Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Makna Hari Waisak Bagi Umat Buddha, Beserta Sejarah dan Tahapannya

Reporter

image-gnews
Umat beribadah di depan patung Buddha pada hari Waisak untuk memperingati kelahiran, pencerahan dan kematian Buddha, di kuil Buddha Kelaniya, di Kolombo, Sri Lanka 5 Mei 2023. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Umat beribadah di depan patung Buddha pada hari Waisak untuk memperingati kelahiran, pencerahan dan kematian Buddha, di kuil Buddha Kelaniya, di Kolombo, Sri Lanka 5 Mei 2023. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan hari Waisak 2567 Buddhis Era (BE) tahun ini bertepatan dengan 4 Juni 2023 dan setiap hari raya tersebut juga merupakan hari libur nasional. Hari Raya Waisak merupakan hari besar untuk umat Buddha dalam rangka memperingati tiga peristiwa penting sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan (Satori), dan Parinirvana (wafat). 

Umumnya, Hari Raya Waisak dilakukan di seluruh dunia dengan melakukan kegiatan keagamaan seperti upacara, meditasi, dan khotbah agama. Di Indonesia sendiri biasanya umat Buddha merayakan dengan berkeliling kota dengan membawa patung Buddha dan menyalakan lilin. Simak artikel ini untuk mengetahui makna Hari Waisak bagi umat Buddha beserta sejarah dan tahapan perayaannya, yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Makna Hari Raya Waisak  

1. Kelahiran 

Makna Hari Raya Waisak bagi umat Buddha adalah perayaan lahir kelahiran Sang Buddha Gautama atau Siddhartha Gautama. Siddhartha Gautama terjadi pada 423 SM, berbeda dengan bayi lainnya yang baru lahir tidak bisa berjalan, Siddhartha Gautama lahir sudah bisa berjalan dan berdiri tegak.  Perayaan Hari Raya Waisak menunjukan pentingnya sebuah kehidupan. Dari lahirnya sang Buddha bisa menunjukan perjalanan dari awal hingga pencerahan. 

2. Pencerahan 

Makna kedua Hari Raya Waisak adalah pencerahan atau penerangan agung. Penerangan agung merupakan titik dalam hidupnya, sang Buddha akhirnya menemukan kebenaran tentang kehidupan manusia dan ajaran keagamaan yang disebut dengan Dharma. 

3. Kematian 

Makna terakhir dari Hari Raya Waisak adalah kematian. Wafatnya sang Buddha terjadi pada 543 SM saat sang Buddha berusia pada 80 tahun. Saat sang Buddha meninggal seluruh pengikutnya memberikan penghormatan terakhirnya untuk sang Buddha. Kematian sang Buddha menunjukkan bahwa kematian menjadi bagian dari hidup manusia. 

Sejarah Hari Raya Waisak

Hari Raya Waisak adalah festival yang rutin dirayakan oleh umat Buddha untuk merayakan Buddha Gautama yaitu Guru Agung atau Guru Spiritual pada sekitar abad ke 5 SM. Buddha Gautama biasa dikenal sebagai Siddhartha Gautama, dirinya dilahirkan sebagai seorang guru dan percaya bahwa kekayaan tidak akan menjamin kebahagiaan seseorang. 

Saat usia 29 tahun, Buddha meninggalkan istana dan bertapa demi mencari kebenaran yang sesungguhnya. Akhirnya pada usia 35 tahun, sang Buddha mendapatkan pencerahan di bawah pohon Bodhi yang berada di Bodhi. Pohon tersebut akhirnya menjadi tempat bersejarah bagi umat dan agama Buddha khususnya di India. Tak hanya itu saja, Sang Buddha juga mengajarkan seluruh ajarannya kepada umatnya yang biasanya dikenal sebagai Dharma atau ajaran Buddha. 

Setelah mendapatkan pencerahan kemudian, Sang Buddha mengajarkan lagi pada orang lain lagi agar orang lain paham dan tidak berada pada jalan kesesatan. Selanjutnya, konferensi pertama tentang Persekutuan Buddhis Sedunia atau dikenal juga sebagai World Fellowship of Buddhists, diadakan di Sri Lanka pada 1950 untuk memutuskan perayaan Waisak sebagai hari lahir Buddha secara serentak di beberapa negara. Lebih lanjut, di Indonesia Hari Raya Waisak pertama kali dilaksanakan pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. 

Tahapan Hari Raya Waisak

1. Mengambil Air Berkat 

Tahapan pertama Hari Raya Waisak yaitu dengan mengambil air berkat. Pengambilan air berkat biasanya dilakukan di sumber mata air yang suci. Biasanya pengambilan air berkat juga digabungkan dengan penyalaan obor. 

2. Ritual Pemujaan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahapan selanjutnya dari perayaan Hari Raya Waisak adalah dengan melakukan ritual pemujaan. Biasanya akan diadakan ritual pemujaan serta penghormatan kepada sang Buddha yang terdiri dari kegiatan doa, meditasi, serta penyampaian ajaran Buddha. 

3. Ritual Keagamaan

Setelah melaksanakan ritual pemujaan, langkah berikutnya adalah ritual keagamaan. Ritual keagamaan biasanya meliputi membaca sutra, meditasi, dan berbakti kepada para Biksu. Cara berbaktinya adalah dengan memberikan sumbangan atau donasi bisa berupa makanan atau kebutuhan lainnya. Tujuannya supaya seluruh umat Buddha mempunyai kesempatan yang sama untuk berbuat kebaikan. 

