenun di daerah lain seperti Buton di Sulawesi Tenggara, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Program ini membentuk desa wisata binaan dan di setiap daerah dilibatkan ahli tenun, perancang busana, dan desainer interior. Peran pakar tenun untuk meningkatkan kualitas tenunan dengan memberi contoh dan pelatihan. Adapun perancang busana dan desainer interior mengolah tenun menjadi produk modern.

Tim Dhanny terdiri atas Wignyo Rahadi dari Tenun Gaya sebagai penasihat tenun, perancang Era Soekamto, dan desainer interior Ary Juwono. Desember lalu, tim mengunjungi Desa Kanekes di Badui Luar, sentra tenun 30 keluarga penenun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dari tenun Baduy Dalam, tenun dari Badui Luar lebih berwarna-warni, dengan motif khas kotak-kotak. "Mereka membeli benang katun dan pewarna dari luar, tetapi semua motifnya sama," kata Wignyo lagi.

Di acara pameran, CTI memperkenalkan berbagai jenis dan ukuran ketebalan benang agar tenunan mereka lebih diterima pasar. Meskipun kain warna hitam bergaris putihnya sangat cocok untuk desain interior modern, menurut Ary, ketebalannya harus ditambah agar lebih tahan pakai.

Diakui Wignyo, untuk mengubah benang katun mereka dengan benang halus atau sutra bukan pekerjaan mudah. Harus diarahkan pelan-pelan melalui pelatihan intensif. "Saya bersyukur mereka mau terbuka dan menyerap pelajaran baru."

Lain lagi Era Soekamto yang sangat menikmati merancang aneka baju, kain, celana dan gaun dari tenun itu. Perancang berwajah manis ini mengakui tenun asli bermotif suat yang mirip songket itu ternyata dapat menjadi busana menarik. Awalnya dia kagum betapa indah dan eksotisnya tenun Badui.

Dulu, ia hanya mengenal kain poleng hitam yang bahannya kasar. Berkat kerja keras timnya, kini ia puas tekstur tenunnya lebih halus dengan warna cantik beragam seperti marun, merah, biru, ungu, dan sebagainya.

Hari itu, Era memperagakan 18 koleksi dari tenun Badui seperti aneka atasan atau kemeja gaya baby doll, kebaya, dan baju kurung ala vintage. Juga gaun-gaun etnik kontemporer rok ikat dan celana panjang dengan sentuhan modern lewat pernik bordir, mote, mutiara.

Era terpukau tenun Badui yang diolahnya menjadi blazer, beskap, atau kemeja resmi ala Chanel dan Christian Dior yang wah. "Ketika seorang teman bule melihatnya, mereka bengong menyangka blazer resmi saya adalah label mahal mancanegara. Begitu saya sebut asalnya, dia nyaris tak percaya," ujarnya bangga.

HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

5 jam lalu

Model memperagakan busana saat mengikuti acara Embrance The Spirit of The Dragon Lunar Year di Sarinah Mall, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Gelaran tersebut diikuti oleh sejumlah desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Chic, Brainstones, Ciel, Ghea, Goldmart, Roemah Kebaya, hingga Tulola. TEMPO/ Febri Angga Palguna
5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

4 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

13 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

21 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

26 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

30 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

41 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

58 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.