Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Bajing Kids di Bali, Ini Kata Pengamat soal Kenakalan Remaja

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKenakalan remaja semakin membuat banyak orang prihatin. Geng motor, tawuran, begal kian marak. Terakhir viral sekelompok remaja sekolah menengah di Bali yang dinamai Bajing Kids yang suka memalak dan pesta minuman keras. Meski sudah dibubarkan dan ketuanya meminta maaf, fenomena kenakalan remaja yang menjurus kriminal tetap perlu mendapat perhatian khusus.

"Banyaknya pelajar yang tergabung dalam kelompok kenakalan remaja merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Fenomena ini sudah menjadi salah satu fokus dalam kurikulum Pendidikan Indonesia pada beberapa tahun terakhir," jelas pengamat pendidikan Ahmad Fahrizal Rahman saat dihubungi. 

Menurutnya, kurikulum yang diterapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Indonesia saat ini menekankan pada pembentukan karakter siswa. Salah satu isi dari kurikulum tersebut adalah materi tentang bahaya perundungan atau bullying. Departemen Pendidikan Nasional selaku pemangku kebijakan dan sekolah selaku pelaksana kegiatan pembelajaran tentu sangat peduli dengan pembentukan karakter para siswa melalui contoh-contoh perilaku dan karakter yang baik oleh para guru dan seluruh civitas sekolah hingga materi-materi pembelajaran yang diharapkan dapat membantu membentuk karakter siswa menjadi baik. 

Hanya saja, bagaimana pun usaha dalam membentuk karakter siswa, pihak sekolah hanya bisa memberikan perlakuan atau kontrol terhadap kegiatan maupun perilaku anak selama jam pelajaran di sekolah, dan dalam satu hari yang terdiri dari 24 jam, maksimal anak menghabiskan waktu di sekolah delapan jam untuk jadwal sekolah penuh. Sedangkan sekolah dengan jadwal tak penuh rata-rata maksimal hanya memiliki waktu efektif kegiatan di sekolah selama enam jam. 

"Pihak sekolah tentu tidak memiliki kapasitas untuk mengetahui kondisi masing-masing murid sepanjang waktu ketika berada di luar sekolah. Tentu karena keterbatasan kemampuan guru dan civitas sekolah yang jumlahnya mungkin hanya puluhan dibanding jumlah siswa yang bisa mencapai ratusan siswa," kata pengurus dan keluarga pemilik Sekolah Al Muslim di Sidoarjo, Jawa Timur, itu.

Kurang perhatian orang tua
Ia berpendapat para remaja ini, apalagi yang kedua orang tuanya bekerja dari pagi sampai malam dan terutama yang tidak memiliki kedekatan dengan anak, baik itu kedekatan fisik, emosional, maupun spiritual, tentu kurang memiliki kendali terhadap anak ketika berada di luar jam sekolah. 

Anak-anak yang berada pada fase remaja, masih mencari jati diri. Mereka membutuhkan apresiasi dan pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, mereka mudah terpengaruh oleh kegiatan-kegiatan yang membangkitkan semangat eksistensi diri mereka. Mereka ingin dianggap sudah dewasa, dan dianggap keren oleh teman sebayanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya, pengakuan itu didapatkan melalui kegiatan-kegiatan yang negatif, seperti bergabung ke kelompok kenakalan remaja, geng motor, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan negatif ini relatif tidak tertangkap oleh pihak sekolah atau orang tua karena rata-rata dilakukan di daerah yang jauh dari lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal, jadi tidak banyak yang mengenali mereka.

Apakah tidak ada fungsi kontrol dari teman-teman yang tidak tergabung dalam kelompok kenalakan remaja tersebut? Bisa dibilang teman-teman mereka rata-rata takut untuk melaporkan keburukan tersebut karena kelompok tersebut anggotanya bisa puluhan dan mereka merasa keselamatan terancam.

"Bagi para orang tua, mari kita berusaha untuk merangkul anak-anak lebih dekat, beri perhatian, apresiasi kegiatan dan karya mereka yang positif, dan ingatkan serta arahkan ketika mereka menunjukkan gelagat perilaku negatif karena anak sekarang yang sangat sensitif, tidak bisa diberikan larangan atau dimarahi secara langsung," saran lulusan S-2 jurusan Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang itu.

Alumni Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu juga mengatakan komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah juga perlu dijalin dengan baik. Pihak sekolah juga bisa memberikan pembinaan yang sesuai untuk setiap anak. Orang tua juga bisa lebih memahami anaknya berdasar laporan kondisi riil di sekolah.

Pilihan Editor: Tahun Pertama Kehidupan Anak, Momen Penting Bangun Kedekatan dengan Orang Tua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

11 jam lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.


17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

12 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders


FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

15 jam lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024


TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

21 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.


Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

1 hari lalu

Ilustrasi sekolah kedinasan. indonesiacollege.co.id
Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.


8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

1 hari lalu

Ilustrasi sekolah kedinasan
8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.


Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email


Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Ilustrasi pistol polisi. ANTARA/Ardiansyah
Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.


Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.


Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

4 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.