TEMPO.CO, Jakarta - Mi instan zaman sekarang punya beragam rasa yang diadaptasi dari lidah masyarakat. Kaum bergaji sering menyebut panganan ini sebagai solusi saat tanggal tua karena selain murah, juga praktis dan mengenyangkan.
Namun, tahukah di balik semua itu mi instan menyimpan sederet bahaya bagi tubuh. Berikut bahaya mi instan untuk kesehatan.
Mengganggu proses pencernaan
Mi instan rendah protein dan serat. Padahal peran protein bisa membantu program penurunan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, rendahnya serat juga akan membuat proses pencernaan terganggu.
Menyebabkan berat badan naik
Selain rendah protein dan serat, mi instan juga rendah vitamin dan mineral. Rendahnya nutrisi ini jika ditambah dengan tingginya kalori yang dihasilkan akan memicu kenaikan berat badan. Lalu, sistem pencernaan yang buruk akibat konsumsi mi juga menambah rumit kondisi dalam tubuh.
Dapat merusak hati
Konsumsi mi instan terlalu banyak juga bisa merusak hati karena mi instan merupakan olahan yang mengandung zat aditif, pengawet, perasa, dan pemanis buatan. Kombinasi ini akan menyebabkan hati kerepotan dan stres lalu menyimpan lemak dan selnya sendiri. Semakin lama, lemak menumpuk dan merusak hati sehingga fungsinya juga terganggu.
Berdampak buruk pada otak
Mi instan bisa berdampak buruk pada otak sebab mengandung monosodium glutamat (MSG) yang merupakan zat aditif untuk meningkatkan cita rasa makanan. Penelitian mengungkapkan konsumsi MSG berlebih dapat menimbulkan kondisi kesehatan yang buruk, seperti berdampak pada otak, peningkatan tekanan darah, penambahan berat badan, serta memicu sakit kepala.
Minim nutrisi
Mi instan memang praktis dan enak namun ini juga tidak memiliki kandungan nutrisi yang menjanjikan sebab mi instan justru menyumbang banyak kalori, gula, lemak jenuh, dan rendah protein serta serat sehingga tidak bisa membantu fungsi organ ataupun sel tubuh seperti layaknya panganan sehat.
Picu kanker
Mi instan mengandung natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang serius seperti tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, batu ginjal, hingga kanker pankreas.
Baca juga: