TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berpuasa sebulan penuh selama Ramadan, ada anjuran untuk melaksanakan puasa Syawal selama tujuh hari. Melanjutkan puasa atau menjadikan puasa sebagai kebiasaan setelah Ramadan berakhir bisa menjadi pilihan gaya hidup sehat.
Mengutip laman Health Line, ada berbagai manfaat puasa dari sisi ilmiah. Garis besarnya, puasa membatasi konsumsi makanan dan minuman dalam waktu tertentu dapat menjadi praktik gaya hidup yang menyehatkan dan mencegah berbagai penyakit.
Berikut manfaat puasa dari sisi ilmiah:
- Mengontrol kadar gula darah
Puasa mampu meningkatkan kontrol gula darah yang bermanfaat bagi seseorang yang memiliki resiko diabetes. Puasa mampu mengurangi resistensi insulin meningkatkan sensitivitas tubuh dan secara alami mengalirkan glukosa dengan teratur melalui aliran darah. Studi pada sepuluh orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan puasa jangka pendek bisa menurunkan kadar gula secara signifikan. - Melawan penyakit infeksi
Puasa dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi dan peradangan kronis, seperti jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis. Salah satu studi yang dilakukan pada 50 orang dewasa yang berpuasa selama sebulan penuh menunjukkan penurunan inflamansi terhadap penyakit tersebut. - Menjaga kesehatan jantung
Beberapa penelitian skala kecil menunjukkan orang yang puasa selama delapan minggu dapat mengurangi kadar kolesterol dan lemak jahat masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen. - Meningkatkan fungsi otak
Puasa dapat meningkatkan regenerasi sel dan melindungi otak dalam meningkatkan fungsi kognitif. Hal ini dilandasi penelitian dari tikus yang puasa selama sebelas bulan. Puasa merangsang produksi protein dalam sel saraf yang disebut brain-derived neurotrophic factor atau BDNF. Protein ini berfungsi dalam pembelajaran dan memori. - Menurunkan berat badan
Umumnya, jika tubuh tidak mendapatkan pasokan makanan dan minuman dalam jumlah banyak, maka proses membakar kalori akan lebih efektif yang pada akhirnya menurukan berat badan. Serupa dengan puasa yang efektif dalam menurunkan berat badan -asalkan tidak "balas dendam" saaat berbuka, puasa juga dapat menjaga ketahanan otot.IklanScroll Untuk Melanjutkan - Meningkatkan pertumbuhan sekresi hormon
Dengan berpuasa, maka tubuh dapat lebih banyak memproduksi hormon pertumbuhan atau Human Growth Hormone (HGH). Ini adalah hormon yang membantu kerja metabolisme dan pembakaran lemak tubuh. Ada studi yang menunjukkan produksi HGH pada sembilan laki-laki yang puasa selama dua hari, lebih tinggi lima kali lipat ketimbang yang tidak puasa. - Mencegah kanker
Mencegah kanker dapat dimulai dengan puasa. Puasa akan mengurangi asupan "makanan" untuk sel kanker. Dengan kata lain, puasa dapat mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kanker. - Usia relatif lebih panjang
Dengan serangkaian manfaat kesehatan tadi, maka bisa disimpulkan puasa dapat membuat seseorang hidup lebih lama atau berusia lebih panjang. Meski penelitian pada manusia masih terus dikembangkan, riset pada tikus menunjukkan tikus yang puasa setiap hari dapat hidup 85 persen lebih lama ketimbang tikus yang tidak puasa. Puasa memaksa tubuh memanfaatkan "bahan bakar" apapun yang ada dalam tubuh sebagai energi dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
WIBI PUTRI R
Baca juga:
Pola Hidup Sehat selama Ramadan yang Bisa Diteruskan
Selalu ingin tahu informasi terkini? Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.