Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kategori Umur Balita, Remaja, dan Dewasa Menurut Kemenkes, Jangan Salah

Reporter

Ilustrasi remaja gaul. Shutterstock
Ilustrasi remaja gaul. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis daftar kategori umur balita, remaja, dewasa, dan lansia. Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, pengelompokan usia memainkan peran penting dalam kedokteran dan penelitian media. Umur menjadi faktor penting untuk mempertimbangkan perubahan karakteristik yang dapat diamati (fenotip) dalam kesehatan dan penyakit. 

Selain itu, usia manusia dapat memengaruhi perjalanan dan perkembangan penyakit. Usia juga digunakan sebagai dasar bagi departemen kesehatan di suatu negara untuk merumuskan kebijakan-kebijakan terkait. Meskipun begitu, penggunaan informasi usia dalam pengobatan di masa sekarang bersifat sederhana dan kasar. 

Kategori Umur Menurut Kemenkes

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 25 Tahun 2015 tentang Upaya Kesehatan Anak disebutkan sejumlah kategori anak hingga remaja, yaitu:

-        Anak merupakan seseorang yang berusia sampai 18 tahun, termasuk anak atau janin dalam kandungan.

-        Bayi baru lahir berusia 0-28 hari.

-        Umur bayi menurut Kemenkes: 0-11 bulan.

-        Anak balita: usia 12-59 bulan.

-        Anak prasekolah: umur 60-72 bulan.

-        Anak usia sekolah: lebih dari 6 tahun, tetapi kurang dari 18 tahun.

-        Remaja: kelompok usia 10-18 tahun. 

Sementara itu, sebagaimana Permenkes No. 25 Tahun 2016 mengenai Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019 dijelaskan kategori umur balita, remaja, dewasa, hingga lanjut usia (lansia), antara lain:

-        Neonatal dan bayi: 0-1 tahun.

-        Balita: 1-5 tahun.

-        Anak prasekolah: 5-6 tahun.

-        Anak: 6-10 tahun.

-        Remaja: 10-19 tahun.

-        Wanita usia subur (WUS) atau pasangan usia subur (PUS): 15-49 tahun.

-        Dewasa: 19-44 tahun.

-        Pra lanjut usia: 45-59 tahun.

-        Lansia: usia 60 tahun ke atas. 

Dalam jurnal ilmiah berjudul Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut Usia karya Lukman Nul Hakim (2020), klasifikasi usia menurut Kemenkes (2009) adalah sebagai berikut.

-        Masa balita: 0-5 tahun.

-        Masa kanak-kanak: 5-11 tahun.

-        Masa remaja awal: 12-16 tahun.

-        Masa remaja akhir: 17-25 tahun.

-        Masa dewasa awal: 26-35 tahun.

-        Masa dewasa akhir: 36-45 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-        Masa lansia awal: 46-55 tahun.

-        Masa lansia akhir: 56-65 tahun.

-        Masa manusia lanjut usia (manula): lebih dari 65 tahun. 

Klasifikasi Usia Menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi merevisi standar usia, antara lain:

-        Usia muda: 25-44 tahun.

-        Usia paruh baya: 44-60 tahun.

-        Usia tua: 60-75 tahun.

-        Usia pikun: 75-90 tahun.

-        Manula: di atas 90 tahun. 

Sementara dalam perspektif psikologi, Hurlock (2001) membagi usia manusia ke dalam 10 tahapan, yaitu:

-        Periode prenatal: konsepsi kelahiran.

-        Bayi: saat lahir sampai akhir minggu kedua.

-        Masa bayi: akhir minggu kedua hingga akhir tahun kedua.

-        Awal masa kanak-kanan: 6-10/12 tahun.

-        Praremaja: 10/12 sampai 13/14 tahun.

-        Masa remaja 13/14 sampai 18 tahun.

-        Awal masa dewasa: 18-24 tahun.

-        Usia pertengahan: 40-60 tahun.

-        Masa tua atau lansia: 60 tahun hingga meninggal dunia. 

Kategori umur manusia dilihat dari kesehatan dan psikologi menitikberatkan pada kondisi fisik atau mental. Sementara menurut Lukman Nul Hakim dari Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI menyebutkan usia juga dapat dikelompokkan berdasarkan faktor ekonomi di masa produktivitasnya, yaitu:

-        Penduduk produktif: 15-60 tahun.

-        Tidak produktif: 0-15 tahun dan usia 60 tahun ke atas. 

Itulah daftar kategori umur balita, remaja, dewasa, dan lansia menurut Kemenkes. Informasi klasifikasi usia sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari di bidang kesehatan, psikologis, hingga ekonomi. Semoga bermanfaat. 