4. Melakukan Kebaktian

Tahapan ini biasanya untuk menghormati sang Buddha. Adapun beberapa kegiatannya adalah pembakaran dupa dan menaburkan bunga sebagian bentuk penghormatan kepada sang Buddha. 

5. Meditasi atau Samadhi

Tahapan selanjutnya adalah meditasi atau Samadhi. Biasanya Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan puncak bulan purnama tidaklah sembarangan. Umumnya dilihat atau dihitung berdasarkan perhitungan falak. Kemungkinan besar, bulan purnama bisa terjadi pada siang hari.

6. Upacara Pradaksina atau Parikrama

Upacara Pradaksina merupakan salah satu kegiatan dengan tujuan penghormatan dan biasanya kegiatannya adalah mengelilingi objek pemujaan seperti stupa dan pohon Bodhi serta dilakukan sebanyak tiga kali. 

7. Pelepasan Ribuan Lampion

Serta yang terakhir adalah pelepasan ribuan lampion. Pelepasan ribuan lampion biasanya dilakukan pada 21.00 WIB tepatnya pada malam hari. 

Dwi Lucy Susetiowati | berbagai sumber

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Didorong Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Muarojambi Direvitalisasi

52 hari lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Didorong Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Muarojambi Direvitalisasi

Candi Muarojambi diyakini sebagai kompleks pendidikan Buddha tertua di nusantara. Didorong jadi Situs Warisan Dunia UNESCO


Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

59 hari lalu

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya. Foto: Canva
Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya.


7 Destinasi di Bhutan yang Disebut Negara Paling Bahagia di Dunia

18 Januari 2024

Pangeran William dan Kate Middleton, berfoto di depan Biara Paro Taktsang, Bhutan, 15 April 2016. Keduanya sedang dalam kunjungan selama sepekan ke India dan Bhutan.  REUTERS/Cathal McNaughton
7 Destinasi di Bhutan yang Disebut Negara Paling Bahagia di Dunia

Terletak di jantung pegunungan Himalaya bagian timur, Bhutan terkenal karena bentang alamnya yang memesona.


Mencari Damai di Ushiku Daibutsu, Patung Buddha dari Perunggu Tertinggi di Dunia

11 Desember 2023

Patung Buddha Agung di Ushiku atau Ushiku Daibutsu. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Mencari Damai di Ushiku Daibutsu, Patung Buddha dari Perunggu Tertinggi di Dunia

Tapi jika dibandingkan dengan Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, Ushiku Daibutsu satu meter lebih pendek.


10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

10 November 2023

Bangunan Gereja Ortodok di pulau Kizhi di Rusia ini menjadi bangunan kayu terbesar dan tertinggi di dunia. Tinggi bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu ini mencapai 37,5 meter. Wayfaring.info
10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya, pertama Kristen


Rupang Avalokitesvara Bodhisattva dari China, Wisata Religi Baru di Vihara Taman Simalem Resort

8 November 2023

Pengurus Yayasan Vihara Suwarnadwipa bersama suhu dan tamu undangan lainnya sedang berphoto bersama usai peresmian Rupang Avalokitesvara Bodhisattva, Ahad, 5 November 2023. (ANTARA/HO)
Rupang Avalokitesvara Bodhisattva dari China, Wisata Religi Baru di Vihara Taman Simalem Resort

Vihara Suwarnadwipa Tianzhu Chansi diresmikan pada 2018, bergaya Tiongkok kuno. Selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai objek wisata.


Unik, Kuil di Thailand Ini Terbuat dari Jutaan Botol Bekas

22 September 2023

Wat Pa Maha Chedi Kaew, juga dikenal dengan sebutan Candi Sejuta Botol, adalah Candi Budha yang terbuat dari sekitar 1,5 juta botol bir terletak di Sisaket, Thailand. slate.com
Unik, Kuil di Thailand Ini Terbuat dari Jutaan Botol Bekas

Kuil di Thailand ini bukan hanya tempat ibadah tetapi juga bukti menakjubkan akan daur ulang, keberlanjutan, dan kreativitas manusia.


Desa Purba di Myanmar Ini Menyimpan Ratusan Stupa dan Pagoda dari Abad ke-13

13 September 2023

Desa Nyaung Ohak Myanmar (Tangkapan layar Yotube)
Desa Purba di Myanmar Ini Menyimpan Ratusan Stupa dan Pagoda dari Abad ke-13

Nyaung Ohak, nama desa di Myanmar, juga dikenal sebagai Desa Purba karena memiliki banyak stupa dan pagoda bersejarah.


Rekomendasi 7 Tempat Wisata di Thailand yang Unik dan Menarik

7 Agustus 2023

Stavros asal Yunani dan Valina dari Rusia menari saat menikmati pantai Kata yang kosong setelah dibuka kembali untuk para turis di Phuket, Thailand, 1 Juli 2021. Wisatawan asing yang telah di vaskin Covid-19 lengkap boleh mengunjungi pulau tanpa karantina. REUTERS/Jorge Silva
Rekomendasi 7 Tempat Wisata di Thailand yang Unik dan Menarik

7 tempat wisata di Thailand ini bisa jadi pilihan untuk dikunjungi saat berlibur.


Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

1 Juli 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ziarah ke Taman Pemakaman Umum Karet Bivak setelah menggelar upacara di Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata dalam Rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-496 Kota Jakarta, Sabtu, 17 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

Heru Budi mengapresiasi umat Buddha dapat mengikuti puncak rangkaian perayaan Waisak Nasional melalui kegiatan Dharmasanti.