Kurang Gizi Sebabkan Kecerdasan Menurun dan IQ Kurang

Reporter

Ilustrasi gizi buruk. REUTERS
Ilustrasi gizi buruk. REUTERS

TEMPO.CO, JakartaKurang gizi dapat menjadi pertanda atau penyebab awal anak mengalami stunting hingga menurunnya tingkat kecerdasan. Berat badan kurang bisa menyebabkan IQ rendah.

"Mulainya dari kekurangan gizi. Dari kekurangan gizi ini yang akan terjadi anaknya kenaikan berat badan tidak cukup atau weight faltering. Kalau tidak segera cari penyebabnya lama-lama dia akan mengalami underweight. Kalau sudah underweight, daya tahan tubuh bisa menurun, akhirnya terjadilah gizi buruk," ungkap spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik, Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, SpA(K).

"Ini mempengaruhi pembentukan hormon pertumbuhan sehingga ketika hormon pertumbuhan berkurang maka pertumbuhan tinggi badan juga berhenti. Kalau tidak segera diatasi, sampailah ke titik stunting. Yang ditakutkan justru karena dia enggak cukup makanan, perkembangan otak juga akan terhambat. Ini menyebabkan dia mengalami kecerdasan yang menurun," tambahnya.

Ia menjelaskan kekurangan gizi jangka panjang juga dapat menyebabkan oksidasi sehingga anak dapat mengalami kelebihan berat badan dan kemudian bisa mengalami penyakit tidak menular. Hal inilah yang harus dicegah sebab akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan.

"Karena kekurangan gizi jangka panjang juga bisa menyebabkan oksidasi. Jeleknya kalau ini sudah terjadi, mau dikasih makan yang normal pun lemaknya tetap ditahan sehingga berakhir dengan overweight dan di kemudian hari bisa menjadi penyakit tidak menular. Inilah yang menjadi masalah karena bisa mempengaruhi kualitas SDM," tegasnya.

Kenaikan berat badan yang tidak cukup atau weight faltering nyatanya dapat sangat berpengaruh terhadap IQ anak. Damayanti menjelaskan anak yang mengalami weight faltering selama dua bulan pertama, setelah berusia 8 tahun akan mengalami tingkat IQ yang berbeda 3-4 poin dari yang tidak pernah mengalaminya.

"Ternyata anak yang weight faltering pada dua bulan pertama kehidupan terbukti setelah 8 tahun IQ-nya beda dengan anak yang tidak pernah weight faltering sebanyak 3 sampai 4 poin. Itu kalau segera diatasi," jelas Damayanti. "Kalau tidak segera diatasi, maka akan terjadi kurang gizi, gizi buruk. Menurut penelitian, anak yang pernah mengalami kurang gizi, gizi buruk di usia 1 tahun pertama kehidupannya, 65 persen IQ-nya di bawah 90. Artinya, dia hanya mampu sekolah sampai SMP." 

IQ rendah
Jika sampai terjadi stunting, ia menyebutkan IQ anak dapat menurun hingga 15-20 poin. Meski demikian, hal ini masih bisa diatasi dengan memberikan asupan makanan yang baik dan memberikan stimulasi yang tepat.

"Kalau jangka panjangnya sampai terjadi stunting, ternyata IQ-nya bisa turun sampai 15 hingga 20 poin, masih bisa balik enggak? Masih ada harapan kalau kita berikan asupan makanan dan stimulasi," ujar Damayanti. "Kalau dibilang 2 tahun sudah enggak bisa diapa-apakan lagi, itu salah. Ternyata kalau kita sedang memperbaiki sampai 2 tahun, kalau kita terus kontrol sampai usia 5 tahun, IQ-nya turun tidak terlalu banyak. Tetapi kalau sampai 9 tahun kita enggak kejar, maka ini cukup besar masalahnya yang berkurang. Artinya, sampai usia 5 tahun kita masih bisa kejar, bahkan sampai 9 tahun." 

Ia mengimbau apabila anak dengan weight faltering segera mencari dokter untuk mengetahui penyebab tidak mengalami kenaikan berat badan. Dengandemikian, maka stunting pun juga dapat dicegah.

"Begitu anaknya weight faltering, segera cari dokter untuk mencari kenapa anaknya berat badannya enggak naik. Menurut penelitian, weight faltering yang segera diatasi maka kita akan mencegah stunting 34 persen di 12 bulan, 24 persen di 24 bulan," tandasnya.

Baca juga: Hati-hati, Anak Stunting Lebih Berisiko Kena TBC








Pentingnya Orang Tua Terapkan Asah, Asih, Asuh Dalam 2 Tahun Pertama Usia Anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Pentingnya Orang Tua Terapkan Asah, Asih, Asuh Dalam 2 Tahun Pertama Usia Anak

IDAI mengajak para orang tua menerapkan prinsip "asah, asih, asuh" dalam merawat anak mereka.


