Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlukah Ganti Sikat Gigi Sehabis Sakit?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi sikat gigi dan pasta gigi. Foto: Pixabay.com/Bruno/Germany
Ilustrasi sikat gigi dan pasta gigi. Foto: Pixabay.com/Bruno/Germany
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat sembuh dari sakit, kita tentu ingin keadaan rumah serbabersih dengan mengganti seprai, mencuci baju kotor, dan membersihkan setiap permukaan. Kegiatan ini bukan hanya memberi ketenangan tapi juga mengusir kuman. Bagaimana dengan sikat gigi, perlukah diganti?

Jawabannya sudah pasti ya. Menurut Gary Liu, dokter gigi anak di klinik Kind Smiles di California, hal ini penting bagi penderita penyakit menular seperti herpes oral, flu, radang tenggorokan, bahkan pilek. Kuman dapat tinggal di sikat gigi dari satu hari hingga beberapa minggu, tergantung penyakit atau jenis bakteri

Contohnya virus flu bisa menetap di sikat gigi sampai tiga hari. Selain itu, waspadai infeksi ulang. Ada yang percaya menggunakan sikat gigi yang sama selama sakit akan membuat lebih lama sembuh tapi hal itu tak benar.

"Anda bisa menggunakan sikat gigi yang sama saat sakit tapi segera ganti setelah sembuh," kata Dr. Lauren Becker, dokter gigi umum dan kosmetik, dikutip dari Huffington Post. "Akan tetapi, waspadai kemasan odol, terutama jika menggunakannya bersama anggota keluarga lain. Lebih baik gunakan pasta gigi sendiri untuk menghindari berpindahnya kuman dari sikat gigi ke kemasan odol." 

Lepas tutup sikat
Selain itu, jangan gunakan tutup sikat gigi. "Mayoritas bakteri yang hidup di sikat gigi akan mati jika terkena oksigen. Bila sikat gigi kering maka bakteri pun akan mati," jelas Harvey Karp, dokter anak dan pendiri perusahaan produk untuk bayi Happiest Baby.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menutup sikat gigi justru akan membuat bakteri tumbuh subur. Kemudian, bila sayang membuat sikat gigi, coba bersihkan dengan disinfektan. Dokter gigi pendiri Walden Dental di Texas, David Frank, menjelaskan sikat gigi bisa direndam di obat kumur, cairan baking soda, cuka, dan pembersih gigi, tapi jangan direbus. Untuk sikat gigi elektrik, lepas dulu kepalanya sebelum didisinfektan.

Untuk kebersihan sikat gigi sehari-hari, Frank menyarankan merendamnya di air panas, gosok-gosok bulunya dengan ibu jari, dan bilas lagi dengan air. Kemudian taruh tanpa tutup hingga kering. Jangan lupa ganti sikat gigi setiap tiga bulan.

Pilihan Editor: 5 Kelebihan Siwak Buat Kesehatan Gigi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

9 jam lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

6 hari lalu

Ilustrasi menggosok gigi.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

Tahukah Anda membilas dengan air setelah sikat gigi sebenarnya berbahaya, bukan baik? Ini dampaknya menurut pakar.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

6 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

6 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

11 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

16 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.