TEMPO.CO, Jakarta - Pemanis buatan banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman. Salah satu pemanis buatan yang paling terkenal adalah aspartam.
Dikutip dari Reuters, aspartam adalah pemanis buatan yang memiliki kekuatan manis yang tinggi, yakni 200-400 kali lebih manis daripada gula.
Yang membuatnya populer adalah kandungan kalorinya yang sangat rendah. Satu sendok teh aspartam hanya mengandung sekitar 4 kalori dibandingkan dengan 16 kalori dalam satu sendok teh gula.
Aspartam telah lulus uji keamanan yang ketat sebelum disetujui untuk digunakan sebagai pemanis buatan. Food and Drug Administration di Amerika Serikat, European Food Safety Authority (EFSA) di Uni Eropa, dan lembaga pengawas makanan lainnya di seluruh dunia telah menyetujui penggunaan aspartam sebagai bahan pemanis dalam makanan dan minuman.
Hanya, dikutip dari cancer.org, studi ilmiah telah menunjukkan bahwa konsumsi aspartam dalam jumlah besar tidak aman bagi wanita hamil. Bisa saja mengalami efek samping ringan seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau reaksi alergi yang jarang terjadi.
Jika Anda mengalami reaksi yang tidak biasa setelah mengonsumsi aspartam, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis.
Seperti halnya dengan semua bahan makanan, aspartam juga harus ditangani dengan benar. Pemanasan berlebih atau penggunaan dalam kondisi yang tidak sesuai dapat menyebabkan dekomposisi aspartam dan menghasilkan produk samping yang tidak diinginkan.
Karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang disarankan pada kemasan produk yang mengandung aspartam.
Pilihan Editor: Bahaya Pemanis Buatan Aspartam bagi Kesehatan