Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Media Sosial Nasional, Psikolog Sebut Dampaknya pada Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHari Media Sosial Nasional diperingati setiap 10 Juni. Endang Retno Wardhani dari Asosiasi Psikologi Positif Indonesia menjelaskan dampak yang timbul dari penggunaan media sosial pada anak dan remaja. 

Psikolog yang biasa disapa Dhani itu mengatakan ada dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial. Pada anak-anak, seiring bertambahnya usia dan tumbuh kembangnya, mereka juga mengalami perkembangan pada pemikiran kognitif.

“Pada usia dini, tentu hal-hal yang bisa dipahami adalah hal yang sifatnya konkret, mudah, praktis, dan belum terlalu kompleks,” jelasnya.

Anak-anak cenderung mengikuti perilaku orang terdekatnya, termasuk orang tua, dalam melakukan suatu hal. Dalam bermedia sosial, sebagian besar orang dewasa akan melakukan aktivitas tersebut kapan pun dan di mana pun. Tidak jarang, anak-anak dapat mengakses konten dunia maya dengan mudah karena proses meniru yang dilakukan orang tua atau orang dewasa.

Jika dilakukan dengan pendampingan orang dewasa, anak-anak akan lebih mudah mendapatkan informasi positif dari penggunaan media sosial. Contohnya, film atau animasi yang banyak ditemukan di media sosial dapat memberikan nilai positif pada anak karena muatan cerita di dalamnya.

Sebaliknya, jika akses media sosial tidak digunakan sebagaimana mestinya, informasi negatif di dalamnya justru akan membuat perilaku anak menjadi tidak benar. Misalnya, meniru adegan atau hal berbahaya dari konten media sosial yang ditemukan. Anak-anak cenderung belum dapat mencerna apa yang benar dan salah dari konten media sosial.

Meskipun kebanyakan media sosial diperuntukkan bagi anak berusia 13 tahun ke atas, tidak sedikit anak-anak di bawah usia tersebut sudah memiliki media sosial sendiri atau mengakses konten dari media sosial orang tua mereka. Oleh sebab itu, pendampingan orang dewasa terhadap anak menjadi penting agar informasi di media sosial tersebut dapat tersaring dengan baik.

Bijak bermedia sosial 
Dhani mengatakan anak akan tumbuh sesuai dengan apa yang dialami dalam keseharian. Kebiasaan yang sudah dibangun sejak kecil cenderung terus dilakukan hingga dewasa. Jika sejak kecil tidak dibatasi dalam suatu hal, yakni menggunakan media sosial, anak akan terbiasa dengan pola tidak terbatas tersebut. Orang tua pun harus bisa menyesuaikan waktu layar atau penggunaan gawai.

Dhani menyarankan orang tua membuat jadwal khusus bagi anak untuk mengetahui di waktu apa saja bisa mengakses media sosial di gawai. Orang tua dapat membuat jadwal harian secara kreatif, baik dengan gambar maupun lainnya agar anak lebih mudah mencerna aturan jadwal tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Buat pembatasan, contohnya pada anak usia dini menggunakan gambar handphone diletakkan pada waktu kapan. Misalnya, sore hari,” saran Dhani.

Untuk anak usia sekolah, selain dari jadwal harian tersebut, orang tua juga dapat berdialog langsung dengan anak mengenai waktu mengakses media sosial. Dengan begitu, anak akan lebih mengerti dan diharapkan dapat mematuhi jadwal tersebut dengan baik. Jangan lupa  mendampingi dan mengawasi ketika mereka mengakses media sosial agar tidak mengakses konten negatif.

Mengenai usia ideal anak mengakses media sosial, hal ini kembali pada konten yang sesuai dengan usia tumbuh kembang. Semakin besar usia anak, semakin besar pemahaman dalam perkembangan kognitif. Oleh karena itu, pemahaman terhadap suatu konten menjadi salah satu tolok ukur apakah anak sudah dapat mengaksesnya atau belum. Orang tua dapat melakukan pengaturan privasi agar anak terhindar dari konten bermuatan negatif. 

Saat ini, medsos juga sering dimanfaatkan dalam dunia pendidikan untuk membantu proses pembelajaran anak dan remaja. Dhani pun berpesan, selain orang tua mendampingi anak-anak dan remaja dalam mengakses media sosial, guru dan tenaga pendidik juga memiliki andil di dalamnya.

