Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sulit Mengenali Wajah Diri dan Orang Lain, Apa Itu Prosopagnosia?

image-gnews
ilustrasi wajah (pixabay.com)
ilustrasi wajah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prosopagnosia kondisi yang menyebabkan kesulitan mengingat wajah sendiri atau orang lain. Mengutip National Health Service UK, prosopagnosia biasa disebut sebagai kebutaan wajah. Biasanya hal ini terjadi akibat otak tak bisa mengenali wajah atau ekspresi, walaupun penglihatan normal.

Gejala prosopagnosia

Merujuk National Institute of Neurological Disorders and Stroke, prosopagnosia gangguan neurologis.Beberapa orang yang mengalami prosopagnosia juga kesulitan membedakan wajah. Prosopagnosia tak terkait kehilangan fungsi memori atau gangguan penglihatan.

Penyakit ini diduga akibat kelainan atau gangguan fusiform gyrus, lipatan di otak yang muncul untuk mengoordinasikan sistem saraf yang mengontrol persepsi dan memori. Prosopagnosia diduga berkaitan akibat stroke, cedera otak traumatis, atau masalah neurodegenratif.

Prosopagnosia melemahkan seseorang secara sosial. Orang yang mengalami gangguan ini seringmengalami kesulitan mengenali anggota keluarga dan teman dekat. Biasanya, orang yang prosopagnosia menggunakan cara lain untuk mengidentifikasi keberadaan orang di sekitarnya, seperti mengandalkan suara, pakaian, langkah kaki, atau atribut fisik lainnya. Merujuk Cleveland Clinic, prosopagnosia gangguan langka yang hanya dialami sekitar 2,5 persen orang di dunia ini.

Mengutip WebMD, tak ada pengobatan khusus untuk mengatasi prosopagnosia. Tapi beberapa program pelatihan bisa membantu pemulihan.

1. Mengandalkan seseorang untuk memberi isyarat untuk mengingat orang-orang yang ditemui.

2. Mengembangkan hubungan antara seseorang melalui objek atau lokasi di sekitar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Berfokus di area wajah tertentu yangmembantu mengingat lawan bicara.

4. Mencermati lawan bicara melalui percakapan dan pertanyaan.

5. Menggunakan alat bantu visual, seperti gambar atau label nama untuk mengingat identitas seseorang.

Baca: Beberapa Perawatan untuk Membantu Beradaptasi dengan Prosopagnosia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

22 jam lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

5 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

14 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

14 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

20 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

21 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

22 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

24 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?