Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri Anak Jadi Korban Cyberbullying dan yang Perlu Dilakukan Orang Tua dan Guru

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan online atau cyberbullying ataupun secara langsung memiliki efek dan tanda yang mirip. Karena itu, perundungan dalam bentuk apapun merupakan hal serius dan harus segera diatasi. Beberapa tanda cyberbullying yang mungkin terjadi pada anak dan remaja, antara lain terlihat murung, lebih pendiam dan komunikasi berkurang, tidak bersemangat. 

Selain dari segi perubahan tingkah laku, terkadang anak dan remaja yang mengalami perundungan online juga mengalami gejala gangguan psikosomatis, yang merupakan hubungan antara pikiran atau psikis yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh atau sebaliknya. Misalnya, anak mengeluh sakit tetapi saat diperiksakan ke dokter tidak ada tanda gangguan atau masalah kesehatan.

Pada anak dan remaja yang korban perundungan, gejala fisik atau gangguan psikosomatis mungkin terjadi pada mereka. Psikolog Rosanna Dewi Yunita mengatakan anak dan remaja yang mengalami perundungan online cenderung tidak termotivasi saat melakukan kegiatan atau hobi yang disukai sebelumnya.

“Hobi-hobi yang tadinya ia minati, ia kelihatan ceria, ketika mengalami perundungan jadi tidak terlihat percaya diri dan takut keluar atau bersosialisasi,” kata Rosanna.

Usia rentan perundungan
Rosanna menjelaskan saat ini kebebasan mengakses informasi tidak lagi membuat cyberbullying merujuk pada salah satu atau sebagian usia saja melainkan dapat terjadi pada usia berapa pun. Bahkan, anak usia sekolah dasar dapat mengalami atau menjadi pelaku perundungan online.

Bagi anak-anak pelaku, hal tersebut dapat terjadi secara sengaja maupun tidak. Terkadang, anak-anak tersebut hanya mengikuti apa yang dilihat di media sosial dan internet saja. Misalnya, menulis komentar dengan kata-kata kasar, membuat video yang bernada merendahkan kepada satu atau beberapa pihak, dan lainnya. 

Mengikuti teman sebaya atau orang lain kerap dilakukan anak-anakdan tanpa sadar hal tersebut dapat menimbulkan cyberbullying dan membuat mereka menjadi pelaku. 

Peran orang tua dan guru 
Cara yang dapat dilakukan orang tua dan guru adalah memberikan pemahaman soal interaksi dengan orang lain. Ajarkan anak bagaimana bersikap terhadap orang lain. Rosana juga mengatakan peran agama tidak kalah penting untuk membentengi anak dari perundungan online, menanamkan nilai agama mulai dari etika, adab, dan aturan dalam berhubungan dengan orang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jadi, anak pun memiliki landasan yang kuat, baik itu saat berselancar di internet, apakah ia berada di lingkungan sekolah sesungguhnya,” ujarnya.

Berikan pemahaman dengan nilai-nilai baik yang dapat dilakukan anak. Jangan lupa memberikan contoh seperti bagaimana anak yang harus menghormati guru, menghargai teman, dan lainnya. Tidak hanya orang tua, peran guru pun penting untuk mengajarkan anak cara bersikap agar cyberbullying dan bentuk perundungan lain dapat dihindari.

Guru dapat melakukan metode variatif seperti mengajarkan kebaikan melalui lagu, cerita, dan kegiatan belajar mengajar lain. Selain itu, orang tua dan guru diharapkan dapat berdiskusi secara aktif dengan anak agar mereka dapat lebih memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ajak anak berpendapat dan sebaiknya rangkul untuk setiap hal yang dilakukan.

Jika anak merupakan pelaku bullying, cari tahu faktor penyebab ia melakukan hal tersebut. Lakukan komunikasi dengan anak bahwa hal yang dilakukan salah dan ajak anak belajar dari kesalahan tersebut. Namun, jika komunikasi biasa tidak dapat dilakukan, segera konsultasikan ke psikolog agar anak mendapatkan penanganan yang tepat. Begitu juga bagi anak dan remaja yang menjadi korban, lakukan konsultasi dengan psikolog agar dapat segera pulih.

“Bimbing dan pantau karena apa yang anak dan remaja suka, hal itu yang mereka lakukan. Kemampuan komunikasi dan diskusi interaktif pada anak itu penting,” tegasnya.

Pilihan Editor: Kurang Perhatian Orang Tua Bikin Anak Terlibat Perundungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

3 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

51 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

53 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

53 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

55 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.


Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

55 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong


Nadiem Makarim: Perundungan Tanggung Jawab Sekolah, Kementerian Bantu Lewat Asesmen

57 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Nadiem Makarim menyiapkan tiga solusi untuk mempercepat perekrutan 1 juta guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Nadiem Makarim: Perundungan Tanggung Jawab Sekolah, Kementerian Bantu Lewat Asesmen

Beberapa waktu belakangan, kasus perundungan sempat menjadi perhatian publik usai mencuatnya perundungan di sekolah Binus School Serpong.


Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

59 hari lalu

Jalan Memutar Jokowi Menguasai Golkar

Presiden Jokowi juga telah memberikan restu kepada Bahlil sejak Juli tahun lalu.


Komisi X DPR Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan, Ini Alasannya

59 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Dep/nr
Komisi X DPR Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan, Ini Alasannya

Setelah pembentukan satgas, para pelaku perundungan harus ditindak melalui pemberian sanksi hukum untuk memberikan efek jera.


Kasus Bullying Pelajar SMP di BalikPapan Timur Berujung Mediasi, Tidak Ada Tuntutan Dari Pihak Korban

59 hari lalu

Momen mediasi kasus perundungan atau bullying di SMP 13 Balikpapan, di unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polsek Balikpapan, Kalimantan Timur pada Ahad, 3 Maret 2024. Instagram Polsek Balikpapan Timur.
Kasus Bullying Pelajar SMP di BalikPapan Timur Berujung Mediasi, Tidak Ada Tuntutan Dari Pihak Korban

Polsek Balikpapan Timur telah mengagendakan penyuluhan di SMPN 13 Teritip untuk mencegah bullying atau perundungan ini berulang.