TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis Kedokteran Jiwa Ukuh Tri Anjarsari menyebutkan post power syndrome atau sindrom pascakekuasaan dapat menyebabkan depresi terselubung pada lansia. Lansia yang sebelumnya produktif di pekerjaan tertentu akan mengubah rutinitas kebiasaan ketika memasuki masa pensiun.
"Ketika lansia tidak bertemu lagi dengan lingkungan kerja yang sebelumnya mengakui dirinya itu dapat menjadi faktor pemicu depresi terselubung," katanya pada diskusi memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Senin, 29 Mei 2023.
Perubahan tersebut akan menyebabkan dia tidak diakui lagi dan menimbulkan stres yang dapat memicu depresi terselubung. "Tidak semua orang bisa langsung beradaptasi dari masa produktif ke masa pensiun," tutur psikiater di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta itu.
Tetap bersosialisasi
Ukuh menganjurkan lansia agar tetap menjaga hubungan sosial dengan masyarakat sekitar agar tetap dapat bersosialisasi dengan orang lain meski bukan di masa produktif. Dia juga menyebut saat ini banyak wadah sosial di mana para lansia dapat mengaktualisasikan diri, seperti acara-acara keagamaan, acara di lingkungan RT/RW, memelihara binatang atau tumbuhan, dan bermain alat musik.
Dia juga menganjurkan lansia untuk tetap menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, dia menganjurkan mereka tetap berjalan-jalan ke luar rumah seperti mengikuti acara reuni agar tidak bosan serta membangkitkan memori agar tetap merasa bahagia.
"Manusia adalah individu sosial yang merasa dirinya ada dan ingin diperhatikan. Hal ini juga ada pada lansia tapi kadang lansia merasa sudah tua untuk apa sering keluar. Padahal ini juga kebutuhan sebagai makhluk sosial," tegas Ukuh.
Pilihan Editor: Hari Lanjut Usia Nasional, Kenali Gejala Depresi Terselubung pada Orang Tua
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.