TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di RSIA Bunda Jakarta, I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi, mengatakan kehadiran orang tua sangat penting pada setahun pertama kehidupan anak untuk menciptakan kelekatan.
“Satu tahun, bahkan dua tahun, tokoh ibu atau orang tua itu menjadi sangat penting karena di sana adanya kelekatan atau bonding. Anak-anak yang terpenuhi kelekatan dengan orang tua biasanya mudah sekali untuk kita ajarkan sesuatu,” ucap dokter lulusan Universitas Indonesia ini.
Ia mengatakan kedua orang tua harus bekerja sama menghadirkan kelekatan pada anaknya meski mereka bekerja. Paling tidak, sediakan waktu setiap pagi atau setelah pulang kerja dan akhir pekan untuk tetap hadir untuk anak.
Orang tua juga sering berinisiatif menyekolahkan anak di usia terlalu dini, seperti 6 bulan, agar anak memiliki kegiatan ketika orang tua bekerja dan tidak ada di rumah. Namun, usia tersebut masih belum ideal karena ketahanan fisik anak masih lemah.
“Menurut saya, sekolah itu harus ada syaratnya. Mereka secara fisik memenuhi syarat, artinya vaksinasi harus lengkap, kemudian sudah mulai jarang sakit, biasanya ketahanan fisik itu setelah usia 3 tahun,” kata dokter yang akrab disapa Tiwi itu.
Syarat bersekolah
Selain belum memiliki ketahanan fisik, anak yang belum punya jadwal makan pagi dan tidur teratur juga dikategorikan belum memenuhi syarat bersekolah sehingga perlu kebijaksanaan orang tua dalam memberikan pendidikan di luar rumah.
“Menyekolahkan secara dini boleh-boleh saja, itu juga baik asal lingkungan di mana anak itu bersekolah atau berinteraksi dengan bayi-bayi lain memenuhi syarat. Jadi, artinya jangan dia sakit terus dia sekolah sehingga akan menularkan penyakit,” sarannya.
Jika orang tua ingin memberikan pendidikan bagi anak di rumah, Tiwi menyarankan untuk melakukan stimulasi sejak anak masih bayi dengan stimulasi panca indera seperti kegiatan menyusui dan membelai. Kemudian dengan bertambahnya usia bayi maka stimulasi yang diberikan akan bertambah kompleks, seperti bergerak dalam bentuk motorik kasar dan halus dalam bentuk interaksi dan bicara, serta dikenalkan dengan buku-buku bergambar sederhana.
“Prinsipnya di satu tahun pertama mereka bermain dengan tubuh ibunya secara fisik tanpa alat mainan. Tetapi kalau ada mainan, itu adalah media yang membantu orang tua atau pengasuh untuk bermain bersama bayi,” tutur Tiwi.
Pilihan Editor: Apa Itu Social Attachment yang Penting untuk Membentuk Kepribadian Anak?