Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riwayat Polio di Tanah Air

Reporter

image-gnews
Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 19 November 2022, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengumumkan ditemukannya satu kasus polio di Pidie, Aceh. Kasus ini membuka kembali sejarah kelam di Indonesia atas penyakit yang menyebabkan kelumpuhan itu setelah pada 2014 Indonesia menerima sertifikat bebas polio. 

Penemuan virus polio tipe 2 di Aceh menempatkan Indonesia sebagai negara ke 16 dengan kasus tipe tersebut. Alhasil, pemerintah pun menetapkan polio sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB di Indonesia Bahkan, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan ada dua kasus polio baru, masih di Pidie Aceh sehingga kini total ada tiga kasus penyakit polio di Indonesia. 

Perjalanan polio di Indonesia 
Laman Infeksi Emerging menyebut virus polio liar asli Indonesia (indigenous) sudah berhasil diberantas sejak 1996 setelah dilaksanakan PIN Polio tiga tahun berturut-turut pada 1995-1997. Setelah 1988, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan resolusi memberantas polio yang bertujuan untuk mencapai pengurangan permanen hingga nol tanpa risiko reintroduksi dan pada tahun yang sama Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI) diluncurkan.  Ini kemudian yang mendorong produksi vaksin juga diperluas secara global, dengan kapasitas yang signifikan dikembangkan di negara-negara termasuk India dan Indonesia.  

Namun, pada 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dalam kurun waktu 2005 sampai awal 2006, kasus polio tersebut berkembang menjadi KLB yang menyerang 305 orang. KLB ini tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi. Terlebih selain menghadapi KLB polio ini, Indonesia juga dihadapkan pada ditemukannya 46 kasus Vaccine Derived Poliovirus (VDPV), yaitu kasus polio yang disebabkan oleh virus dari vaksin. 

Kasus ini terjadi apabila banyak anak yang tidak diimunisasi. Sebanyak 45 kasus tersebut sebarannya di semua kabupaten di Pulau Madura dan satu kasus di Probolinggo, Jawa Timur. Kemudian dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali Sub-PIN, KLB polio dapat diberantas sepenuhnya. 

Kasus Virus Polio Liar (VPL) yang mengalami kelumpuhan terakhir ditemukan pada 20 Februari 2006 di Aceh. Sejak saat itu hingga saat ini tidak pernah lagi ditemukan kasus polio di Indonesia. Hingga pada 2014 Indonesia bersama sederet negara di Asia Tenggara menerima sertifikat bebas polio dari WHO. Namun, laman sehat negeriku Kemenkes justru mencatat pernah terjadi KLB polio di Papua diakibatkan oleh Vaccine-Derived Poliovirus Type 1 cVDPV1 (circulated Vaccine Derived Polio Virus type 1) yang terdeteksi pada 2019. 

Sebelumnya Kemenkes telah menyampaikan laporan kepada WHO Indonesia tentang terjadinya KLB cVDPV1di Kabupaten Yakuhimo Provinsi Papua dengan satu kasus yang dimulai 27 November 2018 dan dengan indikasi adanya transmisi pada dua orang anak sehat. Pemerintah kemudian mengambil beberapa langkah strategis mengatasi hal ini, salah satunya dengan pelaksanaan segera ORI untuk kelompok usia rentan di wilayah terkena KLB Polio hingga pada 26 Mei 2020 WHO mengakhiri KLB polio di Papua. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Virus polio bekerja dan membuat penderitanya mengalami kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang. Selain itu, virus ini dapat menyerang semua usia tetapi lebih sering menyerang anak di bawah 5 tahun atau balita.  

Perjalanan polio dari masa ke masa di dunia Mengutip laman Infeksi Emerging Kemenkes, pada awal abad ke-20 penyakit ini tercatat pernah melumpuhkan ratusan ribu anak di negara-negara industri sehingga menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti. WHO menyebut, wabah polio tersebut tercatat salah satunya di New York pada 1916, menewaskan lebih dari 2.000 orang, dan wabah terburuk yang tercatat di Amerika Serikat pada 1952 menewaskan lebih dari 3.000 orang.  

Banyak yang selamat dari penyakit itu menghadapi konsekuensi seumur hidup, mulai kecacatan pada anggota badan atau perlu menggunakan alat bantu pernapasan seperti paru-paru besi, respirator buatan yang diciptakan untuk pengobatan pasien polio.  

Sekitar 90 persen orang yang terinfeksi virus ini tidak memiliki gejala atau timbul gejala yang sangat ringan dan umumnya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri di tungkai. Namun, pada 7-21 hari setelah terinfeksi virus polio akan terjadi kelumpuhan.

Baca juga: Gejala Awal Terserang Virus Polio dan Jenis Vaksin yang Digunakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

7 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

8 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

13 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

33 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

44 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.