TEMPO.CO, Jakarta - Makan pagi atau sarapan merupakan hal penting yang tidak bisa dilewatkan. Sarapan menjadi bahan energi yang membuat kondisi otak segar sehingga menjadikan mood bagus.
Sebaliknya, jika berada dalam kondisi lapar menjadikan otak lelah dan mempengaruhi mood saat belajar atau beraktivitas menjadi lesu ataupun mudah emosi. Sarapan juga dapat mencegah penyakit maag.
Dilansir dari Unair News, waktu sarapan adalah setidaknya 1-2 jam sebelum mulai beraktivitas. Sebagai patokan, makan untuk sarapan juga bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 jam setelah bangun tidur. Dengan catatan, kisaran waktu bangun tidur adalah sekitar pukul 5-7 pagi.
Pilihlah menu sarapan yang sehat dan bernutrisi. Misalnya sereal gandum utuh, buah-buahan segar, telur rebus, roti gandum utuh, smoothie, atau yogurt.
Hindari menu karbohidrat dengan indeks glikemik yang tinggi atau dengan menu makanan yang terlalu manis serta banyak mengandung gula tambahan. Sebab menu tersebut akan membuat tubuh cepat merasa lapar.
Sarapan bermanfaat untuk memberikan energi tambahan dan menunjang aktivitas sehari-hari. Dengan sarapan, tubuh akan memiliki bahan bakarnya sendiri untuk meningkatkan kekuatan tubuh dalam beraktivitas
Lalu, apakah ada efek buruk dari tidak sarapan?
Dilansir dari promkes.kemkes, sarapan sangat penting untuk menambah stamina dalam menjalani aktivitas. Melewatkan sarapan dapat mengakibatkan sulit berkonsentrasi, stamina kurang prima, bahkan pingsan.
Selain itu, melewatkan sarapan pagi juga membuat asam lambung dalam tubuh meningkat. Tubuh akan melepaskan asam di perut untuk pencernaan saat tubuh merasa lapar dan membutuhkan bahan bakar.
Bila asam tidak memproses makanan, asam akan naik ke bagian perut dan jantung hingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderitanya.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga: Sarapan Sehat dengan Pilihan Menu Berikut