TEMPO.CO, Jakarta - Siap memiliki anak berarti juga harus siap menanggung risiko senang, sedih, dan kesal. Orang tua juga harus siap menghadapi berbagai perilaku anak, mulai dari yang penurut hingga mengganggu.
Sudah banyak sekali tips yang dibagikan bagi para orang tua untuk menghadapi perilaku anak, terlebih lagi ketika anak nakal. Berikut cara mengurangi rasa terganggu oleh perilaku anak
Hitung usia
Tak sedikit orang tua yang memperlakukan anak seperti orang dewasa. Psikolog Dr. Bethany Cook berpendapat ini adalah cara yang membantu untuk memfokuskan pikiran orang tua. Hal ini untuk mengingatkan diri mereka hanya anak-anak yang perlu diberi sedikit kelonggaran.
“Ketika anak mulai mengganggu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menghitung berapa usianya. Ini memberi Anda beberapa detik untuk berhenti sejenak dan mencoba untuk lebih siap saat mendapatkan perspektif dan mungkin mengubah harapan,” kata Cook, dikutip dari Pure Wow.
Dahulukan waktu bersama anak
Faktanya, merencanakan untuk menghabiskan sebagian kecil waktu setiap hari dengan anak sangat penting. Hal tersebut membantu mengamankan waktu pribadi yang sangat dibutuhkan dan pantas didapatkan. Cook mengatakan 30 menit sudah lebih dari cukup untuk bersama anak.
“Menghabiskan waktu dengan anak-anak sebelum melakukan aktivitas sendiri membuat mereka merasa dilihat, dicintai, dan terhubung. Ini berarti hati mereka terisi dan jauh lebih mungkin untuk dengan senang hati menyibukkan diri untuk sementara waktu sebelum mereka perlu terhubung kembali,” jelas Cook.
Pertimbangkan pemicu kemarahan
Kemarahan orang tua kadang tak beralasan namun masih bisa diatasi. “Terkadang ketika merasa kesal, itu karena mereka memicu sesuatu dalam diri kita dan mengaburkan perspektif tentang situasi tersebut,” kata Cook.
Cook menekankan pentingnya bertanya pada diri sendiri mengapa perilaku anak seusianya sangat mengganggu orang tua. Mungkin berhubungan dengan trauma atau mengingatkan dengan perilaku orang lain. “Memahami mengapa terkadang cukup membantu kita melewati gangguan ke tempat pemahaman dan penerimaan,” tambahnya.
Biarkan kesalahan pertama berlalu
Kesengajaan atau ketidaksengajaan anak melakukan sesuatu yang membuat orang tua terganggu kadang harus dibiarkan berlalu. Anak biasanya akan berpikir dua kali ketika hendak melakukan kesalahan tersebut ke depannya.
“Ketika tumbuh, mereka belajar dari kesalahan dan yang terbaik adalah membiarkan perilaku satu kali yang mengganggu itu berlalu,” ucap Cook.
Bicarakan hal tersebut
Jika orang tua merasa terganggu dengan perilaku anak, lebih baik beritahukan secara langsung. Tapi, gunakan penyampaian yang baik dan minta mereka untuk tak mengulanginya.
“Anak-anak lebih bersedia menuruti permintaan jika ditanya dengan cara yang baik dan diberi penjelasan,” kata Cook.
Jadi, Cook menyarankan untuk menjauhi gaya otoriter. Pendekatan yang keren memiliki manfaat tambahan dari pemodelan keterampilan sosial yang baik. Pada akhirnya, anak-anak cenderung tidak mengganggu orang tua dan orang lain dalam jangka panjang.
Keluar dari ruangan
“Penting bagi anak-anak untuk memiliki kebebasan dan ruang untuk bertindak dengan cara yang berbeda. Jadi, jika anak melakukan sesuatu yang membuat kesal, tetapi sebenarnya tidak berbahaya dan pantas untuk dilakukan, Anda dapat dengan aman membiarkan mereka sendiri untuk melakukannya,” ungkap Cook.
Namun, Cook menambahkan lebih baik untuk pergi secara diam-diam agar tak mempengaruhi kebebasan anak. Tinggalkan ruangan dan tunggu sampai anak mengubah perilaku atau orang tua sudah tenang.
Ubah suasana
Terkadang menyesuaikan suasana dapat berdampak besar. Atur suasana yang lebih tenang di sekitar anak. “Ketika mulai merasa terganggu, periksa energi di dalam ruangan dan di dalam diri sendiri. Penyebabnya tidak selalu penting tetapi bagaimana Anda mengubah energinya,” katanya.
Cook menyarankan untuk menghindari mempermalukan anak karena ini hanya menciptakan serangkaian masalah. Selain itu, cobalah untuk memodelkan cara-cara yang tenang dan terkendali untuk mengubah suasana. Beberapa cara mudah untuk melakukannya termasuk menyalakan atau mematikan musik, menyalakan lilin, atau berjalan-jalan.
Lampiaskan ke kamar kecil
Kebutuhan untuk melampiaskan perasaan frustrasi itu terkadang sangat nyata dan itu adalah hal yang wajar. Cook menyarankan untuk mengubah kamar mandi menjadi ruang kemarahan sesaat ketika sangat membutuhkan pelampiasan emosi.
“Katakan apa yang ingin Anda katakan tetapi pergi ke kamar mandi dan katakan ke jamban. Maksud saya, apakah Anda benar-benar orang tua jika tidak pernah memarahi anak ketika mereka nakal?” jelasnya.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA
Baca juga: Tips Batasi Gawai pada Anak