Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kurangi Sampah Tekstil, Ini yang Dilakukan Pemerintah dan Desainer

Reporter

image-gnews
Pekerja berpose dengan sisa bahan limbah tekstil di Jakarta, 25 Desember 2019. Seorang pengepul berpose dengan sisa kain tekstil yang telah terpotong-potong di tempat penampungan miliknya di kawasan Jakarta Utara. Potongan kain tersebut menjadi cerminan dari iklim perilaku kapitalis di industri
Pekerja berpose dengan sisa bahan limbah tekstil di Jakarta, 25 Desember 2019. Seorang pengepul berpose dengan sisa kain tekstil yang telah terpotong-potong di tempat penampungan miliknya di kawasan Jakarta Utara. Potongan kain tersebut menjadi cerminan dari iklim perilaku kapitalis di industri "fast fashion" dan budaya konsumtif manusia sehingga menyebabkan sampah over-konsumsi. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSampah tekstil menumpuk di TPA, laut, sungai, atau dibakar dan akhirnya berdampak buruk pada lingkungan. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun menyusun regulasi tahap kedua Peraturan Menteri LHK Nomor 75 tahun 2019 yang mengatur tanggung jawab produsen atas produknya, mulai dari perencanaan pengurangan sampah, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Dalam regulasi tersebut akan diatur secara khusus mengenai tanggung jawab produsen mengurangi sampah tekstil.

Produsen di bidang tekstil, mulai dari yang besar hingga pelaku UMKM, diminta untuk membuat peta jalan penanganan pengurangan sampah, seperti yang dilakukan produsen sektor makanan dan minuman, produk berbahan plastik maupun logam.

"Sekarang sudah ada 120 produsen yang menyampaikan konsep untuk mengurangi sampah dari proses produksi mereka dan ini nanti juga kita terapkan di sektor tekstil,” kata Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti Ansjar, di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.

Vinda mengatakan pemerintah juga berencana memberikan penghargaan berupa insentif tambahan berupa modal usaha untuk mendorong pelaku usaha menerapkan pengurangan sampah dan melaporkannya melalui peta jalan.

“Karena saat ini kita baru sampai ke pemberian surat penghargaan, ke depan kita atur soal insentif,” ujarnya.

Masalah sampah tekstil ini turut menggerakkan hati desainer Chitra Subyakto. Melalui usaha fashion yang telah dirintis sejak September 2021, Chitra menyulap sampah tekstil atau pakaian tidak layak pakai menjadi produk fashion bernilai jual hingga jutaan rupiah.

“Masyarakat juga dapat mengirimkan pakaian dengan kondisi apapun, robek, bolong, kain perca, asalkan bukan bahan poliester bisa kami daur ulang. Itu bentuk kontribusi warga juga,” kata Chitra.

Sepanjang September 2021 hingga Mei 2023 pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 5.719 kilogram pakaian bekas yang didaur ulang. Berbagai produk diciptakan mulai dari pakaian, tas, fiber penyekat, insulator, peredam suara, benang, kain, dan aksesoris. Produk fashion tersebut digunakan masyarakat, kalangan artis, bahkan sudah menyasar pelanggan internasional seperti Malaysia dan Singapura.

Kurangi sampah tekstil
Chitra mengajak masyarakat bersama-sama berkontribusi menekan jumlah sampah tekstil melalui tiga langkah sebagai konsumen cerdas untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menyelamatkan generasi mendatang. Langkah pertama dilakukan dengan membeli pakaian yang bisa digunakan untuk jangka waktu panjang dan tidak kehilangan tren serta hindari bahan poliester karena tidak mudah terurai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, tidak malu menggunakan pakaian secara berulang-ulang dan hal itu sudah mulai dikampanyekan oleh figur publik. Terakhir, tidak langsung membuang pakaian yang sudah rusak, tetapi diperbaiki.

“Kita juga bisa membuat arisan seperti tukar-tukar baju kepada sesama teman. Saya juga sering dapat lungsuran dari ibu, dari teman juga,” ujar Chitra.

Pengamat Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Suprihatin, mengatakan sampah tekstil menjadi masalah yang harus segera diselesaikan pemerintah saat ini karena semakin banyak masyarakat membuang pakaian yang dinilai sudah tidak layak begitu saja.

“Kita bisa berkaca dari data sistem informasi KLHK. Pada 2021 ada sekitar 2,3 juta ton limbah sampah tekstil dihasilkan sementara yang didaur ulang hanya 0,3 juta ton,” paparnya.

Ia menyebut sudah saatnya pemerintah lebih masif bergerak dan meningkatkan sosialisasi terkait penanganan sampah tekstil seperti halnya sampah plastik, organik, maupun logam.

“Pengelolaan harus lebih baik lagi, termasuk juga mereview, menelaah teknologi yang bisa dipakai untuk mendaur ulang tekstil mengingat jenisnya juga bermacam-macam, serta menyediakan sarana pembuangan khusus,” tegasnya.

