TEMPO.CO, Jakarta - Es loli memang cocok bila dinikmati di saat cuaca panas. Es loli telah dikenal di seluruh penjuru dunia. Namin, bagaimanakah sebenarnya sejarah terciptanya es loli ini?
Mengutip dari thoughtco.com, Es Loli pertama kali tercipta secara tidak sengaja oleh seorang anak laki-laki berusia 11 tahun pada 1905 silam. Frank Epperson adalah penemu Es Loli yang kita konsumsi hingga saat ini.
Kala itu Frank Epperson membuat suguhan minuman dari serbuk dan air yang ia aduk menggunakan batang kayu agar tercampur. Frank kemudian tidak langsung meminumnya, ia meninggalkan gelas berisi campuran serbuk dan pengaduk itu di luar saat musim dingin.
Keesokan harinya ia baru sadar bahwa ia meninggalkan minumannya di luar. Minuman itu lantas menjadi es loli, saat mencobanya rasanya sangat enak. Ia kembali membuat es loli untuk kemudian di jual pada anak-anak yang tinggal disekitar rumahnya. Es itu dinamai dengan Epsicle.
Kemudian setelah dia beranjak dewasa yakni pada usia 18 tahun pada 1923 dia mematenkan es loli ciptaannya tersebut dan mulai menjual produk Epsiclenya. Ia kemudian mengganti nama produknya menjadi Pop's Sickle dan menjualnya di taman hiburan California.
Sayangnya bisnis yang dibangun oleh Epperson ini tidak berkembang dengan baik, hingga ia berada pada masa kesulitan. Pada akhirnya Frank Epsicle menjual hak produknya ke perusahaan Joe Lowe di New York.
Perusahaan tersebut berhasil mengembangkan bisnis es loli, mereka juga memberikan inovasi berupa es loli dengan dua stik kayu yang dapat membuat dua es loli menempek dan menjualnya dalam versi ganda. Sayangnya perusahaan ini memiliki sebuah permasalahan terkait hak dari pop sickle. Hingga pada 1989 Unilever membeli pop sickle dan terus menjualnya hingga saat ini.
Pilihan Editor: Pelaporan Konten Jilat Es Krim Oklin Fia, MUI Akan Bergabung Jadi Saksi Ahli