Pilihan editor: Cara Main Tes Usia Mental untuk Mengenali Diri

NIA HEPPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kemenkes: RUU Kesehatan Melindungi Kesehatan Remaja

10 jam lalu

Kemenkes: RUU Kesehatan Melindungi Kesehatan Remaja

Menurut Kemenkes RUU Kesehatan juga mengakomodasi pemulihan masalah kesehatan lainnya, seperti penyalahgunaan narkotika dan perilaku adiktif.


Kronologi Remaja SMP Viral Dipolisikan Pemkot Jambi hingga Mahfud MD Turun Tangan

1 hari lalu

Ilustrasi Viral atau Video Viral. shutterstock.com
Kronologi Remaja SMP Viral Dipolisikan Pemkot Jambi hingga Mahfud MD Turun Tangan

Seorang remaja SMP dilaporkan ke polisi gegara video kritiknya terhadap Wali Kota Jambi viral di media sosial. Mahfud MD pun turun tangan.


Hingga April 2023 Ada 11 Kasus Kematian karena Rabies, Kemenkes: Segera ke Faskes jika Digigit Anjing

4 hari lalu

Warga bersama hewan peliharaannya yang akan diberikan vaksin pencegahan penyakit rabies di Perkampungan Mangga Dua Selatan Rt 03 / Rw 07, Jakarta Pusat, Selasa 8 Januari 2019. Petugas Hewan sasaran pemberian vaksi ini antara lain: anjing, kucing, musang dan kera. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hingga April 2023 Ada 11 Kasus Kematian karena Rabies, Kemenkes: Segera ke Faskes jika Digigit Anjing

Sudah ada dua kabupaten yang menyatakan kejadian luar biasa (KLB), rabies yaitu Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.


78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

5 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).


Korea Utara Hukum Balita Penjara Seumur Hidup Gara-gara Alkitab

5 hari lalu

Seorang anak laki-laki Korea Utara memegang sekop di ladang jagung di daerah yang rusak akibat banjir dan angin topan di pertanian kolektif Soksa-Ri di provinsi Hwanghae Selatan, 29 September 2011. REUTERS/Damir Sagolj
Korea Utara Hukum Balita Penjara Seumur Hidup Gara-gara Alkitab

Seorang balita berusia dua tahun di Korea Utara dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah Alkitab milik orang tua balita itu ditemukan aparat


4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

9 hari lalu

Ilustrasi anak merokok. theatlantic.com
4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

Pencegahan remaja yang sudah terlanjur terpapar rokok dapat dilakukan dengan dukungan berbasis sekolah agar tidak menjadi perokok aktif.


Delegasi Kemenkes Ghana Tertarik Belajar Sistem Pencatatan Imunisasi Digital di Indonesia

12 hari lalu

Petugas Kesehatan memberikan imunisasi pada balita di Puskesmas Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 24 Januari 2023. Pemerintah Kota Ternate menargetkan penurunan angka stunting hingga 29,07 persen pada tahun 2023 sehingga di Ternate tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Delegasi Kemenkes Ghana Tertarik Belajar Sistem Pencatatan Imunisasi Digital di Indonesia

Delegasi Kemenkes Ghana menunjukkan minat mempelajari sistem pencatatan imunisasi digital di Indonesia. Kenapa?


5 Tips Mengatasi Insomnia Remaja

17 hari lalu

Seorang remaja beristirahat di siang hari saat bulan Ramadan di Jakarta, 4 Mei 2020. Memasuki bulan puasa, warga yang diminta untuk mengurangi kegiatan di luar rumah memilih menghabiskan waktu untuk beistirahat. TEMPO/Imam Sukamto
5 Tips Mengatasi Insomnia Remaja

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa insomnia adalah salah satu risiko kesehatan paling mendesak pada remaja.


Kenali Gejala dan Penyebab Remaja Sudah Menderita Insomnia

17 hari lalu

ilustrasi remaja tidur (pixabay.com)
Kenali Gejala dan Penyebab Remaja Sudah Menderita Insomnia

Semakin berjalannya waktu, insomnia semakin sering menyerang anak remaja. Lantas, apa gejala dan penyebab dari insomnia remaja ini?


Cara Gigi Hadid Membuat Putrinya Mau Makan Berbagai Jenis Makanan

21 hari lalu

Makeup look Gigi Hadid di Met Gala 2023. Instagram.com/@patrickta
Cara Gigi Hadid Membuat Putrinya Mau Makan Berbagai Jenis Makanan

Gigi Hadid bercerita bahwa Khai adalah tipe balita yang akan mencoba makanan berbeda meski pada akhirnya dia tidak menyukainya.