Guru dapat menyosialisasikan bagaimana cara bijak bermedia sosial. Contohnya memberi tahu hal yang boleh dan tidak boleh diakses dari media sosial. Guru pun dapat membuat tugas pada murid yang berkaitan dengan media sosial agar dapat belajar langsung di ruang medsos.

“Mereka diharapkan belajar untuk memilih, mana yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan,” tegasnya.

Pilihan Editor: Waspadai Hoaks tentang Obat dengan Edukasi di Media Sosial

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muncikari Prostitus Anak Ditangkap Saat Hendak Jajakan 2 Anak di Hotel di Kemang

3 jam lalu

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap FEA alias Icha, 24 tahun diduga mucikari yang jual prostitusi anak di Jakarta Pusat. Dokumen. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Muncikari Prostitus Anak Ditangkap Saat Hendak Jajakan 2 Anak di Hotel di Kemang

Polda Metro menangkap muncikari prostitusi anak-anak yang menjaring pelanggan lewat media sosial.


TikTok Blak-blakan Jawab Kekhawatiran Teten soal Project S: Layanan itu Tidak Pernah Ada di Indonesia

22 jam lalu

Ilustrasi TikTok Shop. Google Play
TikTok Blak-blakan Jawab Kekhawatiran Teten soal Project S: Layanan itu Tidak Pernah Ada di Indonesia

TikTok buka suara soal kekhawatiran Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ihwal Project S. Begini penjelasan lengkap TikTok kepada Tempo.


TikTok Bantah Tidak Punya Izin Operasional E-commerce di Indonesia

23 jam lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
TikTok Bantah Tidak Punya Izin Operasional E-commerce di Indonesia

TikTok membantah pernyataan bahwa perusahaan itu tidak memiliki izin operasional niaga elektronik atau e-commerce di Indonesia. Simak penjelasannya.


Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

1 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

IROPIN menyebut kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan diduga akibat tingginya frekuensi penggunaan gawai.


Lionel Messi Ungkap Keinginannya Punya Anak Lagi dengan Antonella Roccuzzo

1 hari lalu

Foto keluarga pasangan Lionel Messi dan Antonella Rocuzzo/Foto: Instagram/Antonella Rocuzzo
Lionel Messi Ungkap Keinginannya Punya Anak Lagi dengan Antonella Roccuzzo

Lionel Messi dan Antonella Roccuzzo sudah memiliki tiga putra, yaitu Thiago, Mateo, dan Ciro.


Kajian Soal Ngobrol Menjurus Porno, Ini Dampaknya untuk Hubungan Romansa

3 hari lalu

Ilustrasi sexting. shutterstock.com
Kajian Soal Ngobrol Menjurus Porno, Ini Dampaknya untuk Hubungan Romansa

Dampak positif serta negatif sexting alias obrolan porno dalam hubungan antar orang dewasa.


5 Alasan Berjualan di TikTok Shop Semakin Digemari

3 hari lalu

Ilustrasi Project S TikTok Shop. TEMPO/Tony Hartawan
5 Alasan Berjualan di TikTok Shop Semakin Digemari

Melalui segala fitur yang ditawarkannya, TikTok Shop telah membuka peluang besar bagi para pebisnis untuk memasarkan produknya secara digital.


Elon Musk Ingin X Menjadi Media Sosial Berbayar

4 hari lalu

Logo baru Twitter. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Elon Musk Ingin X Menjadi Media Sosial Berbayar

Elon Musk mengisyaratkan monetisasi X dengan tarif biaya bulanan kepada semua pengguna


Anak Kuliah dan Hidup Terpisah, Apa yang Paling Dikhawatirkan Orang Tua?

4 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Anak Kuliah dan Hidup Terpisah, Apa yang Paling Dikhawatirkan Orang Tua?

Apa yang dikhawatirkan orang tua ketika anak kuliah di tempat yang jauh dan harus hidup terpisah? Berikut hasil survei mengenai kekhawatiran orang tua


Awal Mula Beredar Isu Prabowo Cekik dan Tampar Wamen di Media Sosial

5 hari lalu

Ilustrasi Media Sosial (Medsos).
Awal Mula Beredar Isu Prabowo Cekik dan Tampar Wamen di Media Sosial

Isu Prabowo mencekik dan menampar seorang wamen viral di media sosial. Begini awal mulanya isu tersebut beredar hingga viral.