Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

image-gnews
Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, publik dihebohkan dengan pemberitaan kasus antraks yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Gunung Kidul, Yogyakarta. Lantas, apa penyebab seseorang menderita antraks?

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi menjelaskan bahwa terjadinya antraks ditandai dengan lima kali rangkaian peristiwa kematian hewan ternak di lokasi setempat pada Mei sampai awal Juni 2023.

Dikutip dari Antara, hewan ternak yang berupa sapi dan kambing di daerah tersebut milik warga berinisial KR dan SY. Kematian sapi di daerah tersebut telah dilaporkan pada 18 Mei, 22 Mei, dan 26 Mei 2023, sedangkan kematian kambing terjadi pada 20 Mei dan 2 Juni 2023.

Mengacu Tempo.co, lebih lanjut, Imran menyatakan bahwa tren kejadian antraks di Yogyakarta hampir terjadi setiap tahun, seperti pada 2019 sebanyak 31 kasus dan pada 2022 sebanyak 23 kasus. Namun, saat itu belum ada laporan tentang kematian.

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang. Sebagian besar kasus antraks manusia terjadi sebagai akibat dari paparan hewan yang terinfeksi daging atau kulit mereka. Antraks terbentuk dari spora yang terjadi secara alami di tanah. Spora tersebut dapat tetap tidak aktif selama bertahun-tahun sampai menemukan jalan menuju ke inang. Adapun, inang umum antraks terdapat pada ternak liar atau domestik, seperti domba, sapi, kuda, dan kambing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spora dalam inang tersebut berupa bakteri bacillus anthracis yang melahirkan antraks. Hewan liar atau inang-inang tersebut dapat menghirup atau menelan spora yang tidak aktif ketika merumput. Setelah bercampur dengan cairan tubuh, bakteri antraks aktif, berkembang biak, dan menyebar ke seluruh tubuh manusia. Bakteri menyebabkan reaksi beracun dan berpotensi mematikan bagi manusia. Proses yang sama terjadi pada orang yang menghirup, menelan, atau bersentuhan dengan spora tersebut, sebagaimana terangkum dalam clevelandclinic.

Antraks tidak menular, seperti cacar air atau flu dan tidak dapat ditangani secara langsung berhadapan dengan orang lain yang terinfeksi. Namun, terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat membuat seseorang kemungkinan besar menderita antraks.

Merujuk mayoclinic.org, berikut adalah faktor-faktor seseorang terkena antraks, yaitu:

  • Berada di militer dan dikerahkan ke daerah dengan risiko tinggi terpapar antraks
  • Bekerja meneliti atau bersentuhan langsung dengan antraks dalam laboratorium
  • Mengolah kulit binatang, bulu, atau wol dari daerah dengan insiden antraks yang tinggi
  • Bekerja di bidang kedokteran hewan, terutama jika berurusan dengan hewan ternak
  • Menangani atau mendandani hewan buruan yang terkadang ada wabah pada hewan liar, seperti rusa
  • Menyuntikkan obat-obatan terlarang, seperti heroin kepada hewan ternak.

Pilihan editor: Jejak Kasus Antraks di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak 1884

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

18 jam lalu

Suasana Grebeg Bambu bertajuk Lord of the Pring di Bantul Yogyakarta Minggu 1 Oktober 2023. (Dok.visiting jogja)
Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.


Festival Kopi Malioboro Coffee Night Dimulai, Catat Lima Titik Lokasi Pelaksanaannya

22 jam lalu

Suasana Malioboro Coffee Night yang digelar 1-6 Oktober 2023 di sejumlah titik lokasi di Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Festival Kopi Malioboro Coffee Night Dimulai, Catat Lima Titik Lokasi Pelaksanaannya

Malioboro Coffee Night yang masuk rangkaian peringatan HUT ke-267 Kota Yogyakarta dan Hari Kopi Sedunia itu berlangsung 1-6 Oktober 2023.


Prosesi Pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX, Hujan Tiba-tiba Turun di Washington dan Yogyakarta

1 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
Prosesi Pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX, Hujan Tiba-tiba Turun di Washington dan Yogyakarta

Pada Ahad, 2 Oktober 1988, Sultan HamengkuBuwono IX wafat. Profesi pemakamannya diantar ribuan orang hingga ke Makam Raja Imogiri.


35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

Tepat hari ini, Ahad, 2 Oktober 1988 silam atau 35 tahun silam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal di Washington DC, Amerika Serikat.


Candi Prambanan Miliki Atraksi Baru Shinta Obong Fire Dance, Apa Itu?

1 hari lalu

Candi Prambanan miliki atraksi baru Shinta Obong Fire Dance. Dok.istimewa
Candi Prambanan Miliki Atraksi Baru Shinta Obong Fire Dance, Apa Itu?

Shinta Obong Candi Prambanan menghadirkan sajian pertunjukan melalui gerak tari berlanggam Jawa dengan pemaknaan yang lebih sakral.


Kubah Lava Gunung Merapi Tambah Tinggi, Ini Penjelasan BPPTKG

1 hari lalu

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu 5 Agustus 2023. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 4 Agustus 2023 pukul 00.00-24.00 WIB, gunung berstatus Siaga (level III) tersebut telah mengalami 41 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Kubah Lava Gunung Merapi Tambah Tinggi, Ini Penjelasan BPPTKG

BPPTKG menyebutkan kubah lava barat daya Gunung Merapi mengalami penambahan ketinggian berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan.


Mengenal Bengkel Kereta Api Balai Yasa di Jogja Spoor Festival Akhir Pekan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi Kereta Api Indonesia. Getty Images
Mengenal Bengkel Kereta Api Balai Yasa di Jogja Spoor Festival Akhir Pekan Ini

KAI mengajak masyarakat untuk dapat melihat langsung seluk-beluk Balai Yasa Kereta Api yang selama ini jarang diakses oleh masyarakat.


Naik Kereta Diesel Gratis Sembari Belajar Sejarah Perkeretaapian di Jogja Spoor Festival 2023

4 hari lalu

 Suasana Jogja Spoor Festival 2023 di Balai Yasa Yogyakarta yang akan berlangsung 29 September hingga 1 Oktober 2023. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Naik Kereta Diesel Gratis Sembari Belajar Sejarah Perkeretaapian di Jogja Spoor Festival 2023

Jogja Spoor Festival 2023 menjadi konsep baru wisata edukasi dalam bidang perkeretaapian, bisa naik kereta diesel gratis.


Festival Kopi Malioboro Coffee Night 2023 Digelar Pekan Depan, Catat Tanggalnya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Festival Kopi Malioboro Coffee Night 2023 Digelar Pekan Depan, Catat Tanggalnya

Tak sekedar aksi bagi-bagi ribuan cup kopi gratis untuk wisatawan, acara ini juga mengandung unsur edukasi dan hiburan lainnya.


Tekiro Tools Gelar Pelatihan Prakerja Mekanik di Yogyakarta

5 hari lalu

Tekiro Tools dan polisi gelar pelatihan mekanik di Yogyakarta. (Foto: Tekiro)
Tekiro Tools Gelar Pelatihan Prakerja Mekanik di Yogyakarta

Tekiro bersama Polda menggelar pelatihan mekanik untuk masyarakat Yogyakarta. Simak selengkapnya di sini: