Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anafilaksis, Reaksi Alergi Parah yang Mengancam Nyawa

image-gnews
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anafilaksis diketahui sebagai reaksi serius akibat alergi. Jika terlambat ditangani secara medis, kondisi ini bisa mengancam nyawa hingga berujung pada kematian. Untuk itu, kenali apa itu anafilaksi, gejala-gejala, dan cara penanganannya. 

Apa Itu Anafilaksis? 

American College of Allergy Asthma and Immunology menjelaskan anafilaksis terjadi ketika pelepasan bahan kimia yang berlebihan membuat seseorang syok. Pemicu anafilaksis yang paling umum pada anak-anak adalah alergi makanan, seperti kacang tanah dan kacang pohon, ikan, kerang, gandum, kedelai, wijen, dan susu. 

Selain alergi makanan, beberapa orang mengalami anafilaksis akibat sengatan serangga sampai obat-obatan tertentu. Kondisi anafilaksis berlangsung dalam hitungan detik atau menit pasca terpapar sesuatu yang membuat alergi. Parahnya, reaksi alergi tersebut dapat mengancam jiwa lantaran bisa menghentikan pernapasan atau detak jantung. 

Baca: Penderita Alergi Kacang Bisa Berisiko Anafilaksis, Apakah itu?

Gejala Anafilaksis 

Gejala anafilaksis biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah terpapar alergen. Namun terkadang, anafilaksis dapat terjadi setengah jam atau lebih setelah paparan. Dihimpun dari Mayo Clinic, gejala atau tanda mengalami anafilaksis meliputi: 

1. Reaksi kulit, termasuk gatal-gatal dan gatal serta kulit memerah atau pucat

2. Tekanan darah rendah (hipotensi)

3. Penyempitan saluran udara dan lidah atau tenggorokan bengkak,

4. Denyut nadi lemah dan cepat

5. Mual, muntah atau diare

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Pusing atau pingsan

Cara Penanganan Anafilaksis 

Seseorang yang mengalami anafilaksis memerlukan perawatan medis segera. Jika dimungkinkan, segera suntikan epinefrin selama perjalanan ke ruang gawat darurat rumah sakit. Dua suntikan mungkin diperlukan untuk mengendalikan gejala. Jika tidak ditangani dengan baik, anafilaksis bisa berakibat fatal, melansir Aaaai.org. 

Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi risiko terkena anafilaksis: 

  1. Jika mengalami anafilaksis, sangat penting untuk mengetahui apa yang menjadi pemicu reaksi tersebut. Pemicu yang paling umum, antara lain karena alergi makanan, lateks, obat, hingga sengatan serangga. 

  2. Hindari pemicu anafilaksis.Misalnya, jika seseorang alergi terhadap makanan tertentu seperti telur atau ikan laut sebaiknya tidak mengkonsumsinya supaya risiko anafilaksis bisa diminimalisir. 

  3. Temui spesialis. Ahli  alergi dilatih secara khusus untuk membantu mengendalikan gejala, melakukan tes diagnostik, dan meninjau pilihan pengobatan anafilaksis. 

HARIS SETYAWAN 

Baca juga: Apa Itu Anafilaksis atau Alergi Parah yang Mematikan, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

20 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

1 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

17 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

37 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

40 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

44 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

58 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

9 Februari 2024

Ilustrasi Telur Rebus
6 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari

Terlalu sering mengonsumsi telur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.


Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

30 Januari 2024

Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com
Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.


Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

27 Januari 2024

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Jangan Takut Anak Alergi saat Diberi MPASI, Simak Saran Dokter

Orang tua tak perlu takut terjadi alergi saat memberi protein hewani sebagai MPASI pada bayi. Ini yang perlu dilakukan menurut dokter anak.