Selain Kemoterapi. Perlu Terapi Suportif
leukimia memiliki banyak sekali gejala karena bisa berdampak pada semua organ, sehingga sering disebut penyakit dengan seribu wajah. Selain terapi utama berupa kemoterapi, radiasi, dan tranpalantasi tulang belakang, penderita leukimia juga memerlukan terapi suportif.
"Terapi suportif seperti transfusi darah untuk mengatasi anemia, antibiotik dan antijamur untuk mengatasi infeksi, perawatan di ruang isolasi, dan sebagainya," kata dokter spesialis Anak RS Karyadi Semarang Yetty Moevita Nency, katanya dalam 16 Juli 2022.
Terapi suportif merupakan bagian penting dari pengobatan leukimia anak. Terapi suportif biasanya untuk mengobati komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit leukimia dan efek samping kemoterapi.
Efek samping kemoterapi yang dialami pasien leukimia tidak hanya rambut rontok, justru efek samping yang perlu diwaspadai adalah anemia, ini karena obat kemoterapi ikut memengaruhi sel darah yang sehat. Hal ini berujung pada anemia yang menyebabkan anak mudah infeksi bahkan sepsis atau infeksi sistemik.
Infeksi merupakan komplikasi serius pada anak leukimia. Sebagian besar anak leukimia meninggal karena infeksi, bukan karena kankernya. Anak-anak leukimia mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga rentan dengan semua jenis infeksi. Jika sudah terindikasi infeksi, segera bawa anak ke dokter untuk diberikan antibiotik.
Yetty juga mengatakan unsihindari infeksi dengan menjaga kebersihan lingkunan dan individu, hindari ke tempat ramai dan menggunakan masker. Selalu jaga kebersihan rongga mulut karena rongga mulut memuat bakteri yang banyak, Sebagian besar memang bakteri baik, namun jika ada kesempatan maka mereka akan menjadi bakteri oportinstik dengan mencoba masuk melalui luka di mulut (sariawan sebagai efek samping kemoterapi). Cara mengurangi jumlah bakteri di rongga mulut: sikat gigi dua kali dengan sikat lembut. Bisa menggunakan sikat bayi.
Diet memainkan peran penting dalam mengurangi risiko infeksi. Disebut diet neutropenia, Yang dimakan adalah bahan yang dimasak dengan benar, buah yang dikupas kulitnya, susu yang diolah atau produk susu. "Tapi makanan seperti asinan atau acar tidak boleh dikonsumsi," katanya.
Efek samping anemia menyebabkan perdarahan, sehingga harus dijaga aktivitas anak sehingga tidak mudah terjadi benturan. Transfusi darah sel darah merah kerap diberikan pada pasien leukimia anak untuk menggantikan sel darah merah atau trombosit.
Terapi suportif yang tidak kalah penting adalah mengatasi nyeri. Orang tua bisa memberikan parasetamol atau iburofen di rumah. "Jika tidak membantu, pasien membutuhkan antinyeri lebih kuat dan harus diberikan dokter," kata Yetty.
Dukungan psikososial yang bisa diberikan misalnya konseling dan pendidikan, Layanan ini bisa diberikan oleh psikiater, psikolog, pekerja sosial, konselor berlisensi, dan penasehat agama untuk dukungan spiritual.