Bank Dunia Bakal Kucurkan Rp 3,1 T untuk Atasi Gizi Buruk di Yaman

2 hari lalu

Seorang wanita menggendong putranya yang mengalami malnutrisi di pusat pengobatan malnutrisi di Sanaa, Yaman, 7 Oktober 2018. Amal Hussein menjadi potret kengerian perang Yaman, yang telah membawa negara ini menuju kehancuran dan krisis kemanusiaan terburuk. REUTERS/Khaled Abdullah
Bank Dunia Bakal Kucurkan Rp 3,1 T untuk Atasi Gizi Buruk di Yaman

Bank Dunia mengumumkan pendanaan sebesar USD 207 juta (Rp 3,1 triliun) untuk mengatasi keamanan pangan dan gizi buruk di Yaman yang terkoyak perang


Manfaatkan Pangan Lokal untuk Atasi Stunting, Ini Alasannya

3 hari lalu

Ilustrasi telur bebek. pixabay.com/maloneyce
Manfaatkan Pangan Lokal untuk Atasi Stunting, Ini Alasannya

Kemenkes menyebut pangan lokal memiliki cukup kandungan protein hewani untuk mengatasi stunting.


Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi Naik Rp 500 Miliar, Ini Sumbernya

4 hari lalu

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau keberadaan eks Gedung Islamic Center Kabupaten Bekasi di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara pada Senin, 30 Mei 2022. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi Naik Rp 500 Miliar, Ini Sumbernya

Peningkatan pendapatan daerah Kabupaten Bekasi ini menjadi modal untuk mendongkrak percepatan pembangunan pada 2023 di berbagai sektor.


Bapanas: Bansos Daging Ayam dan Telur Diberikan ke 1,46 Juta Masyarakat Berisiko Stunting

4 hari lalu

Pengurus RT mengumpulkan sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BSNT) untuk dibagikan ke penerima manfaat di desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 13 Juli 2021. Kementerian Sosial telah mencairkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 18,8 juta penerima manfaat seiring diberlakukannya PPKM Darurat. ANTARA/Dedhez Anggara
Bapanas: Bansos Daging Ayam dan Telur Diberikan ke 1,46 Juta Masyarakat Berisiko Stunting

Bapanas mengumumkan bantuan sosial atau bansos berupa daging ayam dan telur segera digelontorkan.


Cegah Stunting, Politisi Muda PSI Ajak Makan Satu Butir Telur Setiap Hari

6 hari lalu

Cegah Stunting, Politisi Muda PSI Ajak Makan Satu Butir Telur Setiap Hari

Pentingnya pemenuhan gizi anak untuk tumbuh kembang anak kedepannya.


Bansos Menjelang Lebaran, Ayam dan Telur akan Dibagikan ke 7 Provinsi

7 hari lalu

Pengurus RT mengumpulkan sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BSNT) untuk dibagikan ke penerima manfaat di desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 13 Juli 2021. Kementerian Sosial telah mencairkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 18,8 juta penerima manfaat seiring diberlakukannya PPKM Darurat. ANTARA/Dedhez Anggara
Bansos Menjelang Lebaran, Ayam dan Telur akan Dibagikan ke 7 Provinsi

Bantuan sosial atau bansos menjelang Lebaran berupa ayam dan telur rencananya akan dibagikan ke tujuh provinsi. Provinsi mana saja?


Kokoon Hotel Gelar Food Rescue Tanggulangi Stunting di Banyuwangi

8 hari lalu

Kegiatan Food Rescue yang diadakan oleh Hotel Kokoon Banyuwangi di kawasan Petak 5.
Kokoon Hotel Gelar Food Rescue Tanggulangi Stunting di Banyuwangi

Food Rescue ini merupakan upaya Kokoon Hotel Banyuwangi mendukung program pemerintah atasi stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama.


Mengapa Heru Budi Kosongkan Jabatan Kepala Dinas Kesehatan Saat DKI Gencar Atasi Stunting?

9 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai menghadiri Focus Group Discussion dengan tema
Mengapa Heru Budi Kosongkan Jabatan Kepala Dinas Kesehatan Saat DKI Gencar Atasi Stunting?

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan untuk mengosongkan posisi Kepala Dinas Kesehatan di saat gencar atasi stunting.


BPIP Kerahkan Paskibraka Kampanye #CukupDuaTelur

9 hari lalu

Bonus demografi yang digadang-gadang akan terjadi pada 2035 akan menentukan nasib Bangsa Indonesia pada masa yang akan datang.
BPIP Kerahkan Paskibraka Kampanye #CukupDuaTelur

Bonus demografi yang digadang-gadang akan terjadi pada 2035 akan menentukan nasib Bangsa Indonesia pada masa yang akan datang.