Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Penyakit Legionnaire yang Mirip Pneumonia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan tengah memantau kasus kematian warga Argentina karena penyakit misterius pneumonia atau legionnaire. Sesuai namanya, ini merupakan penyakit yang disebabkan bakteri legionella yang menyerang paru-paru namun juga bisa menyerang saluran pencernaan hingga otak. 

Orang yang berisiko terpapar menurut CDC dan Clevelandclinic, legionnaire dapat menyerang orang yang berumur 50 tahun ke atas, punya kebiasaan merokok, sistem imun yang lemah seperti mengidap HIV, kanker, diabetes, serta gagal ginjal. Lalu, orang dengan penyakit pernapasan seperti emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik juga berisiko besar terkena penyakit ini. 

Risiko yang sama juga dimiliki orang yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan, seperti menjalani perawatan di rumah sakit, telah menjalani tindakan operasi yang membutuhkan anestesi, atau bahkan yang telah melakukan transplantasi organ. Penyakit ini memang tidak baru karena sudah menyerang dunia berpuluh tahun lalu namun terbilang tidak terlalu umum karena tak semua yang berada di sekitar bakteri ini terpapar. Bahkan, jika orang dengan keadaan sehat terpapar bakteri ini, itu tidak akan menimbulkan apa-apa. 

Cara penularan 
Cara penyebaran penyakit ini tidak bisa dari orang ke orang seperti Covid-19, meskipun gejalanya mirip. Cara penyebarannya saat orang menghirup tetesan air yang terkandung dalam udara yang mengandung bakteri. Setelah masuk melalui hidung, kemudian bakteri akan mempengaruhi paru-paru dan menimbulkan berbagai gejala. 

Gejala yang muncul biasanya seperti demam dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, batuk yang umumnya kering, sesak napas, diare, nyeri otot, sakit kepala, mual, kebingungan, sakit perut, hingga hemoptisis atau batuk berdarah. Yang membedakan legionnaires dengan pneumonia biasa adalah diare dan kebingungan yang dialami penderita. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara penanganan terbaik untuk penyakit ini adalah mendatangi fasilitas kesehatan karena beberapa kasus mengalami sesak napas yang menyebabkan kesulitan bernapas hingga membutuhkan bantuan alat. Namun, untuk kasus yang ringan biasanya dokter akan memberikan antibiotik. Antibiotik yang biasanya diresepkan adalah azitromisin, levofloksasin, moksifloksasin, atau ciprofloksasin, tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, dan rifampisin. 

Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah kepenularan bakteri legionella penyebabnya. Caranya dengan menjaga kebersihan air dan tempatnya, seperti kepala keran, pipa, bak mandi air panas, karena bakteri ini menyukai suhu antara 30-45 derajat celcius, dan memastikan pelembab ruangan juga bersih. Saran lain adalah tidak lupa membersihkan dan mendisinfeksi ventilasi udara serta tidak mengganti cairan pembersih kaca mobil dengan air biasa.

Baca juga: Apakah itu Paru-paru Basah? Ini Penyebab dan Gejalanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

6 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

17 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

20 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

20 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

20 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

21 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

22 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

25 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.