TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalucia mengatakan penting sekali adanya kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha dalam mewujudkan nol emisi karbon di sektor kesehatan. "Kami percaya jalani keberlanjutan perlu adanya kolaborasi," katanya pada seminar bertajuk Driving Zero Emission Transition for Sustainable Healthcare Sector pada Kamis 7 September 2023 di Jakarta.
Rizka berharap kolaborasi yang dilakukan tidak hanya di atas kertas, namun juga diwujudkan dalam beragam aktivitas. "Dengan kolaborasi, komitmen yang diberikan jadi tidak hanya sebatas di event ini tapi juga bisa terlihat dalam hal aktivitas," katanya.
Rizka, sapaan Lucia, mengatakan ada banyak sekali sektor yang harus bekerja sama dalam mewujudkan mimpi nol emisi karbon di bidang kesehatan. Ada pemerintah, perusahaan obat, rumah sakit yang menawarkan layanan kesehatan, serta berbagai perusahaan terkait.
Presiden Direktur Astrazeneca Indonesia, Se Whan Chon setuju dengan pentingnya kolaborasi antara pihak ini. "Tentunya penting untuk kami swasta menggandeng pemerintah. Hal ini kami sudah lakukan," katanya.
Se Whan Chon menambahkan selama ini upaya untuk mewujudkan nol emisi karbon di sektor kesehatan sudah timnya lakukan. Dia mengatakan Di AstraZeneca, keberlanjutan adalah inti dari strategi global timnya. Timnya juga ikut berinvestasi pada kesehatan planet dan masyarakat. "Kami menyadari bahwa sekitar 5 persen emisi gas rumah kaca (GRK) global dihasilkan dari sektor kesehatan. Untuk menjalankan peran kami, kami telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari operasi dan armada kami sebesar 98 persen pada tahun 2026. Sejak baseline tahun 2015, kami telah mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 59 persen," katanya.
Bagi AstraZeneca, keberlanjutan berarti memanfaatkan kekuatan ilmu pengetahuan, inovasi serta jangkauan global perusahaan untuk membangun masa depan yang sehat bagi manusia, masyarakat, dan planet bumi. "Kami berupaya menciptakan nilai, di luar manfaat obat-obatan dengan menanamkan keberlanjutan dalam segala hal yang kami lakukan mulai dari laboratorium hingga pasien. Maka kami hari ini mengundang berbagai pemangku kepentingan sektor Kesehatan di Indonesia untuk bersatu mendukung visi bersama menciptakan sektor Kesehatan yang berkelanjutan," kata Se Whan.
Se Wan menjelaskan beberapa cara timnya menuju nol emisi kabon di sektor kesehatan. Di tengah diskusi yang hangat, berbagai pemangku kepentingan dari sektor kesehatan mewakili fasilitas kesehatan, produsen obat lokal dan luar negeri telah menandatangani sebuah Sustainability Pledge focus terhadap membangun sektor Kesehatan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan.
"Kami berkomitmen untuk memegang ikrar dan komitmen dalam mendukung Layanan Kesehatan Berkelanjutan di tanah air. Dengan menandatangani ikrar ini, kami berkomitmen terhadap visi layanan kesehatan berkelanjutan di Indonesia, yang berpedoman pada prinsip-prinsip keadilan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, kelayakan ekonomi, dan ketahanan sistem," kata Se Whan.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti menambahkan, Indonesia memiliki komitmen dan ambisi besar dalam hal perubahan iklim. Dimana dalam hal ini pemerintah juga berkolaborasi dengan pihak swasta, salah satunya dengan AstraZeneca melalui AZ Forest. "Perhatian kita akan lingkungan seperti komitmen penurunan emisi dan aksi perubahan iklim adalah komitmen dan ambisi dengan pendekatan melibatkan kontribusi dari industri," katanya.
Dalam hal komitmen tersebut, Nani mengatakan bahwa sebanyak 17 persen komitmen dari sektor perhutanan. Dari sektor ini, dia mengklaim pencapaian pemerintah sudah baik dalam hal peran hutan dalam mengurangi emisi karbon. "Kolaborasi AZ Forest adalah contoh baik, karena disini kita ada restorasi tanam 10 juta pohon di DAS Citarum dimana program ini memberikan keuntungan bagi alam dan komunitas sekitar," katanya.
Pilihan Editor: 5 Manfaat Makan Ulat Sagu bagi Kesehatan