TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya kesehatan fisik, mental pun bisa terpengaruh cuaca panas yang kini tengah melanda banyak tempat. Menurut penelitian di JAMA Psychiatry pada 2022, cuaca panas juga bisa mengganggu kesehatan mental dan semakin banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan kecemasan.
"Kami sepakat ada hubungan jelas antara cuaca panas dan perilaku antisosial. Cepat marah, kekerasan, dan cepat tersinggung termasuk contohnya," kata Kim Gorgens, pengajar psikologi profesional di Unversitas Denver, Amerika Serikat, kepada HuffPost.
Kenapa demikian dan bagaimana mengatasinya? "Cuaca panas ekstrem adalah pemicu stres karena lingkungan yang sulit kita kontrol," ujar Michael Groat, direktur psikologi di RS Silver Hills di Connecticut.
Dan perasaan tak bisa mengontrol situasi tak baik buat kesehatan mental. Kondisi semakin buruk bila orang berada di tempat yang panas atau tanpa pendingin ruangan. Pemicu stres ini bisa membuat orang merasa sangat lelah atau bahkan mudah marah.
"Jika melihat beberapa gejala stres ekstrem biasanya tak jauh dari gejala depresi, macam kesulitan berkonsentrasi, kelelahan, merasa kehilangan motivasi, dan suasana hati yang memburuk," papar Groat.
Cari cara mengatasi
Jika pada dasarnya orang sudah punya masalah mental makan kondisi akan semakin parah. Belum lagi sulit tidur di malam hari karena cuaca panas ekstrem yang tentunya akan berpengaruh ke kondisi mental. Perubahan iklim juga membuat banyak orang khawatir dan membayangkan apa yang kelak terjadi pada anak dan cucu mereka.
Groat menyarankan kita lebih peduli pada diri agar tak mudah memicu stres akibat gelombang panas. Coba pahami apa pengaruh cuaca panas pada Anda, berkeringat, cemas, stres? Lalu, pikirkan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Pilihan Editor: Kesalahan yang Kerap Dibuat kala Bepergian saat Cuaca Panas