Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Upaya ChildFund Lindungi Anak dari Cyber Bullying

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesatnya teknologi mengakibatkan semakin tingginya risiko anak mengalami kekerasan di dunia siber sehingga dibutuhkan kesadaran dan literasi digital yang mumpuni. Untuk itulah lembaga pemerhati anak ChildFund Internasional di Indonesia menggaungkan kampanye untuk melindungi anak dari ancaman perundungan daring atau cyber bullying bernama Swipe Safe.

"Pesatnya teknologi membuat kami melihat ada risiko bagi anak, bukan saja di dunia offline tapi juga di online, yang membutuhkan kesadaran atau kita semua diberikan literasi digital yang mumpuni. Itu salah satu yang menurut kami krusial dan jadi latar belakang memulai inisiatif Swipe Safe," jelas spesialis perlindungan anak dan advokasi ChildFund Internasional di Indonesia, Reny Haning.

Program inisiatif ini bertujuan agar masyarakat dapat menavigasi internet dengan aman melalui edukasi anak, orang tua, penyedia layanan, dan sekolah mengenai potensi risiko online. Penelitian yang dilakukan ChildFund pada akhir 2022 di empat provinsi di Indonesia menunjukkan dari 1.610 responden, sebanyak lima dari 10 anak berusia 13-24 tahun menjadi pelaku perundungan online sementara enam dari 10 anak menjadi korbannya.

Tak pandang bulu
Dari data tersebut, risiko anak mengalami perundungan daring di kota besar seperti Jakarta sama besarnya dengan di daerah yang akses internetnya tidak terlalu sering dan tidak memandang jenis kelamin.

"Itu kenapa semua perlu dilengkapi digital literasi untuk menolong anak, baik di kota besar atau daerah plural," ucap Reny.

Kampanye ini sudah dilakukan pada sekolah-sekolah di empat provinsi di Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Jakarta, Lampung, dan Semarang. Target sekolah yang dituju untuk mengkampanyekan literasi digital ini adalah di sekolah yang ingin akreditasinya dinaikkan menjadi sekolah ramah anak, komite sekolah yang ingin mengadopsi kebijakan keselamatan dan perlindungan anak, dan atas persetujuan anak dan orang tua untuk menyosialisasikan Swipe Safe. Kerja sama dengan berbagai kementerian dan digital platform juga menjadikan ChildFund menjadi mitra terpercaya untuk menyampaikan kasus-kasus perundungan daring.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita juga bekerja sama dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Sosial, dan Bappenas, juga kerja sama dengan hampir semua penyedia konten untuk memastikan benar-benar konten untuk materi seksual anak di-take down, itu yang kami upayakan," tambah Reny.

Ia berharap peran media massa juga menjadi sarana untuk turut mengedukasi orang tua dan tenaga pendidik agar dapat mengawasi serta menanggapi kasus-kasus kekerasan anak dan orang muda di dunia daring sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan.

Pilihan Editor: Kurang Perhatian Orang Tua Bikin Anak Terlibat Perundungan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

14 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

14 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

15 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

15 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

17 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

31 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

38 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

38 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

40 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

40 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.