TEMPO.CO, Jakarta - Rabies seringkali ditemukan pada anjing meskipun Anda harus tetap waspada terhadap hewan-hewan pembawa virus rabies lainnya. Seperti rakun, tikus, kelelawar, dan kucing. Menurut data, rabies cukup ganas merenggut nyawa manusia dan hewan setiap tahun bisa mencapai angka 50.000 korban jiwa.
Apalagi, virus rabies ini memunculkan gejala setelah beberapa minggu cipratan air liur menempel pada luka terbuka. Begitu juga pada gigitan atau cakaran yang diterima. Jika hewan seperti anjing diduga menularkan virus, maka akan mudah dilihat tandanya karena berbeda dari anjing normal pada umumnya. Ada 7 reaksi anjing rabies yang patut Anda waspadai.
1. Anjing Rabies Lebih Agresif
Baca juga:
Ciri-ciri anjing rabies pada umumnya menjadi lebih agresif. Bahkan, virus rabies yang menggerogoti saraf-saraf otak anjing akan membuatnya membabi buta menyerang orang, hewan, dan apapun yang ada di sekitarnya. Anda sebagai pemilik anjing pun kemungkinan besar akan diserang. Perubahan perilaku anjing ini begitu mendadak. Bahkan, ada kalanya anjing rabies menjadi gelisah, bingung, serta cenderung diam karena rabies melumpuhkan sarafnya.
2. Rabies Membuat Kejang-Kejang
Kejang-kejang akan terjadi karena virus abies mengubah sistem saraf anjing. Hal ini tampak jelas pada gejala neurologis. Bukan hanya kejang-kejang saja, anjing rabies juga akan mengalami tremor yang membuatnya terancam mengalami kelumpuhan parsial hingga total. Itulah ciri-ciri anjing rabies yang cukup rawan mengancam nyawanya sendiri.
3. Muntah Anjing Tidak Biasa
Ciri-ciri anjing rabies yang ketiga adalah muntah. Muntah menjadi salah satu tanda bahwa tubuh anjing rabies di sekitar Anda sedang berusaha melawan benda-benda asing seperti virus rabies yang masuk dalam tubuhnya. Untuk menolongnya, Anda bisa langsung membawa anjing tersebut ke dokter hewan. Namun, pastikan Anda melindungi diri agar tidak tertular melalui gigitan, cakaran, dan lainnya.
4. Sensitif Terhadap Cahaya dan Suara
Saat anjing Anda terserang rabies, ia akan sensitif dan gelisah saat berada dan melihat cahaya. Bahkan, suara Anda pun menjadi sebuah ancaman bagi anjing rabies. Jika mereka terpapar kedua hal tersebut, keagresifan anjing rabies akan muncul. Lalu, anjing mudah menyerang siapapun dan apapun di sekitarnya.
5. Air Liur Berlebih
Jika Anjing terkena rabies, ia cenderung mengeluarkan air liur berlebih. Meskipun Anda sudah memberinya banyak makanan. Bukan anjing sedang lapar, tetapi virus rabies di dalamnya telah melumpuhkan rahang dan tenggorokan anjing terinfeksi. Dengan demikian, anjing rabies hanya bisa mengeluarkan air liur hingga berbusa.
6. Perubahan Suara Anjing Rabies
Perubahan suara anjing juga menjadi tanda kuat bahwa virus rabies telah menggerogoti tubuhnya. Sebagai pemilik anjing pasti Anda bisa membedakan suara anjing Anda saat sehat dan sakit. Jika sakit, suara mengerang dan meraung anjing pun terasa mengganjal.
7. Demam pada Anjing Rabies
Ciri-ciri anjing rabies, saat tubuhnya sedang melawan virus mematikan ini pun akan ditandai dengan demam. Tubuh anjing telah mengidentifikasi bahaya sehingga berusaha untuk meninggikan suhu tubuh. Tujuannya, agar virus rabies mati. Meski demikian, virus rabies dominan membunuh anjing dalam waktu singkat.
Cara Mencegah Rabies pada Hewan
- Berilah vaksinasi rabies secara rutin bagi hewan peliharaan Anda
- Turut mengawasi impor hewan
- Jaga hewan peliharaan Anda dengan mengurungnya di rumah sehingga ia tidak mudah tertular dari hewan lain
- Melaporkan hewan liar ke pihak berwenang seperti polisi setempat
- Jangan mudah mendekati hewan liar karena bisa jadi virus akan menulari Anda
- Melindungi diri dengan pola hidup sehat dan vaksinasi rutin.
Pilihan editor: Mengapa Kasus Rabies pada Anak di Indonesia Tinggi?
ALFI MUNA SYARIFAH