Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Cara Berantas Wabah Ala Umar Bin Khattab, Mirip Penanganan Wabah Corona

Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan membawa selang usai melakukan pemadaman api yang membakar kubah dari Masjid Islamic Center Jakarta di Koja, Jakarta Utara, Rabu, 19 Oktober 2022.  Menurut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, kebakaran terjadi pada saat petugas yang merenovasi atap masjid membakar
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan membawa selang usai melakukan pemadaman api yang membakar kubah dari Masjid Islamic Center Jakarta di Koja, Jakarta Utara, Rabu, 19 Oktober 2022. Menurut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, kebakaran terjadi pada saat petugas yang merenovasi atap masjid membakar "water proofing" aspal dan percikan apinya mengenai bahan-bahan yang mudah terbakar. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai upaya manusia melawan wabah corona yang belum reda akan dicatat sebagai sejarah peradaban.

Strategi manusia melawan wabah terus berkembang di setiap tahapan zaman. Sejarah mencatat, manusia terus belajar dan membuat banyak inovasi untuk mengurangi rantai penularan.

Pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab, pernah terjadi wabah virus mematikan, lalu bagaimana Umar mengatasinya ? 

Sekitar tahun 638-639 Masehi muncul virus ‘Amwas, virus ‘Amwas ini tercatat merupakan salah satu virus yang sangat mengerikan sebab akibat keganasan virus ini telah menelan korban kurang lebih 25.000 jiwa.

Awal mula virus ini mengenai kaum Muslimim, ketika pasukan kaum Muslimin yang dibawah pimpinan Abu Ubaidah bin Jarrah bin al-Jarrah terserang virus ‘Amwas didaerah Emmaus. Maka layaknya seorang khalifah, Umar bin Khattab pun sangat kawatir terhadap tentaranya tersebut hingga akhirnya ia mengirimkan surat kepada Abu Ubaidah bin Jarrah untuk keluar dari Emmaus supaya terhindar dari virus tersebut, namun Abu Ubaidah bin Jarrah menolak yang pada akhirnyaia menjadi salah satu korban keganasan virus ‘Amwas.

Mengutip dari jurnal El - Qanuny, Wabah 'Amwas ini terjadi dua gelombang, pertama terjadi pada bulan Muharram dan Safar, dan gelombang kedua saat pasukan Khalifah Umar bin Khattab yang dikirim dalam rangka penaklukan Byzantium sampai di Emmaus, suatu kota di Levant. Fase kedua inilah yang paling mematikan.

Menurut Syafri Gunawan, dalam jurnal yang ditulisnya berjudul "Kebijakan Umar bin Khattab dalam Menghadapi Pandemi Amwas" terdapat beberapa upaya yang dilakukan Umar Bin Khatab dalam mengatasi masalah ini, diantaranya adalah 

1. Musyawarah

Baca : Kasus Corona Melonjak, Berikut Doa Agar Terhindar dari Wabah

Khalifah Umar Bin Khatab menyelesaikan masalah ini melalui musyawarah dengan para pemimpin - pempin Syam, meskipun terdapat perbedaan pendapat Khalifah Umar tetap memberi saran yang baik tanpa merendahkan pemimpin lainnya.

2. Lockdowan dan Isolasi 

Baca : Kasus Positif Melonjak, Ini Obat Corona yang Sudah Tersedia

Khalifah Umar bin Khattab mengambil kebijakan untuk tidak memasuki daerah yang terjangkit virus dan kembali ke Madinah. Artinya kebijakan ini sangat sesuai sekali dengan sistem yang disebut lockdown atau isolasi wilayah karena pandemi virus

3. Bantuan Sosial

Khalifah Umar bin Khattab berangkat dari Madinah menuju ke Syam untuk melihat keadaan wilayahnya dan meninjau keluarga-keluarga korban, serta memberikan bantuan sosial dan motivasi.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca : Kisah Umar bin Khattab Hadapi Virus yang Mewabah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

13 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Bank Dunia Sarankan Indonesia Ubah Garis Kemiskinan, Pengamat: Pemerintah Jangan Denial

19 hari lalu

Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images
Bank Dunia Sarankan Indonesia Ubah Garis Kemiskinan, Pengamat: Pemerintah Jangan Denial

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyatakan tak ada salahnya pemerintah mengikuti rekomendasi Bank Dunia mengubah garis kemiskinan.


BSI Kena Serangan Ransomware? Pakar Siber Beberkan Cara Menjamin Keamanan Sistem

22 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
BSI Kena Serangan Ransomware? Pakar Siber Beberkan Cara Menjamin Keamanan Sistem

BSI disebut terkena sasaran serangan virus ransomware. Bagaimana cara menjamin keamanan sistemnya?


WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Berikut Kilas Balik Munculnya Covid-19

24 hari lalu

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Berikut Kilas Balik Munculnya Covid-19

Covid-19 pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.


Walau Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

24 hari lalu

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Walau Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Walau Pandemi Covid-19 dinyatakan sudah selesai oleh WHO, epidemiolog tetap meminta masyarakat waspada dengan gunakan masker


Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

26 hari lalu

Rombongan mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi melintasi jalanan rusak saat kunjungan kerja di Jalan Terusan Ryacudu, Lampung Selatan, Lampung, Jumat, 5 Mei 2023.  Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.


Singapura Siap Buka Kembali Impor Babi dari Batam Setelah Ditemukan Virus Flu Afrika

27 hari lalu

Kantor Kementerian Pertanian. pertanian.go.id
Singapura Siap Buka Kembali Impor Babi dari Batam Setelah Ditemukan Virus Flu Afrika

Kementan bersama otoritas Singapura telah menginvestigasi temuan virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF) pada babi hidup asal Pulau Bulan.


Hasil Investigasi Temuan Virus Flu Afrika pada Babi Asal Batam, Kementan: Banyak Kematian Babi di Pulau Bulan

27 hari lalu

Kantor Kementerian Pertanian. pertanian.go.id
Hasil Investigasi Temuan Virus Flu Afrika pada Babi Asal Batam, Kementan: Banyak Kematian Babi di Pulau Bulan

Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Badan Pangan Singapura atau Singapura Food Agency (SFA) untuk menginvestigasi temuan virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF) pada babi asal Pulau Bulan Batam.


Singapura Temukan Babi Asal Batam Positif Virus Flu Afrika, Kementan Lakukan Evakuasi

27 hari lalu

Patung singa di Singapura. TEMPO/ Arie Basuki
Singapura Temukan Babi Asal Batam Positif Virus Flu Afrika, Kementan Lakukan Evakuasi

Singapura menutup impor babi hidup dari Indonesia setelah ditemukan adanya virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF).