Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Cara Meramal Cuaca Tanpa Alat, Bisa Pakai Kelopak Bunga

Reporter

image-gnews
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCara meramal cuaca tanpa alat masih kerap dipergunakan oleh sejumlah orang. Misalnya bagi nelayan, pelaut, petani, hingga pendaki gunung yang memiliki keterbatasan teknologi. Meski ada lembaga khusus yang dikelola pemerintah untuk memprediksi cuaca, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), metode penentuan kondisi alam berikut sangat diperlukan sebagai ilmu dasar untuk bertahan hidup. 

Cara Meramal Cuaca Tanpa Alat

Dihimpun dari laman Australia Geographic dan The Dyrt, berikut beberapa cara menduga cuaca dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ditemukan di alam maupun mengamati perubahan pada benda-benda langit. 

1.    Perhatikan Hewan Liar

Indera satwa cenderung lebih selaras dengan indikator cuaca alami dibandingkan manusia. Contohnya pada semut yang akan membangun bukit dengan sisi lebih curam saat akan hujan dan sapi akan berkumpul sebelum badai. Jumlah kicauan jangkrik selama 14 detik ditambah angka 40 akan menunjukkan suhu udara dalam satuan Fahrenheit, misalnya 30+40=70 derajat Fahrenheit (21,1 derajat Celcius). 

2.    Lihat Kelopak Bunga

Beberapa jenis bunga, seperti Dandelion dan Tulip akan menutup kelopaknya di malam hari atau disebut dengan nyctinasty. Jika kelopaknya tidak membuka kembali di pagi hari, maka kemungkinan hujan bakal turun. Para ilmuwan meyakini fenomena ini karena flora-flora itu sedang melindungi serbuk sari dari air. 

3.    Manfaatkan Biji Pinus

Mengamati biji pinus menjadi salah satu cara meramal cuaca tanpa alat yang mudah. Bentuk kerucut pada pinus berfungsi sebagai higrometer (alat penunjuk tingkat kelembaban udara) alami. Sisik pada biji tersebut akan membuka saat kering supaya angin dapat membawa dan menyebarkannya. Sementara saat ada uap air (menjelang hujan), biji pinus akan menyegel otomatis alias menutup. 

4.    Dengarkan Ritme Tubuh

Badai yang mendekat dapat dirasakan oleh tubuh manusia. Barometer (pengukur tingkat tekanan udara) alami bisa dilihat dari rambut yang berubah menjadi sangat keriting. Penderita radang sendi juga mampu mendeteksi cuaca karena mengeluhkan nyeri saat tekanan udara turun. 

5.    Lihat Gerakan Asap

Selama cuaca cerah, udara atau asap dari berbagai aktivitas manusia akan terus naik ke langit. Sebelum hujan, tekanan udara menjadi rendah, sehingga asap akan berputar-putar dan akhirnya turun. Kelembaban udara sebelum badai akan meningkat dan menempel pada partikel asap, akibatnya asap terbebani dan jatuh ke tanah. 

6.    Ukuran dan Bentuk Awan

Memperhatikan ukuran dan bentuk awan juga menjadi alternatif cara meramal cuaca tanpa alat. Awan Mammatus yang identik dengan bentuk menggembung menjadi pertanda badai petir. Awan Cirrus yang berwujud tipis dan berserabut juga dianggap sebagai awal badai atau hujan. Altocumulus yang nampak seperti sisik ikan disebut sebagai gejala awal hujan yang diduga akan berlangsung seharian. 

7.    Durasi Petir dan Guntur

Berdasarkan informasi dari Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat, memperkirakan jarak petir dapat dilakukan dengan menghitung jumlah detik antara melihat kilat dan mendengar guntur. Kemudian hasil pengamatan tersebut dibagi dengan angka lima. Misalnya, bunyi guntur setelah kilat adalah lima detik, maka jarak petir 5:5=1 mil. 

8.    Warna Langit

Matahari bersinar dari sudut rendah dan bergerak melalui atmosfer tebal berisi uap air serta debu. Saat matahari terbit dan langit memerah, maka ada uap air di udara sehingga cahaya dihamburkan. Artinya, badai sedang bergerak dari barat ke timur. Sebaliknya, ketika langit memerah di sore hari berarti menunjukkan cuaca membaik dari barat. 

