TEMPO.CO, Jakarta - Batik adalah salah satu kain tradisional dan warisan budaya Indonesia. Kain ini dapat dijadikan kado istimewa yang tak lekang oleh zaman dan dapat diberikan untuk ibu pada Hari Ibu, 22 Desember.
Keunggulan yang dimiliki kain batik adalah kombinasi antara warna dan motif yang unik. Bahkan, setiap motif memiliki makna tersendiri. Menurut salah satu pengusaha batik, Mega Riski Lestari, batik memiliki nilai estetika tinggi, keunikan warna, dan motif yang harus dijaga sebagai wujud kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
“Perawatan batik terbilang rumit dibanding kain biasa. Mengingat teknik pewarnaannya yang alami, maka warna yang digunakan dalam batik terkadang sulit diatur. Karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam perawatannya," kata Mega.
Pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu pun memberikan tips agar warna dan keindahan motif batik tetap terjaga.
Cuci dengan tangan
Mencuci batik dengan tangan lebih dianjurkan sebab dengan mesin cuci dapat merusak serat-serat dan menurunkan kualitas kain. Warna batik, khususnya jenis tulis, juga akan memudar bila menggunakan mesin cuci karena proses pembuatan batik dilakukan menggunakan alat canting dan cap untuk menorehkan cairan malam (lilin) yang panas. Dalam membersihkan kain batik tidak perlu memakai sikat. Cukup cuci lembut dengan tangan dan jangan terlalu keras memeras agar kain dan warnanya tetap terjaga.
Jangan gabungkan dengan pakaian lain
Karena bahan pewarnaan yang alami, warna kain batik lebih mudah luntur jika tercampur pakaian lain. Contohnya batik dari malam, bila dicuci pertama kali akan membuat kandungan malamnya berkurang sehingga residu pewarna batik akan ikut dengan air. Tapi jangan khawatir, proses ini tidak akan merusak batik. Mengelompokkan batik yang sewarna dalam satu wadah juga sebaiknya dilakukan ketika mencuci.
Hindari deterjen dan pelembut
Menurut Mega, akan lebih baik bila dicuci menggunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus yang sudah banyak dijual. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan sampo atau sabun bayi. Bahkan, jika batik tidak terlalu kotor atau tidak ada noda yang serius, cukup rendam dengan air hangat sebab akan lebih mudah mengangkat kotoran tanpa perlu dikucek berlebihan.
Jemur di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung
Batik yang basah tidak perlu diperas dan cukup dibentangkan saja. Menurut Mega, menjemur kain batik di bawah sinar matahari dapat mengurangi keindahan warna batik. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
Tidak menyetrika dengan suhu panas
Setrika kain batik dengan suhu yang tidak terlalu panas dan hindari terkena panas secara langsung agar tidak merusak warna. Jika batik sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain lalu letakan sehelai kain di atasnya, kemudian disetrika. Ini agar panas dari setrika tidak langsung menyentuh kain batik. Setelah itu, simpan dalam posisi tergantung di dalam plastik untuk perlindungan khusus agar tidak dimakan ngengat.
Baca juga: Dilarang Dipakai Tamu Tasyakuran Kaesang dan Erina, Apa Itu Batik Parang Lereng?