Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Hiperkalemia, Kondisi Ketika Kadar Kalium dalam Tubuh Terlalu Tinggi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Jus mentimun biasanya diminum pasien hipertensi. Kandungan kalium pada mentimun dipercaya dapat mempertahankan kadar sodium sehingga secara langsung bisa mencegah aterosklerosis yang mempengaruhi pengaturan tekanan darah.Rupanya, tak sebatas itu saja khasiat jus mentimun. Melansir dari Boldsky, berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari jus mentimun.
Jus mentimun biasanya diminum pasien hipertensi. Kandungan kalium pada mentimun dipercaya dapat mempertahankan kadar sodium sehingga secara langsung bisa mencegah aterosklerosis yang mempengaruhi pengaturan tekanan darah.Rupanya, tak sebatas itu saja khasiat jus mentimun. Melansir dari Boldsky, berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari jus mentimun.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalium merupakan jenis mineral yang diproduksi tubuh untuk menunjang kinerja saraf, otot, dan jantung. Hiperkalemia merupakan kondisi ketika kadar kalium dalam darah melewati batas wajar.

Mengutip National Kidney Foundation, tingkat kalium normal untuk orang dewasa berkisar antara 3,5-5,0 milimol per liter (mmol/L). Hiperkalemia terjadi ketika kadarnya di atas 5,5 mmol/L. Angka di atas 6,5 mmol/L dapat menyebabkan masalah jantung yang memerlukan perhatian medis segera. 

Mengutip Healthline, berikut beberapa hal dapat menyebabkan hiperkalemia:

1. Penyakit ginjal

Masalah pada ginjal dapat meningkatkan kadar kalium karena organ tersebut tidak dapat menghilangkan kelebihan kalium sehingga menumpuk pada darah. Kadar kalium yang tinggi mempengaruhi 40-50 persen orang dengan penyakit ginjal kronis.

2. Obat-obatan

Sejumlah obat-obatan telah dikaitkan dengan kadar kalium yang tinggi, di antaranya obat kemoterapi tertentu, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), dan penghambat reseptor angiotensin

3. Suplemen

Terlalu sering mengonsumsi suplemen kalium dapat meningkatkan kadar kalium ke kisaran yang lebih tinggi dari biasanya.

4. Alkohol

Konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan otot rusak. Kerusakan ini dapat menyebabkan sejumlah besar kalium melepaskan diri dari sel-sel otot ke dalam aliran darah.

5. Luka bakar berat

Cedera ini menyebabkan sejumlah besar sel otot terluka dapat membuat kalium ekstra bocor dari sel-sel tubuh ke dalam aliran darah.

6. Gagal jantung kongestif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gagal jantung kongestif (CHF) adalah kondisi kronis yang memengaruhi daya pompa jantung. Sebanyak 40 persen orang dengan CHF mengembangkan kadar kalium yang tinggi. Obat yang digunakan untuk menangani CHF diduga dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk mengeluarkan kalium.

7. HIV

HIV dapat merusak filter ginjal sehingga tidak mampu mengeluarkan kalium secara normal. Beberapa pengobatan umum untuk HIV, seperti terapi sulfametoksazol-trimetoprim, juga dikaitkan dengan peningkatan kadar kalium.

Gejala hiperkalemia tergantung pada tingkat mineral dalam darah. Sebagian pengidap mungkin tidak mengalami gejala sama sekali. Sejumlah gejala dapat timbul jika kadar kalium sudah sangat tinggi yang meliputi:

  • kelelahan atau kelemahan,
  • mati rasa atau kesemutan,
  • mual atau muntah,
  • kesulitan bernapas,
  • sakit dada,
  • detak jantung tidak teratur.

Penanganan dan pengobatan untuk hiperkalemia bervariasi tergantung pada seberapa tinggi tingkat kalium. Opsi penanganan dan pengobatan hiperkalemia meliputi:

1. Terapi intravena (IV)

Kadar kalium yang sangat tinggi membutuhkan perawatan segera. Infus kalsium IV dapat membantu untuk melindungi jantung. Selanjutnya, infus insulin diberikan untuk membantu memindahkan kalium ke dalam sel darah. 

2. Obat-obatan

Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasi kadar kalium tinggi seperti diuretik dan resin. Dokter juga dapat merekomendasikan potassium binders jika perawatan lain tidak menurunkan kadar kalium. Potassium binders bisa disalurkan dalam bentuk oral atau enema. 

3. Dialisis

Jika kadar kalium tetap tinggi atau mengalami gagal ginjal, penanganan dialisis mungkin diperlukan. Perawatan ini membantu ginjal menghilangkan kelebihan kalium dari darah.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Kekurangan Kalium, Ini yang Perlu Dilakukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

5 jam lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 jam lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

8 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

21 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

25 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

26 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

27 hari lalu

Dini Adni Navastara SKom MSc menunjukkan tampilan aplikasi SahabatCAPD sebagai sistem pendeteksi dan pemantauan dini risiko komplikasi pasien gagal ginjal kronis. ITS.ac.id
Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.