Pilihan Editor: Kisah Poppy Dharsono Bawa Kulit Garut ke Moscow Creative Week 2023

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manfaatkan AI, Mahasiswa ITS Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah

3 hari lalu

Aplikasi Clastic (ITS)
Manfaatkan AI, Mahasiswa ITS Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah

Melalui program KKN, mahasiswa ITS meluncurkan aplikasi sebagai upaya penanggulangan sekaligus mengatasi permasalahan tersebut.


Wisatawan Melonjak, Phuket Thailand Hasilkan 1.100 Ton Sampah Setiap Hari

3 hari lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Wisatawan Melonjak, Phuket Thailand Hasilkan 1.100 Ton Sampah Setiap Hari

Banyaknya sampah di Phuket dikeluhkan wisatawan dan warga lokal karena merusak keindahan alam dan menimbulkan bau tidak sedap.


California Gugat ExxonMobil, Tuduh Daur Ulang Plastik sebagai Kebohongan

4 hari lalu

Logo Exxon Mobil Corp terlihat di Expo dan Konferensi Rio Oil and Gas di Rio de Janeiro, Brasil 24 September 2018. [REUTERS / Sergio Moraes]
California Gugat ExxonMobil, Tuduh Daur Ulang Plastik sebagai Kebohongan

California menggugat ExxonMobil untuk apa yang disebutnya sebuah 'kampanye penipuan' tentang daur ulang sampah plastik.


Ridwan Kamil Berencana Olah Sampah di Bantargebang Jadi Batako untuk Giant Sea Wall

6 hari lalu

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono memberikan pidato saat deklarasi Kampanye Damai Pilkada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan kampanye damai tanpa konflik pada Pilkada serentak 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ridwan Kamil Berencana Olah Sampah di Bantargebang Jadi Batako untuk Giant Sea Wall

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana mengolah sampah di bantargebang, Bekasi, untuk reklamasi proyek Giant Sea Wall.


Ini Penyebab Semut Banyak Ditemukan di Area Rumah

6 hari lalu

Ilustrasi Semut. Media Corp
Ini Penyebab Semut Banyak Ditemukan di Area Rumah

Semut merupakan hewan kecil yang keberadaannya sering kali dianggap mengganggu terutama karena banyak ditemukan di area rumah. Apa penyebabnya?


Pemkab Serang Terima 22 Cator Roda Tiga dari CSR Bank BJB KCK Banten

7 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Serang menerima hibah 22 unit Cator Tiga Roda Persampahan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Secara simbolis, penyerahan dilakukan oleh Kepala Bank bjb KCK Banten, Ujang Aep Saefullah (kelima kiri) kepada Ketua Apdesi, Muhamad Yunus (keempat kanan) yang juga merupakan Kepala Desa Ciagel, Kecamatan Kibin, di Pendopo Bupati Serang pada hari Senin, 23 September 2024. Dok. Pemkab Serang
Pemkab Serang Terima 22 Cator Roda Tiga dari CSR Bank BJB KCK Banten

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mendapatkan 22 unit cator tiga roda persampahan dari bank bjb Kantor Cabang Khusus (KCK) Banten, sebagai hibah Corporate Social Responsibility (CSR).


Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

7 hari lalu

Gen Z  di Cina. Shutterstock
Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

Gen Z China berupaya meredefinisi barang-barang mewah yang mengubah pola konsumsi mereka. Pola konsumsi belanja mereka pun berubah.


Prahara Industri Tekstil: Panamtex Ajukan Pailit, Sritex Turun Drastis Pendapatannya

8 hari lalu

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id
Prahara Industri Tekstil: Panamtex Ajukan Pailit, Sritex Turun Drastis Pendapatannya

Saat ini, perusahaan tekstil Panamtex mengajukan pailit. Sebelumnya Sritex mengakui pendapatannya turun drastis meski tak sampai bangkrut.


Mengenal Konsep Fashion Sandwich Outfit yang Sedang Viral di Media Sosial

9 hari lalu

Chef Renatta merupakan koki lulusan Le Cordo Blue Culinary School di Paris, Perancis. Kehadirannya di Master Chef Indonesia identik dengan pakaian warna serba hitam ataupun padu padan monokrom dan coklat. Foto/instagram/renattamoeloek
Mengenal Konsep Fashion Sandwich Outfit yang Sedang Viral di Media Sosial

Konsep fashion sandwich outfit merupakan gaya kombinasi pakaian dengan pemilihan 2 warna atau proporsi yang simpel.


Mahasiswa UGM Kenalkan Program Sustainable Streetlight: Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

13 hari lalu

Mahasiswa UGM mengenalkan Program Olah Sampah menjadi Energi Listrik. Foto: UGM
Mahasiswa UGM Kenalkan Program Sustainable Streetlight: Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

Mahasiswa UGM melalui Tim PKM-PM luncurkan program yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik yang digunakan sebagai lampu penerangan jalan.