9.    Amati Bulan

Perubahan tekanan udara menjadi lebih rendah menunjukkan kemungkinan terjadinya hujan. Imbasnya, debu di atmosfer akan nampak berkurang dan bulan terlihat lebih cerah serta tajam. Pertanda hujan lainnya ialah munculnya cincin atau halo di sekitar bulan atau biasa dikenal dengan istilah Lunar Corona. 

10.    Bernapas Dalam-dalam

Luangkan waktu untuk berdiam diri dan mencium aroma bunga. Kelembaban udara sebelum hujan akan memperkuat aroma alami di lingkungan sekitar. Cara meramal cuaca tanpa alat juga bisa dilakukan dengan mencium bau kompos atau limbah alami yang dihasilkan tanaman selama perubahan tekanan udara. 

Pilihan editor: Hujan Lebat di Jawa Barat Hari Ini, BMKG: Meningkat Sampai Jumat

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

5 jam lalu

Ilustrasi hujan. (REUTERS/Zoran Milich)
Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

Hujan lebat telah mengguyur sebagian wilayah Jabodetabek pada Selasa sore hingga memasuki malam ini, 10 September 2024.


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Suhu 37 Derajat Lagi di Kabupaten Bekasi

6 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Suhu 37 Derajat Lagi di Kabupaten Bekasi

Menurut prediksi cuaca BMKG, peluang hujan hari ini hanya di Kota Bogor. Simak selengkapnya.


Prediksi Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini: Ada yang Hujan Lebat, Ada yang Panas 37 Derajat

7 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini: Ada yang Hujan Lebat, Ada yang Panas 37 Derajat

Suhu udara di Jakarta Utara lebih rendah daripada di 'pedalaman' Jabodetabek. Simak prediksi cuaca hari ini dari BMKG selengkapnya.


Ahli Ungkap Beberapa Pemicu Sakit Kepala Saat Suhu Panas

10 hari lalu

Ilustrasi suhu panas. Foto : Freepik
Ahli Ungkap Beberapa Pemicu Sakit Kepala Saat Suhu Panas

Ada perubahan lingkungan dan gaya hidup lain yang terjadi selama musim panas yang juga menyebabkan berbagai jenis sakit kepala.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini Menurut BMKG, Jaksel Paling Panas

10 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jabodetabek Hari Ini Menurut BMKG, Jaksel Paling Panas

Prediksi cuaca BMKG hari ini, Sabtu 31 Agustus 2024, dari Jakarta Utara sampai Kota Bogor, dari Cikarang Pusat hingga Tangerang.


Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan Sepanjang Hari

13 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada Rabu pagi wilayah DKI Jakarta diprediksi akan cerah berawan, kecuali Jakarta Barat yang akan berawan.


Terkini: Faisal Basri Sebut untuk Bayar Bunga Utang Harus Berutang Lagi, PBNU Berencana Beli Lahan 100 Hektare di IKN

19 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Faisal Basri (kiri) dan Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Anthony Budiawan saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk Membongkar Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Jakarta, Rabu 26 Juni 2024. Pada diskusi tersebut Faisal Basri mengungkapkan dampak dari turunnya nilai tukar rupiah yang kini menjadi Rp16.400 per dolar AS yang akan mengakibatkan kenaikan harga pangan hingga Bahan Bakar Minyak (BBM). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terkini: Faisal Basri Sebut untuk Bayar Bunga Utang Harus Berutang Lagi, PBNU Berencana Beli Lahan 100 Hektare di IKN

Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan dalam RAPBN 2025 pemerintah menghadapi defisit keseimbangan primer yang memaksa negara terus berutang.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, BMKG Sebut Ada Hujan Ringan di Luar Jakarta

21 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, BMKG Sebut Ada Hujan Ringan di Luar Jakarta

Menurut prediksi cuaca BMKG, hujan ringan antara lain di Kota Bekasi. Sedangkan di Kabupaten Bekasi suhu udara sampai 35 derajat Celsius.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Suhu Udara sampai 35 Derajat, Ada Potensi Hujan Ringan

22 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Suhu Udara sampai 35 Derajat, Ada Potensi Hujan Ringan

Menurut prakiraan BMKG, cuaca Jakarta hari ini, Senin 19 Agustus 2024, kembali didominasi berawan dan berawan tebal.